Sukses


Arti Koagulasi beserta Contohnya

Bola.com, Jakarta - Koagulasi adalah suatu proses yang rumit dalam sistem koloid darah yang memicu partikel koloidal terdispersi untuk memulai proses pembekuan dan membentuk trombus.

Koagulasi menjadi bagian penting dari hemostasis, yaitu saat penambalan dinding pembuluh darah yang rusak oleh keping darah.

Kelainan koagulasi dapat meningkatkan risiko pendarahan atau trombosis. Proses koagulasi terjadi setelah terjadinya luka pada pembuluh darah dengan rusaknya endotelium.

Langkah awal koagulasi adalah dengan pelepasan komponen fosfolipid yang disebut faktor jaringan dan fibrinogen sebagai inisiasi sebuah reaksi berantai.

Setelah itu keping darah bereaksi membentuk penyumbat pada permukaan luka, reaksi ini disebut hemostasis awal.

Hemostasis lanjutan terjadi hampir bersamaan dalam plasma darah yang disebut faktor koagulasi merespons secara berjenjang dan sangat rumit untuk membentuk jaring-jaring fibrin yang memperkuat penyumbatan keping darah

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lanjutan tentang koagulasi, dilansir dari lamanĀ Dosenpendidikan, Senin (10/7/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Mekanisme Koagulasi

1. Secara Fisika

Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti :

  • Pemanasan, kenaikan suhu sistem koloid menyebabkan tumbukan antar partikel-partikel sol dengan molekul-molekul air bertambah banyak. Hal ini melepaskan elektrolit yang teradsorpsi pada permukaan koloid. Akibatnya partikel tidak bermuatan. contoh: darah
  • Pengadukan, contoh: tepung kanji
  • Pendinginan, contoh: agar-agar

2. Secara Kimia

Sedangkan secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan, dan penambahan zat kimia koagulan.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan koloid bersifat netral, yaitu:

- Menggunakan Prinsip Elektroforesis

Proses elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikel koloid yang bermuatan ke elektrode dengan muatan yang berlawanan. Ketika partikel ini mencapai elektrode maka sistem koloid akan kehilangan muatannya dan bersifat netral.

  • Penambahan koloid, dapat terjadi sebagai berikut:

Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan kedua.

Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Makin besar muatan ion makin kuat daya tariknya dengan partikel koloid sehingga makin cepat terjadi koagulasi.

  • Penambahan Elektrolit

Jika suatu elektrolit ditambahkan pada sistem koloid maka partikel koloid yang bermuatan negatif akan mengadsorpsi koloid dengan muatan positif (kation) dari elektrolit. Begitu juga sebaliknya, partikel positif akan mengadsorpsi partikel negatif (anion) dari elektrolit.

Dari adsorpsi di atas, maka terjadi koagulasi.

3 dari 3 halaman

Contoh Koagulasi

Pencampuran koloid yang berbeda muatan dan penambahan zat kimia koagulan.

Contoh: Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur As2S3 yang bermuatan negatif.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan koloid bersifat netral, yaitu:

Menggunakan Prinsip Elektroforesis

Proses elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikelkoloid yang bermuatan ke elektrode dengan muatan yang berlawanan. Ketika partikel ini mencapaielektrode maka sistem koloid akan kehilangan muatannya dan bersifat netral.

Penambahan Koloid Dengan Muatan Berlawanan

Dapat terjadi sebagai berikut:

Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan kedua.

Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Makin besar muatan ion makin kuat daya tariknya dengan partikel koloid sehingga makin cepat terjadi koagulasi.

Penambahan Elektrolit

Jika suatu elektrolit ditambahkan pada sistem koloid maka partikel koloid yang bermuatan negatif akan mengadsorpsi koloid dengan muatan positif (kation) dari elektrolit. Sebaliknya, partikel positif akan mengadsorpsi partikel negatif (anion) dari elektrolit.

Dari adsorpsi di atas maka terjadi koagulasi.

Pendidihan

Kenaikan suhu sistem koloid menyebabkan jumlah tumbukan antara partikel-partikel sol dengan molekul-molekul air bertambah banyak. Menyebabkan lepasnya elekrolit yang teradsorpsi pada permukaan koloid.

Ā 

Sumber:Ā Dosenpendidikan

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer