Bola.com, Jakarta - Spiritual kerap dikaitkan dengan hal-hal yang sangat tinggi seperti Tuhan atau kerohanian. Kata spiritual berasal dari bahasa Latin "spiritus", yang artinya napas dan "spirare", yang artinya bernapas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, menjelaskan spiritual adalah istilah yang menggambarkan hubungan dekat dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin).
Baca Juga
Advertisement
Dengan menjalani proses spiritual, pribadi seseorang dapat terbentuk. Metode tersebut bisa juga dinamai membentuk mental spiritual.
Bimbingan mental spiritual adalah usaha untuk memperbaiki dan memperbarui suatu tindakan atau tingkah laku seseorang melalui bimbingan mental/jiwa sehingga memiliki pribadi yang sehat, akhlak yang terpuji dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupannya.
Mental spiritual perlu didapatkan oleh setiap individu karena adalah kebutuhan dari setiap insan manusia untuk mencapai ketenangan jiwa dalam kehidupannya.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang spiritual, disadur dari Liputan6, Kamis (13/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Spiritual
1. Tahap Perkembangan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak-anak dengan empat agama yang berbeda ditemukan bahwa mereka memiliki konsep spiritualitas yang berbeda menurut usia, jenis kelamin, agama, dan kepribadian anak.
2. Keluarga
Peran orang tua penting dalam perkembangan spiritualitas seorang anak karena orang tua sebagai role model.
Keluarga juga sebagai orang terdekat di lingkungan dan pengalaman pertama anak dalam mengerti dan menyimpulkan kehidupan di dunia, pada umumnya pengalaman pertama anak selalu berhubungan dengan orang tua ataupun saudaranya.
3. Latar Belakang Etnik Budaya
Sikap, keyakinan, dan nilai dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan sosial budaya. Hal yang perlu diperhatikan adalah apa pun tradisi agama atau sistem keagamaan yang dianut individu, tetap saja pengalaman spiritual tiap individu berbeda dan mengandung hal unik.
Advertisement
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Spiritual
4. Pengalaman Hidup Sebelumnya
Pengalaman hidup baik positif maupun negatif dapat memengaruhi spiritualitas seseorang. Selain itu juga dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mengartikan secara spiritual kejadian atau pengalaman tersebut.
Peristiwa dalam kehidupan sering dianggap sebagai suatu ujian. Pada saat ini, kebutuhan spiritual akan meningkat yang memerlukan kedalaman spiritual dan kemampuan untuk memenuhinya.
5. Krisis dan Perubahan
Krisis dan perubahan dapat memperkuat kedalaman spiritual seseorang. Krisis sering dialami ketika individu dihadapkan dengan hal sulit. Apabila klien mengalami krisis maka keyakinan spiritual dan keinginan untuk melakukan kegiatan spiritual menjadi lebih tinggi.
6. Terpisah dari Ikatan Spiritual
Individu yang biasa melakukan kegiatan spiritual ataupun tidak dapat berkumpul dengan orang terdekat biasanya akan mengalami terjadinya perubahan fungsi spiritual.
Contoh Kebutuhan Spiritual Manusia
1. Cinta
Hubungan antarmanusia membentuk suatu keselarasan yang dapat menyembuhkan. Meliputi hal-hal yang dapat diterima sebagai manusia dalam kondisi apa pun, memberi dan menerima cinta, mempunyai hubungan dengan dunia.
Kemudian perkawanan, mudah terharu dan mudah melakukan kebaikan, membina hubungan yang baik dengan sesama manusia, alam dan sekitar dan dengan Tuhan zat tertinggi.
Cinta merupakan dasar dari spiritualitas yang mendorong manusia untuk hidup dengan hatinya, cinta meliputi dimensi cinta kepada diri sendiri, cinta kepada Tuhan, cinta pada orang lain, dan cinta pada seluruh kehidupan.
2. Keimanan atau Keyakinan
Agama dapat dijadikan sarana untuk mengekspresikan spiritualitas melalui nilai-nilai yang dianut, diyakini dan dilakukan dengan praktik-praktik ritual, di dalamnya dapat menjawab pertanyaan mendasar tentang hidup dan kematian.
3. Hal Positif atau Harapan
Banyak berharap, merasakan kedamaian, dan kesenangan, berpikir positif, membutuhkan ruang yang sepi untuk meditasi atau refleksi diri, bersyukur dan berterima kasih, mempunyai rasa humor. Harapan adalah orientasi di masa depan, mempercayai makna, meyakini dan mengharapkan.
Advertisement
Contoh Kebutuhan Spiritual Manusia
4. Tujuan Hidup
Pada penelitian yang dilakukan oleh Bukhardt pada 1994, ditemukan pada analisis statistik bahwa ada hubungan yang positif dan terus bertahan, antara memliki spiritual yang tinggi, dengan seseorang yang mencari tujuan hidup.
5. Moral dan etika
Untuk hidup bermoral dan beretika, hidup dalam masyarakat dan menjunjung tinggi moral dan etika yang ada di dalam masyarakat tersebut.
6. Penghargaan pada Kehindahan
Menghargai keindahan alam dan seni, gambaran hubungan dengan alam. Meliputi keikutsertaan memelihara lingkungan sekitar dengan cara menanam tumbuhan, pohon serta melindungi dari kerusakan, mengagumi alam sebagai ciptaan, menghargai seni dengan menghargai musik.
7. Pemecahan Masalah atau Kematian
Pesan atau nasihat sebelum menghadapi kematian, mengakui adanya kehidupan setelah kematian, mempunyai pemahaman yang dalam akan kematian, dan memaafkan diri dengan orang lain.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Laudia Tysara, Editor: Fadila Adelin. Published: 5/1/2022)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.