Bola.com, Jakarta - Simulasi adalah penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan berupa model statistik atau pemeranan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, simulasi adalah metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan mirip dengan aslinya.
Baca Juga
Advertisement
Umumnya, istilah simulasi ini dilakukan pada lembaga dengan tujuan tertentu. Simulasi juga dapat dilakukan dalam berbagai bidang seperti peluncuran produk, karya, hingga ujian tertentu.
Secara umum tujuan dari simulasi adalah untuk keberhasilan praktek dari suatu rencana.
Agar lebih paham lagi, berikut manfaat, tujuan, dan jenis-jenis simulasi, disadur dari Liputan6, Selasa (20/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Manfaat dan Tujuan Simulasi
1. Manfaat Simulasi
a. Untuk mengecek berbagai kekurangan atau permasalahan yang mungkin terjadi di kemudian hari atau saat pelaksanaan suatu kegiatan atau peluncuran produk tertentu.
b. Metode pelatihan dan pembelajaran di bidang tertentu.
c. Menemukan solusi dan penyelesaian masalah yang muncul di kemudian hari.
2. Tujuan Simulasi
a. Pelatihan dan pembelajaran dalam memecahkan masalah.
b. Mendorong dan memberikan motivasi.
c. Meningkatkan dan menumbuhkan daya kreatif.
d. Melatih keterampilan tertentu.
e. Mendapatkan pemahaman mengenai suatu konsep tertentu.
Advertisement
Jenis-Jenis Simulasi
1. Simulasi Statis
Simulasi statis merupakan jenis simulasi yang tidak bergantung atau berdasar terhadap waktu, tapi biasanya simulasi ini melibatkan pengambilan sampel yang acak untuk menyimulasikan output statistik yang dapat dianalisis.
2. Simulasi Dinamis
Simulasi dinamis merupakan jenis simulasi yang sangat bergantung terhadap perubahan waktu, statusnya selalu berubah-ubah sepanjang waktu, mekanisme jam akan bergerak sejalan dengan waktu dan status dari variabelnya juga akan berubah seiring waktu.
Maka itu, simulasi dinamis sangat cocok untuk memodelkan sistem yang memiliki pola dinamis, seperti sistem manufaktur dan jasa.
3. Simulasi Stokastik
Simulasi stokastik merupakan simulasi yang variabel inputnya bersifat acak atau random. Dalam simulasi stokastik harus dijalankan secara berulang untuk mendapatkan hasil yang akurat.
4. Simulasi Deterministik
Simulasi deterministik adalah jenis simulasi yang variabel inputnya bersifat acak atau random. Simulasi deterministik ini hanya perlu dijalankan sebanyak satu kali untuk mendapatkan output yang optimal.
5. Simulasi Sistem Diskrit
Simulasi diskrit adalah jenis simulasi yang perubahan statusnya terjadi pada titik-titik waktu diskrit yang ditandai dengan suatu kejadian. Perubahan status ini dipicu oleh suatu kejadian yang terjadi pada waktu tertentu.
6. Simulasi Sistem Kontinyu
Simulasi kontinyu seperti perubahan status variabel terjadi sepanjang waktu. Simulasi kontinyu menggunakan persamaan diferensial untuk menentukan tingkat perubahan status variabelnya.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ayu Rifka Sitoresmi, Editor: Rizky Mandasari. Published: 28/7/2022)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.