Bola.com, Jakarta - Antraks menjadi penyakit ternak yang sedang ramai dibicarakan. Dikabarkan warga Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, dinyatakan positif terpapar penyakit antraks. Bahkan hingga merenggut korban jiwa usai mengkonsumsi daging sapi yang sudah terinfeksi antraks.
Antraks merupakan penyakit bakterial yang mematikan dan biasanya akan menyerang hewan herbivora seperti kambing, sapi, domba, dan lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis dan bersifat zoonosis sehingga dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Namun, antraks tidak dapat ditularkan antarmanusia.
Inilah kenapa penting masyarakat umum, khususnya peternak untuk memahami ciri-ciri hewan yang terinfeksi antraks.
Penting ditekankan, jika ada hewan ternak mati mendadak agar jangan disembelih untuk dikonsumsi.
Berikut ini ciri-ciri hewan terinfeksi antraks beserta cara penangannya yang perlu diwaspadai, dikutip dari laman pertanian.go.id dan kulonprogokab.go.id, Jumat (7/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Hewan Ternak yang Terinfeksi Antraks
Hewan ternak yang terserang antraks biasanya mengalami demam tinggi pada awal infeksi. Kemudian akan mengalami gelisah, kesulitan bernapas, kejang, rebah, dan kematian.
Tidak jarang ternak mati mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis. Selain itu, sering ditemukan adanya ekskreta berupa darah yang keluar dari lubang-lubang kumlah seperti hidung, mulut, telinga, dan anus.
Pembengkakan pada daerah tertentu seperti daerah leher, dada, abdomen, dan sekitar kelamin juga sering ditemukan.
Hewan ternak kadang tidak menunjukkan gejala keluarnya darah dari lumbang kumlah, tetapi muncul perut yang dampak kembung, napas terengah, kekejangan, dan diikuti kematian.
Advertisement
Cara Menangani Hewan Ternak Terinfeksi Antraks
Hewan ternak yang terinfeksi antraks dapat diobati dengan preparat antibiotika tetrasiklin atau penisillin dosis tinggi selama lima hari berturut-turut. Namun, pengobatan pada keadaan sekarat kurang efektif.
Dilaporkan bahwa antibiotika enrofloxacin, neomycin, navobicin, klorampenikol dan kanamycin juga mampu membunuh bakteri Antraks.
Pengobatan antraks viseral dapat dilakukan dengan penisilin G 18-24 juta IU per hari secara intra vena ditambah dengan satu gram tetrasikin per hari.
Pengobatan antraks napas hampir sama dengan yang viseral tetapi ditambah streptomicin 1-2 gram/hari sedangkan pengobatan antraks kulit dapat dilakukan dengan suntikan prokain berdosis 2x1,2 juta IU secara intra muskular selama 5-7 hari atau dengan benzyl penilisin berdosis 250.000 IU setiap enam jam.
Penanganan untuk Hewan Ternak yang Sudah Mati
Bagi hewan ternak yang sudah mati harus dibakar atau diberi desinfektan kemudian dikubur. Hal ini agar tidak dimakan oleh hewan pemakan bangkai guna mencegah penyebaran yang lebih luas.
Sumber: pertanian.go.id, kulonprogokab.go.id
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement