Bola.com, Jakarta - Bulan Muharam adalah satu di antara bulan yang penuh berkah dalam kalender Hijriyah. Di bulan ini, terdapat kesempatan istimewa untuk mendapatkan keberkahan dan kebaikan yang berlipat ganda.
Satu di antara ibadah yang dianjurkan dalam bulan Muharam adalah puasa Ayyamul Bidh. Puasa tersebut dilaksanakan pada hari-hari terang bulan (tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulannya).
Advertisement
Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang luar biasa dalam agama Islam. Puasa ini dianjurkan Nabi Muhammad saw. sebagai bentuk ibadah kepada Allah Swt. agar meraih berkah-Nya.
Puasa ini bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga melibatkan amal ibadah lainnya seperti berdoa, membaca Al-Qur'an, dan berzikir.
Ada beberapa keutamaan yang bisa didapatkan umat muslim jika menjalankan puasa Ayyamul Bidh.
Berikut ini keutamaan puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharam, seperti disadur dari Merdeka, Rabu (12/7/2023)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hukum Puasa Ayyamul Bidh
Sejatinya ada pendapat para ulama yang membolehkan puasa ayyamul bidh pada tanggal 14, 15, dan 16, sebab masih terhitung sebagai tiga hari di pertengahan bulan.
Mengenai dasar hukum puasa ayyamul bidh, termasuk ibadah sunah, menurut jumhur ulama. Hal ini diambil dari hadis Nabi Muhammad saw. mengenai anjuran berpuasa di setiap tengah bulan.
Ibnu Milhan Al Qoisiy dari ayahnya ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah)." (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dikutip dari kitab Bulughul Maram karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, sementara itu menurut pendapat Malikiah, sunah berpuasa tiga hari setiap bulan dan makruh mengkhususkan hari-hari (13, 14, 15) bidh, supaya orang-orang awam tidak menganggapnya sebagai suatu kewajiban yang diambil dari kebiasaan Rasulullah.
Advertisement
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram
1. Bagaikan Puasa Satu Tahun Penuh
Dalam tafsir sebuah hadis disebutkan bahwa menjalankan puasa ini sebanding dengan puasa selama sebulan. Sedangkan jika bisa menjaga setiap bulannya, akan memperoleh pahala puasa selama satu tahun penuh.
"Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh." (HR Bukhari-Muslim).
"Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari no. 1979)
2. Menjalankan Wasiat Rasulullah
Menunaikan puasa ayyamul bidh memiliki keutamaan sebagai bentuk umat Nabi Muhammad saw. yang sesungguhnya. Berusaha mengamalkan ajaran Rasulullah sebelum wafat, menyampaikan tiga nasihat.
Dari Abu Hurairah r.a., berkata: "Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan padaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) mengerjakan puasa selama tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan salat duha, (3) mengerjakan salat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari)
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram
3. Berkah Mengikuti Ajaran Nabi saw.
Keutamaan puasa ayyamul bidh atau biasa disebut puasa putih berikutnya ialah berusaha mengikuti ajaran Nabi saw. Sebagai bentuk cinta, alangkah baiknya mengikuti ajaran baik yang ditunaikan oleh Rasul.
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafari." (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir dan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan)
4. Melengkapi Ibadah Bulan Suci Muharam
Bulan Muharam termasuk empat bulan suci dalam Islam. Alangkah baiknya bila seorang muslim berusaha melengkapi setiap ibadah di bulan suci Muharram tahun ini. Bisa melalui perbanyak zikir, selawat, berbuat baik, puasa sunah, dan sebagainya.
Mengenai bulan Muharam tertuang dalam kitab suci Al-Qur'an surah At-Taubah ayat 36 yang artinya:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu."
Kemudian dijelaskan kembali oleh Nabi Muhammad saw. melalui sebuah hadis, mengenai empat bulan yang dimaksud dalam kitab Al-Qur'an adalah:
Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada 12 bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijah dan Muharam. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Syaban." (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)
Advertisement
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram
5. Pintu Surga Ar Rayyan bagi yang Rajin Puasa
Sebagian tokoh agama Islam menghubungkan keutamaan puasa ayyamul bidh dengan pahala yang diperoleh oleh hamba yang rajin menjaga kebiasaan puasa.
Dari delapan pintu surga, ada pintu bernama Ar Rayyan, diperuntukkan bagi seorang muslim yang kerap puasa selama hidupnya.
"Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut Ar Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, "Mana orang yang berpuasa." Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya." (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152)
Niat Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram
Pada malam hari atau saat sahur, Anda dapat mengucapkan niat dalam hati atau melafalkan niat puasa ayyamul bidh. Baik dalam bahasa Arab atau Indonesia, sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala"
Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada ayyamul bidh sunah karena Allah Ta'ala."
Sedangkan jika niat diucapkan pada saat sudah terbitnya fajar, bacaannya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma ayyaami bidh sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya berniat puasa ayyamul bidh, sunah karena Allah ta'ala."
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Kurnia Azizah. Published: 1/9/2020)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement