Bola.com, Jakarta - Rumah Cluster adalah sebuah konsep perumahan terintegrasi yang memungkinkan adanya pengembangan baik dari sisi residensial maupun komersial.
Konsep ini hadir dengan berbagai ukuran rumah dalam area yang berbeda-beda. Ada yang mungil, sedang, hingga besar.
Baca Juga
Advertisement
Walau kehadirannya cukup banyak di pusat-pusat kota besar, rumah cluster dapat lebih mudah kamu temui di daerah penyangga.
Rumah cluster saat ini menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia yang berada di perkotaan. Beragam fasilitas yang ditawarkan oleh pihak pengembang, mulai fasilitas umum, ruang hijau, hingga keamanan tingkat tinggi.
Namun, di balik beragam keuntungan yang ditawarkan, selalu ada kekurangan dari rumah cluster.
Agar kamu lebih paham, berikut macam-macam kelebihan dan kekurangan tinggal di rumah cluster, dilansir dari laman Lifetimedesign, Selasa (4/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kelebihan Tinggal di Perumahan Cluster
1. Minim Polusi Udara dan Suara
Perumahan cluster biasanya memiliki lebih banyak lahan untuk ruang terbuka yang digunakan sebagai ruang hijau. Hal ini membuat perumahan cluster memiliki suasana yang jauh lebih asri dan segar maupun berada di tengah perkotaan.
Selain polusi udara yang minim, perumahan cluster minim polusi suara hal ini di karenakan karena biasanya desain perumahan cluster wilayahnya akan dikelilingi tembok tinggi dan hanya ada satu gerbang saja sehingga jarang perumahan cluster dilewati kendaraan umum.
2. Suasana Lebih Hening
Banyak pengembang perumahan cluster menjanjikan suasana yang tenang dan nyaman untuk ditinggali sebagai nilai jualnya. Hal ini juga didukung dengan jumlah rumah dalam sebuah perumahan cluster, biasanya hanya sebatas 50 unit. Tentu hal ini akan membuat kesan eksklusif bagi penghuninya.
3. Cocok untuk Anak-Anak
Biasanya desain perumahan cluster wilayahnya akan dikelilingi tembok tinggi dan hanya ada satu gerbang saja. Dengan desain seperti ini akan membuat perumahan cluster jauh dari hiruk pikuk kendaraan yang lalu-lalang.
Hal ini akan memudahkan anak-anak bermain di luar rumah. Ditambah lagi dengan banyaknya fasilitas umum yang dekat dengan dari rumah, orang tua akan dapat dengan mudah mengawasi mereka dari rumah.
Advertisement
Kelebihan Tinggal di Perumahan Cluster
4. Fasilitas yang Memadai
Beragam fasilitas dihadirkan oleh pengembang perumahan cluster, dari ruang terbuka seperti taman, kolam renang, gym, lapangan olahraga, hingga tempat ibadah. Hal bertujuan untuk memudahkan komunitas yang tinggal di dalamnya.
Selain fasilitas umum, biasanya pengembang perumahan cluster menyediakan petugas kebersihan dan petugas pemeliharaan cluster.
Pembangunan perumahan cluster biasanya dilengkapi dengan kamera pengintai dan keamanan 24 jam untuk memastikan keselamatan semua penghuni dan keluarga mereka, serta rumah dan barang-barang mereka.
5. Tinggat Keamanan Tinggi
Dengan sistem one gate system dan ada petugas keamanan yang menjaga di pintu masuk untuk mencegah orang asing masuk, perumahaan cluster memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
Selain itu pembangunan perumahan cluster biasanya dibarengi dengan pemasangan kamera penjaga yang siap memantau 24 jam pada area cluster.
Kekurangan Rumah Cluster
Denah dan Desain Monoton
Setiap rumah cluster yang dibangun oleh developer biasanya memiliki denah rumah yang sama. Akibatnya, kamu sulit berkreasi dengan ruang-ruang yang ada dan akhirnya hanya mengikuti denah yang sudah dibuat.
Sebenarnya, kamu bisa menghadirkan sentuhan personal ataupun ruang-ruang yang tidak lazim ada di rumah cluster. Kuncinya, ketika merenovasi pastikan kamu didampingi oleh desainer interior dan tenaga sipil profesional.
Dengan bantuan mereka, luas rumah yang dimiliki bisa dimaksimalkan fungsinya dan disesuaikan visualnya dengan keinginanmu.
Luas Area Terbatas
Rumah cluster hadir dengan beragam luas. Ada yang mungil, sederhana, hingga besar. Namun, ada satu kesamaan dari variasi tersebut, yakni mereka hadir dengan sekat-sekat sehingga membuat luas areanya seakan terbatas.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kamu bisa menghilangkan sekat-sekat yang ada dan menciptakan konsep open space dengan menggabungkan beberapa ruangan di satu area yang sama.
Ada beberapa ruangan yang bisa disatukan, mulai ruang tamu dan foyer, kemudian ruang keluarga, ruang makan, dan dapur bersih, dan lainnya. Selain itu, untuk mengatasi tampak ruangan yang terkesan terbatas, kamu dapat menghadirkan kaca agar memberikan ilusi di ruangan tersebut.
Advertisement
Kekurangan Rumah Cluster
Minim Privasi
Secara default, rumah cluster hadir tanpa adanya pagar atau ruang pembatas antara satu rumah dengan lainnya. Hal tersebut akhirnya membuat jenis rumah ini terbilang minim privasi dan akhirnya membuat penghuni rumah merasa kurang nyaman.
Agar masalah tersebut dapat teratasi, kamu bisa membangun pagar dan tembok pembatas untuk menambah privasi. Untuk area interior, kamu juga dapat menghadirkan tembok yang kedap suara untuk menghindari kebisingan dari luar maupun yang anggota rumah ciptakan.
Ruangan Terbatas
Khusus rumah cluster dengan luas yang terbatas, biasanya hadir dengan ruangan yang tidak terlalu banyak. Jika kamu memiliki anggota keluarga yang cukup besar, hal ini tentu akan menjadi masalah tersendiri.
Untuk mengatasinya, kamu bisa menghadirkan konsep rumah vertikal atau yang lebih dikenal dengan istilah rumah tingkat. Dengan adanya konsep ini, kamu bisa menambah ruangan-ruangan baru di rumah agar seluruh anggota keluarga bisa lebih merasa nyaman.
Namun, jika terkendala dengan masalah bujet, kamu bisa menghadirkan konsep rumah tumbuh dengan membangun satu per satu ruangan sesuai prioritas.
Sumber: Lifetimedesign
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.