Bola.com, Jakarta - Bulan Muharam dianggap bulan suci dan sakral oleh umat muslim. Bahkan, Rasulullah saw. menyebut bulan Muharam sebagai Syahrullah (Bulan Allah).
Sebagaimana firman Allah Swt. bahwa bulan Muharam termasuk bulan yang istimewa;
Baca Juga
Advertisement
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36)
Di samping itu, pada zaman Rasulullah saw., saat memasuki bulan Muharam umat muslim dilarang untuk berperang maupun melakukan tindakan yang berakibat dosa.
Sebagaimana yang disampaikan dalam tafsir Ibnu Abi Hatim VI/1793:
"Sesungguhnya berbuat kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat kezaliman di selain bulan-bulan tersebut. Meskipun berbuat zalim pada setiap keadaan bernilai besar, Allah membesarkan segala urusannya sesuai apa yang dikehendaki-Nya."
Selama bulan Muharam, umat muslim diperintahkan untuk memperbanyak ibadah demi mendekatkan diri kepada Allah Swt. Alasannya, ada berbagai keutamaan yang ada pada bulan Muharam.
Hanya, masih ada beberapa muslim yang belum mengetahuinya. Bagi yang belum tahu tidak perlu khawatir, kamu bisa menyimak apa saja keutamaan bulan Muharam pada artikel ini.
Berikut ini lima keutamaan bulan Muharam yang penting diketahui umat muslim, dikutip dari laman alhikmah.ac.id dan alazharasysyarifsumut.sch.id, Rabu (12/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Satu dari Empat Bulan Disucikan
Bulan Muharam termasuk bulan yang disucikan atau haram dalam Islam. Termasuk tiga lainnya juga (Zulkaidah, Zulhijah, Rajab). Di mana ini memiliki arti pada bulan Muharam kita dilarang melakukan peperangan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surah at-Taubah ayat 36:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus…"
Advertisement
Dinamakan Syahrullah (Bulan Allah)
Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Rasulullah saw., bersabda:
"Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharam." (HR. Muslim)
Menjadi Momen Terbaik untuk Berpuasa setelah Bulan Ramadan
Banyak hari baik yang terjadi pada bulan Muharam, kita bisa memanfaatkan mengumpulkan pahala satu di antaranya dengan berpuasa.
"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Muharam, dan sebaik-baik salat setelah salat fardu adalah salat malam." (HR. Muslim)
Dalam sebuah riwayat oleh Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah saw. juga dijelaskan, berpuasa di bulan Muharam maka akan diterima tobatnya.
"Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan maka berpuasalah pada bulan Muharam. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain." (HR. Tirmidzi)
Advertisement
Perhitungan Pahala dan Dosa yang Berlipat Ganda
Berhati-hatilah saat ingin berbuat dosa. Apalagi, jika dosa tersebut dilakukan saat bulan Muharam. Di bulan ini, dosa yang diperbuat akan mendapatkan hitungan yang berlipat ganda.
Dosa sekecil apa pun sudah pasti akan membuat timbangan amal menjadi berat. Apalagi, jika perbuatan tersebut melakukan dosa yang besar.
Di saat yang sama, amalan baik yang dilakukan selama bulan Muharam juga akan dilipatgandakan. Inilah mengapa selama bulan Muharam, umat muslim yang beriman akan memanfaatkan momen tersebut dengan berbuat baik sebanyak-banyaknya.
Mereka juga lebih berhati-hati agar tidak melakukan tindakan yang dimurkai oleh Allah.
Bulan yang Memiliki Hari Asyura
Keutamaan bulan Muharam lainnya adalah, bulan tersebut memiliki hari Asyura. Hari Asyura merupakan hari yang sangat istimewa dan bersejarah dalam agama Islam.
Hari Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharam dan umat muslim disarankan untuk berpuasa sehari sebelumnya (Puasa Tasu’a). Puasa ini dijadikan sebagai pembeda atas cara merayakan datangnya hari Asyura oleh umat Yahudi dan Nasrani.
Sumber: alhikmah.ac.id, alazharasysyarifsumut.sch.id
Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement