Bola.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal LOC Piala Dunia FIBA 2023, Junas Miradiarsyah, memastikan pembangunan Indonesia Arena hampir selesai. Situasi itu menandakan Indonesia siap untuk menggelar FIBA World Cup 2023.
Indonesia Arena merupakan satu dari empat venue penyelenggara Piala Dunia FIBA 2023. Stadion berkapasitas 16.500 itu sedikit lagi rampung dan saat ini sedang dalam tahap penyelesaian akhir.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Junas Miradiarsyah, pembangunan Indonesia Arena kurang dari 1 persen lagi bakal rampung. Saat ini, tinggal penyelesaian akhir berupa kelengkapan detail dari venue.
"Per hari ini sudah 99 sekian persen kalau dalam hitung-hitungannya Kementerian PUPR. Namun, nol koma sekian persennya itu prosesnya yang paling panjang," kata Junas Miradiarsyah kepada wartawan di Jakarta, Minggu (25/6/2023) siang WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tahap Akhir
Menurut Junas Miradiarsyah, penyelesaian akhir dari Indonesia Arena yang akan menjadi venue Piala Dunia FIBA 2023 berupa kelistrikan, kebersihan, hingga pemasangan sejumlah fasilitas.
Setelah itu, kontraktor baru akan melakukan serah terima ke Kementerian PUPR dan Kementerian Sekretariat Negara.
"Sekarang masa di mana semua hal yang sangat mendetail itu sedang dilakukan," ucap Junas Miradiarsyah.
"Seharusnya serah terima dari kontraktor ke PUPR kemudian ke Setneg itu pada bulan-bulan ini. Akan tetapi, kami belum dapat informasi lebih lanjut," tegas Junas Miradiarsyah.
Advertisement
Berkantor di Indonesia Arena
Meskipun belum diserahterimakan oleh kontraktor, namun itu tidak mengganggu kinerja dari LOC Piala Dunia FIBA 2023. Menurut Junas, pihaknya akan berkantor di Indonesia Arena mulai Juli 2023.
"Untuk operasional, meskipun belum serah terima berjalan terus. Bahkan, per Juli ini kami tim panitia akan berkantor penuh di Indonesia Arena," ucap Junas Miradiarsyah.
"Intensitasnya sudah lebih tinggi. Hari ini 61 hari ke tanggal 25 Agustus, kami melihatnya bahkan kurang dari 60 hari," ucap Junas Miradiarsyah.