Bola.com, Jakarta - Istilah deposit sudah tak asing lagi bagi kebanyakan orang. Di dunia keuangan, deposit memiliki banyak arti.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, deposit adalah uang yang tersimpan dalam sebuah rekening agar memudahkan atau mengamankan transaksi.
Baca Juga
Advertisement
Pada dasarnya, deposit adalah bentuk jaminan ketika ada pembelian produk atau jasa, terutama dalam jumlah yang besar. Tujuannya untuk menutup kerugian apabila calon pembeli melakukan pembatalan secara sepihak, begitu pula sebaliknya.
Jadi, sering kali deposit ini tidak akan dikembalikan apabila transaksi dibatalkan atau ada perjanjian yang dilanggar oleh pihak pembeli.
Namun, definisi dari deposit agak sedikit berbeda di dunia perbankan. Dalam perbankan, deposit adalah uang nasabah yang disimpan di bank tersebut.
Agar lebih paham lagi, berikut macam-macam jenis deposit, dilansir dari laman Bizhare, Rabu (5/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Jenis Deposit
Deposit Berjangka
Deposit berjangka adalah bentuk simpanan berjangka yang sistem penarikannya disesuaikan dengan kurun waktu tertentu. Jangka waktu yang disediakan mulai satu bulan, tiga bulan, enam bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.
Perbedaan jangka waktu tersebut dikarenakan bank akan memberikan balas jasa berupa bunga dengan tingkatan yang berbeda. Makin lama jangka waktu deposit, makin besar tingkat suku bunganya.
Deposit ini diterbitkan atas nama perorangan maupun atas nama perusahaan atau lembaga. Bukti kepemilikan deposit berjangka yang diberikan kepada pihak bank biasanya berupa bilyet deposito.
Di dalam bilyet tersebut tercantum nama pemilik yang berhak atas deposit berjangka. Hal ini berarti pihak yang dapat mencairkan deposit berjangka hanya pihak yang namanya tertera di dalam bilyet. Selain itu, deposit berjangka tidak bisa dipindahtangankan ataupun diperjualbelikan.
Sertifikat Deposit
Sertifikat deposit adalah deposit yang bukti simpannya dapat diperdagangkan.
Sertifikat deposit dicatat sebesar nilai nominal. Potongan atau bunga yang harus dibayar dicatat sebagai "bunga dibayar di muka", dan diamortisasi selama sisa jangka waktu yang tercantum di sertifikat.
Saldo sertifikat deposit disajikan sebesar nilai nominal saldo "bunga dibayar di muka". Kemudian disajikan sebagai pos pengurang (offsetting account) dalam nominal sertifikat deposit.
Deposit on Call
Deposit on call adalah simpanan kepada bank yang dapat ditarik setiap saat. Dengan catatan, terdapat pemberitahuan sehari sebelum jatuh tempo.
Jangka waktu deposit on call mulai dari semalam (overnight), satu minggu, dua minggu, tiga minggu, dan empat minggu. Manfaat dari deposit on call antara lain memiliki suku bunga yang kompetitif dan tersedia dalam mata uangrupiah ataupun dolar Amerika.
Nasabah harus memenuhi jumlah minimum untuk melakukan transaksi deposit on call yang sudah ditetapkan pihak bank. Selain itu, nasabah harus memiliki dana yang cukup atau setidaknya berjumlah setara dengan dana yang dibutuhkan setiap saat.
Advertisement
Contoh Deposit
Refundable Deposit
Jenis deposit ini umum diterapkan dalam bisnis sewa properti, seperti misalnya sewa kamar hotel. Refundable deposit adalah uang jaminan yang akan dikembalikan setelah beberapa waktu.
Uang jaminan ini dianggap sebagai beban masa depan (future liability) karena berarti sang penjual memiliki sejumlah uang yang harus dikembalikan kepada pembeli sehingga refundable deposit tidak dapat dimasukkan sebagai pemasukan perusahaan.
Term Deposit
Term deposit adalah istilah bahasa Inggris yang sama dengan deposito. Term deposit atau tabungan berjangka sering kali dianggap sebagai instrumen investasi dengan risiko terkecil, tetapi dengan keuntungan yang sama kecilnya.
Bagi bank, term deposit dari nasabah dijadikan sebagai uang untuk memberikan pinjaman bagi nasabah lain atau bisnis tertentu.
Sebagai imbalannya, nasabah pemilik term deposit akan mendapatkan bunga atau imbal hasil yang stagnan. Karena itu, uang yang tersimpan dalam term deposit akan bertambah seiring berjalannya waktu.
Contoh Deposit
Demand Deposit
Berbeda dari term deposit, demand deposit adalah jenis simpanan yang membebaskan nasabah untuk menarik uang dari rekening kapan saja. Meski begitu, bunga atau imbal hasil yang ditawarkan juga tidak sebesar term deposit. Nasabah pun akan dikenakan biaya administrasi.
Demand deposit sering ditemukan di berbagai produk simpanan. Kemungkinan besar, kamu juga memiliki setidaknya satu demand deposit karena likuiditasnya yang tinggi.
Customer Deposit
Customer deposit banyak diterapkan oleh pengusaha. Customer deposit adalah bentuk uang jaminan yang harus disetorkan oleh calon pembeli sebelum penjual memberikan produk atau jasa.
Customer deposit diperlukan supaya penjual terhindar dari kerugian. Misalnya saja, seorang pengusaha memesan 100 meja dan kursi makan untuk restoran barunya di sebuah toko mebel.
Dengan total transaksi ratusan juta rupiah, pihak toko meminta customer deposit sebesar 20 persen dari total transaksi.
Uang deposit itu akan digunakan sebagai modal material pembuatan kursi dan meja sekaligus jaminan dari pembeli. Jadi, apabila pembeli terpaksa membatalkan pesanan, pihak toko tidak mengalami kerugian karena modal produksi sudah ditutupi oleh customer deposit.
Sumber: Bizhare
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement