Bola.com, Jakarta - Liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan dengan cara mengeluarkan sejumlah dana atau sumber daya ekonomi kepada pihak yang bersangkutan.
Pihak yang bersangkutan tersebut bisa berbentuk perorangan, perusahaan lainnya, bank, koperasi maupun lembaga keuangan lainnya. Sederhananya, menurut catatan akuntansi liabilitas merupakan utang.
Baca Juga
Advertisement
Apabila suatu perusahaan memiliki aset yang tidak cukup banyak, maka mereka mengambil liabilitas agar usahanya dapat berkembang jauh lebih maksimal.
Selain itu, utang juga memiliki pengaruh terhadap pengurangan pajak penghasilan (PPh) karena pajak yang dikenakan perusahaan merupakan pajak dari penghasilan yang dikurangi dengan utang yang dimiliki.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lanjutan tentang liabilitas, dilansir dari Sobatpajak, Kamis (22/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Karakteristik Liabilitas
- Keseluruhan pinjaman yang digunakan baik yang didapat dari perorangan atau bank harus dibayarkan berdasarkan kesepakatan yang sudah ditentukan
- Segala bentuk kewajiban yang harus diselesaikan pada pihak lain, baik dengan pertukaran aset, pemberian layanan, transfer uang tunai maupun kegiatan lain yang memberi manfaat ekonomi dalam periode yang telah ditentukan.
- Sebagai bentuk transaksi yang telah terjadi sehingga mewajibkan entitas.
- Bentuk tanggung jawab entitas pada pihak lain, baik yang meninggalkan kebijakan ataupun tidak dalam menghindari upaya penyelesaian.
Advertisement
Jenis Liabilitas
Liabilitas Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
Liabilitas jangka panjang merupakan kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan dalam waktu yang lama. Jangka waktu yang ditentukan untuk pembayaran kewajiban tersebut diperkirakan berlangsung lebih dari satu tahun.
Liabilitas jenis ini dapat disebut juga sebagai utang tidak lancar, karena perusahaan tidak dapat membayarkan kewajiban ini kurang dari periode satu tahun.
Contoh liabilitas jangka panjang, utang bank, utang hipotik, utang obligasi, kredit noveltasi, utang subduersi, utang pemegang saham, utang sewa, maupun pinjaman dana tunai.
Liabilitas Jangka Pendek (Short Term Liabilites)
Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang pembayarannya kurang dari setahun, misalnya per bulan, per kuartal, atau per semester.
Istilah lain untuk menyebut liabilitas ini adalah utang lancar, karena perusahaan perlu membayarkannya beberapa kali dalam satu tahun.
Istilah lain untuk menyebut liabilitas ini adalah utang lancar, karena perusahaan perlu membayarkannya beberapa kali dalam satu tahun.
Beberapa contoh dari jenis liabilitas lancar ini, seperti kredit rekening koran, tagihan listrik, tagihan air, cicilan mesin, dan pajak penghasilan (PPh).
Cara Menganalisis Liabilitas
Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset)
Rasio ini untuk menghitung sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aset (aktiva) perusahaan. Semakin kecil angkanya maka semakin aman.
Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt to Equity)
Rasio ini menunjukkan seberapa besar jumlah hutang dengan perbandingan modal usaha. Disarankan besar utang tidak melebihi nilai modal itu sendiri. Semakin kecil perhitungan rasio ini, maka semakin sehat keadaan keuangan perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa liabilitas bukanlah sesuatu yang buruk bagi perusahaan, justru menjadi satu di antara kunci menuju kesuksesan.
Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah tetap menjaga besar liabilitas agar tidak melebihi kemampuan bayar perusahaan. Sebab tujuan awal dari liabilitas adalah agar bisa mengembangkan usaha, bukan membuatnya bangkrut karena utang.
Â
Sumber:Â Sobatpajak
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement