Sukses


Arti Psikosomatis beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bola.com, Jakarta - Gangguan psikosomatis (psikosomatik) adalah istilah yang mengacu pada keluhan gejala fisik akibat adanya pikiran atau emosi yang dirasakan oleh seseorang.

Pikiran atau emosi ini biasanya berupa kecemasan, ketakutan, perasaan tertekan, dan stres.

Kondisi tersebut dapat memengaruhi kesehatan seseorang, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, misalnya tes darah atau tensi darah, tidak ada kelainan yang ditemukan.

Ketika seseorang mengalami gangguan psikosomatis biasanya tubuh merespons dengan memunculkan gejala. Gejala gangguan psikosomatis seperti:

  • Sakit perut
  • Jantung berdebar
  • Tremor (tubuh gemetar)
  • Telapak tangan berkeringat
  • Nyeri otot
  • Keluar keringat dingin (keringat jagung)
  • Nyeri pada ulu hati
  • Sakit kepala
  • Sesak napas, napas pendek, atau napas terasa berat
  • Mudah lelah
  • Nyeri pinggang

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanju tentang psikosomatis, disadur dari Klikdokter, Senin (10/7/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Penyebab dan Faktor Risiko Gangguan Psikosomatis

Penyebab psikosomatis tidak diketahui secara pasti. Namun, ilmuwan percaya bahwa stres dan kecemasan melepaskan hormon dan bahan kimia dalam tubuh yang menyebabkan kerusakan atau disfungsi.

Bila dianalogikan, mekanisme stres dalam tubuh seperti panci presto. Bila uap yang dihasilkan saat memasak dikeluarkan dengan baik, panci dapat bekerja secara efisien.

Sebaliknya, jika uapnya tidak dikeluarkan, tekanan di dalam panci akan terus meningkat. Akibatnya, tutup panci dapat terlepas dan panci rusak. Ini karena tekanan di dalamnya mencari titik terlemah panci agar dapat keluar.

Nah, seseorang yang mengalami stres dan tidak mampu melampiaskan emosinya, pada akhirnya akan mencapai titik puncak emosional. Kondisi ini berkemungkinan besar mengakibatkan berbagai gejala fisik.

Siapa pun dapat mengalami psikosomatis. Akan tetapi, beberapa orang dengan kondisi berikut ini punya risiko lebih tinggi mengalami psikosomatis di kemudian hari:

  • Gaya hidup kacau
  • Kesulitan mengenali dan mengekspresikan emosi
  • Pernah ditelantarkan semasa kecil
  • Menjadi korban pelecehan seksual
  • Penyalahgunaan zat, seperti alkoholisme atau kecanduan narkoba
  • Pengangguran
3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Gangguan Psikosomatis

1. CBT Therapy

Cara menyembuhkan psikosomatis bisa melalui psikoterapi, biasanya menggunakan pendekatan CBT Therapy (Cognitive Behavior Therapy). Tujuannya agar pasien memiliki pola pikir yang lebih positif dalam mengelola stres atau tekanan.

2. Meditasi (Mindfullness)

Perawatan ini bertujuan untuk menurunkan tingkat stres, pikiran negatif, dan rasa cemas. Jadi, meditasi bisa membantu menurunkan stres yang memicu munculnya gejala psikosomatis.

3. Hipnoterapi (Hypnosis)

Ketika gangguan psikosomatis disebabkan oleh gangguan traumatis di masa lalu, hipnoterapi atau hipnosis bisa jadi satu di antara pengobatannya.

Hipnoterapi dapat membantu pasien menggali sumber masalahnya di alam bawah sadar seperti apa, dikelola, dan disikapi dengan lebih positif.

4. Fisioterapi

Gangguan psikosomatis yang menimbulkan nyeri otot atau nyeri sendi bisa diatasi dengan perawatan ini. Terutama jika gejalanya sangat melemahkan.

Fisioterapi bisa membantu memperkuat struktur dan fungsi tubuh yang terganggu selama gejala muncul.

5. Farmakoterapi

Pasien yang sangat-sangat terganggu dengan gejala psikosomatis dan kesulitan mengendalikan sumber stresnya, membutuhkan obat penenang seperti antidepresan atau anticemas.

Farmakoterapi atau terapi obat-obatan bertujuan untuk menurunkan keparahan dan frekuensi gejala psikosomatis.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 27/4/2023)

Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer