Bola.com, Jakarta - Setiap tahun, umat muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Iduladha dengan mengurbankan hewan kurban sebagai bentuk pengabdian dan pengorbanan kepada Allah Swt.
Namun, dalam menjalankan tradisi ini, penting bagi kita untuk memahami tanda-tanda yang menunjukkan bahwa daging kurban sudah tidak lagi segar dan dapat membahayakan kesehatan kita jika dikonsumsi.
Baca Juga
Advertisement
Dalam praktik penyembelihan hewan kurban, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas dan keamanan daging. Ketika daging kurban tidak disimpan atau ditangani dengan benar, ada risiko terjadinya kontaminasi bakteri dan pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya.
Selain itu, faktor-faktor seperti suhu penyimpanan yang tidak tepat, waktu pascapenyembelihan yang terlalu lama, atau kondisi sanitasi yang buruk dapat menyebabkan daging kurban menjadi tidak segar.
Lantas apa saja tanda-tanda yang bisa kita lihat bahwa daging sudah tidak segar dan aman untuk dikonsumsi?
Berikut tanda-tanda daging kurban sudah tidak segar dan berbahaya, seperti disadur dari Klikdokter, Jumat (30/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanda Daging Kurban Sudah Tidak Segar dan Berbahaya
1. Daging Menjadi Kering
United States Department of Agriculture (USDA) merekomendasikan setiap daging harus segera diolah tidak lebih dari dua hari setelah ada di tangan.
Tidak ada batasan berapa lama daging dapat disimpan dengan aman di dalam freezer. Akan tetapi, daging yang telah dibekukan sejak lama cenderung mengering.
2. Tekstur dan Bau Menyengat
Ciri-ciri daging tidak sehat berikutnya adalah permukaan daging mulai lengket, berlendir, atau berbau tidak sedap.
Jika mendapati tanda-tanda tersebut, segera buang. Jangan coba-coba untuk mengonsumsinya.
3. Warna Keabu-abuan
Warna keabu-abuan tidak selalu berarti bahwa daging sapi sudah rusak. Meski begitu, Anda tetap perlu waspada.
Daging sapi kadang-kadang dapat berubah warna karena metmyoglobin, suatu reaksi kimia yang terjadi ketika myoglobin dalam daging terpapar dengan oksigen. Selain itu, warna daging beku terkadang berubah.
Selama perubahan warna tidak disertai dengan tanda-tanda kerusakan lainnya, semestinya daging dalam kondisi baik-baik saja.
Advertisement
Cara Penyimpanan Daging yang Tepat
Daging yang disimpan terlalu lama dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh sama sekali menyimpan stok daging sapi segar di lemari es. Asalkan cara penyimpanannya tepat, daging masih bisa disimpan beberapa waktu dalam kondisi tetap fresh.
Bagaimana caranya? Berikut cara penyimpanan daging yang tepat:
- Daging disimpan di wadah yang tertutup rapat. Pisahkan setiap jenisnya, misalnya wadah A untuk daging sapi, B untuk daging ayam, C untuk jeroan, dan seterusnya.
- Daging di kulkas bawah bertahan maksimal tiga hari, tetapi kalau memang mau untuk persedian ke depan bisa disimpan di freezer karena lebih bisa tahan lama (maksimal satu minggu).
- Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih saat memindahkan daging ke wadah.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 2/9/2020)
Yuk, baca artikel tanda-tanda lainnya dengan mengeklik tautan ini.