Bola.com, Jakarta - Tanaman hidroponik adalah tanaman yang media tanamnya bukan berupa tanah. Teknik menanam yang satu ini biasanya menggunakan media tanam air.
Tanaman hidroponik juga tidak membutuhkan banyak air. Kemudian metode tanam tersebut tidak perlu melakukan penyiraman seperti tanaman yang ditanam pada media tanah.
Baca Juga
Advertisement
Teknik penanaman hidroponik merupakan teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan. Sayuran yang ditanam dengan hidroponik lebih sehat serta aman dikonsumsi.
Sebagian orang mungkin masih sangat asing dengan tanaman hidroponik. Namun sebenarnya sudah banyak orang yang menggunakan metode penanaman tanaman yang satu ini.
Perkembangan metode penanaman yang satu ini memang tidak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pasalnya, beberapa orang merasa ragu untuk menerapkannya karena khawatir mengenai kuantitas hasil panennya.
Namun, sebenarnya hasil panen dari teknik menanam hidroponik memiliki kualitas dan kuantitas yang baik.
Teknik menanam hidroponik tidak dapat diterapkan untuk semua jenis tanaman. Hanya beberapa saja yang cocok dan mampu tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan.
Teknik menanam hidroponik sangat cocok diterapkan bagi Anda yang memiliki lahan terbatas. Kamu tidak membutuhkan lahan berupa tanah luas, gantikan saja dengan teknik menanam hidroponik.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lanjutan tentang tanaman hidroponik, dilansir dari Pertanian.go.id, Rabu (21/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Metode Penanaman Hidroponik
Hidroponik Kultur Agregat
Teknik penanaman hidroponik ini menggunakan media pasir, kerikil, sekam padi, arang dan bahan-bahan yang sudah disterilkan.
Hidroponik Kultur Air
Teknik penanaman hidroponik yang satu ini menggunakan larutan hara mikro dan makro. Dimana penanaman tanaman dilakukan dengan pada sebuah media dan larutan tersebut diletakkan dibagian dasar.
Tujuannya yaitu agar akar tanaman dapat menyerap dan menyentuh larutan yang kaya akan nutrisi tersebut.
Hidroponik Nutrient Film Technique
Teknik penanaman hidroponik ini dilakukan pada selokan yang sempit dan panjang. Media tanamnya dapat dibuat dari lempengan logam yang tipis dan juga anti karat.
Selanjutnya selokan akan diberi nutrisi pada airnya untuk diserap tumbuhan yang ditanam. Lama-kelamaan akan muncul lapisan tipis yang disebut film disekitar daerah akar tanaman. Fungsi film tersebut yaitu sebagai makanan tanaman hidroponik tersebut.
Advertisement
Jenis Tanaman Hidroponik yang Dapat Ditanam di Rumah
Selada
Selada merupakan salah satu jenis sayuran yang ditanam menggunakan teknik hidroponik. Sayuran ini mampu tumbuh subur dengan menggunakan teknik penanaman tanpa media tanah ini.
Oleh sebab itu, selada banyak dibudidayakan dengan metode hidroponik. Selain dapat tumbuh subur, perawatan untuk tanaman hidroponik yang satu ini cukup mudah.
Saat bibit disemai, seminggu kemudian tanaman akan mengeluarkan 2 lembar daun. Jika bibit tersebut dipindahkan ke media utama dengan nutrisi yang cukup maka pertumbuhannya semakin cepat.
Tips untuk yang ingin membudidayakan selada dengan teknik penanaman hidroponik yaitu dengan memotong daun luarnya. Dengan begitu, daun bagian dalam akan tumbuh subur menggantikan daun yang sudah kamu potong.
Timun
Timun juga termasuk salah satu jenis tanaman hidroponik yang banyak dibudidayakan. Tanaman hidroponik yang satu ini membutuhkan perhatian ekstra untuk mendapatkan hasil panen yang bagus.
Jika tidak diberikan perhatian yang ekstra, sulit sekali bagi timun untuk tumbuh subur dan cepat berbuah.
Tanaman hidroponik ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, untuk itu banyak petani hidroponik yang menanamnya di rumah kaca.
Jika kamu menanam tanaman hidroponik timun maka pastikan tanaman ini mendapatkan paparan sinar matahari yang baik.
Tidak hanya itu saja, timun juga membutuhkan tempat yang lebih besar ketika sudah mulai tumbuh besar. Untuk itu, sebaiknya gunakan botol plastik besar sebagai media tanam tanaman hidroponik yang satu ini.
Dengan begitu tumbuhan timun dapat tumbuh subur dengan bentuk yang sempurna dan hasil panen maksimal.
Bayam
Bayam merupakan tanaman sayuran yang berdaun hijau, sayuran ini juga dapat ditanam dengan teknik hidroponik. Sayuran bayam dapat tumbuh dengan baik dan subur dengan menggunakan teknik menanam hidroponik.
Sebenarnya tidak hanya bayam, sayuran hijau seperti sawi, kangkung dan selada air juga sangat cocok ditanam dengan metode hidroponik.
Namun kamu diminta untuk ekstra memantau pertumbuhan sayuran hijau ini. Sayuran ini dapat tumbuh terlalu besar yang akan membuat sirkulasi udara pada tanaman ini berkurang. Akibatnya tanaman menjadi mudah layu atau bahkan mati.
Oleh karena itu, kamu harus memanen bayam atau sayuran hijau lainnya di waktu yang tepat. Waktu yang tepat untuk memanen sayuran hidroponik ini yaitu hari ke 26 sampai ke 29 sejak bibit tanaman disemai.
Jika tanaman hidroponik ini dipanen pada usia lebih dari 29 hari maka akan memiliki rasa yang pahit.
Melon
Selain sayuran, buah-buahan juga dapat ditanam dengan subur menggunakan teknik hidroponik. Buah-buahan yang cocok dengan teknik penanaman ini salah satunya yaitu melon.
Selain melon, buah-buahan lain yang juga dapat ditanam menggunakan teknik hidroponik antara lain yaitu cabe dan tomat.
Baik melon, cabe atau tomat, tanaman hidroponik tersebut dapat tumbuh subur dan cepat berbuah jika penanamannya menggunakan hidroponik.
Untuk menanam melon, kamu harus memperhatikan pencahayaan dan juga nutrisi airnya. Penanaman melon membutuhkan media tanam yang besar karena tumbuhan ini dapat tumbuh besar.
Tanaman Herbal
Kamu juga dapat menanam tanaman herbal dengan metode tanam hidroponik. kamu dapat mencobanya sendiri di rumah, tanaman herbal yang dapat kamu tanam secara hidroponik antara lain yaitu basil, ketumbar dan daun mint.
Bunga Mawar
Teknik hidroponik juga dapat diterapkan untuk budidaya bunga mawar. Tidak hanya buah dan sayur saja yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik, bunga juga termasuk.
Kamu dapat menanam bunga mawar secara hidroponik untuk dijadikan sebagai hiasan rumah. Memiliki rumah yang cantik dan penuh bunga tidak harus didukung oleh lahan yang luas.
Lahan yang sempit juga dapat kamu manfaatkan untuk menanam bunga mawar yang cantik, tentunya dengan menggunakan teknik hidroponik. Selain mawar, bunga anggrek juga dapat tumbuh baik dan cepat mekar jika ditanam dengan teknik hidroponik.
Cara Membuat Tanaman Hidroponik Sederhana
Menyemai Benih
Jika kamu menanam cabe hidroponik hanya karena hobi maka cukup gunakan benih dari cabe yang ada di dapur. Pilihlah buah yang bagus, tua dan tentunya tidak memiliki penyakit, perhatikan dengan jelas.
Jika sudah, belah cabe tersebut dan ambil bijinya saja untuk disemai. Penyemaian benih cabe hidroponik tersebut dapat menggunakan media semai berupa campuran tanah, arang sekam dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
Selanjutnya letakkan benih cabe hidroponik pada media semai tersebut. Jarak antar bijinya yaitu 3x3 cm, tutup dengan tanah halus secukupnya saja.
Untuk penyiramannya sendiri cukup dengan menggunakan sprayer, basahi semaian cabe tersebut secukupnya. Tunggu selama kurang lebih 5 sampai 7 hari, perhatikan apakah benih cabe sudah tumbuh.
Siapkan Media Tanam
Cara menanam tanaman hidroponik berikutnya yaitu dengan menyiapkan media tanamnya. Kamu dapat menggunakan cocopeat (serbuk sabut kelapa) dan arang sekam dengan perbandingan 1:1.
Campur rata kedua bahan tersebut lalu siapkan juga sumbu karena penanaman hidroponik ini adalah dengan sistem MickSumbu yang dapat kamu gunakan dapat berasal dari kain flanel, kain ini memiliki daya serap yang sangat tinggi. Dengan daya serap yang tinggi tersebut, nutrisi dapat sampai secara baik ke media tanam.
Siapkan Tandon Nutrisi dan Pot
Tandon nutrisi dan juga pot dapat dibuat dari barang bekas berupa stoples atau cup bekas.
Penanaman Bibit
bibit yang sudah kamu semai pada umur 25 sampai 30 hari setelah semai. Untuk pemindahannya harus dilakukan dengan hati-hati agar bibit tidak putus atau rusak.
Siramlah media semai menggunakan air sebelum dicabut atau dicungkil. Setelah itu, dapat mencabut bibitnya dan menanamnya di media tanam.
Namun pastikan akar bibit sudah bersih dari media semai, kamu dapat mencucinya terlebih dahulu dengan sangat hati-hati. Bibit tersebut dapat kamu tanam di dalam pot lalu isi dengan air secukupnya.
Jika sudah, kamu dapat meletakkan tanaman tersebut di tempat yang teduh. Pastikan kamu memperhatikan media tanamnya, jangan sampai kering.
Jika sudah mulai berkurang, siram media tanamnya menggunakan air. Biarkan tanaman tersebut selama kurang lebih 1 minggu di tempat yang teduh.
Setelah itu, perkenalkan tanaman cabe hidroponik dengan sinar matahari secara bertahap, pelan-pelan saja.
Advertisement
Cara Membuat Tanaman Hidroponik Sederhana
Berikan Nutrisi
Untuk tanaman cabe hidroponik demi mendukung pertumbuhannya. Nutrisi yang dapat diberikan yaitu nutrisi AB Mix, diciptakan secara khusus untuk tanaman hidroponik.
Ketika bibit berusia 5 sampai 7 hari setelah penanaman, kamu dapat memberikan nutrisi tersebut. Gunakanlah ppm 600 sampai 700 atau sekitar 5 ml nutrisi A, 5 ml nutrisi B dan air 1 liter.
Pemeliharaan
Hal yang tidak boleh dilewatkan dalam budidaya tanaman cabe hidroponik yaitu pemeliharaan. Adapun yang harus di lakukan adalah memenuhi kebutuhan nutrisi serta menjaga tanaman cabe dari penyakit dan hama.
Untuk itu, rajinlah untuk mengecek ketersediaan larutan nutrisi pada media tanamnya. Jika sudah tampak berkurang maka siram dengan larutan nutrisi agar tanaman dapat tumbuh subur dan tidak mati.
Sementara hama dan penyakit yang berisiko pada tanaman cabe hidroponik yaitu kutu daun, ulat, tungau, bercak dan lain sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan tanaman hidroponik akan unsur hara mikro yaitu semprot tanaman setiap seminggu sekali dengan pupuk daun.
Penyemprotan dengan pupuk daun dapat dilakukan pada masa pertumbuhan vegetatif. Sementara jika sudah memasukan masa pertumbuhan generatif maka semprot dengan pupuk buah.
Pemanenan cabe hidroponik dapat dilakukan jika tanaman cabe berusia antara 80 sampai 90 hari setelah tanam.
Sumber: Pertanian.go.id
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.