Bola.com, Jakarta - Saat menulis sebuah naskah resmi, ada beberapa hal dan aturan yang harus ditaati oleh seorang penulis, seperti penggunaan ejaan dan tanda baca. Adapun penggunaan ejaan yang harus diperhatikan ialah pemakaian huruf kapital yang benar.
Huruf kapital adalah huruf besar. Huruf kapital sering dipakai sebagai unsur pertama kata pada awal kalimat. Penggunaan huruf kapital menjadi satu di antara hal yang diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Baca Juga
Advertisement
Pemahaman tentang penggunaan huruf kapital yang benar menjadi satu di antara bagian dari materi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Tak hanya itu, penggunaan huruf kapital juga perlu diperhatikan dalam kegiatan lain, seperti penulisan karya ilmiah.
Penting mengetahui penggunaan huruf kapital yang benar. Dengan mengetahui aturan penggunaanya, kita akan lebih mudah dalam membuat tulisan yang baik sesuai aturan penulisan atau kaidah yang benar.
Berikut ini kumpulan contoh penggunaan huruf kapital yang benar sesuai kaidah, dilansir dari Modul Pendidikan Profesi Guru terbitan Kemdikbud, Kamis (13/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penggunaan Huruf Kapital
1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
Contoh:
Setiap hari mereka membaca buku.
Â
2. Huruf kapital dipakai untuk menyebutkan nama Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan, nama agama, dan kitab suci.
Contoh:
Islam, Yang Maha Esa Mahakuasa
Hanya kepada-Mu kami memohon.
Â
3. Huruf kapital digunakan sebagai setiap unsur nama orang.
Contoh:
Ahmad Rifai.
Â
4. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Contoh:
Verdinand de Saussure
J.P. van Dame
Â
5. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
Sultan Malik
Haji M. Taufan
Â
6. Huruf kapital tidak digunakan pada huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Contoh:
Ia mendapatkan gelar sultan.
Â
7. Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti.
Contoh:
Muhammad Taufik Kuncoro bin M.Taufan
Â
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Contoh:
Jenderal Soedirman
Bupati Sleman
Advertisement
Penggunaan Huruf Kapital
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.
Contoh:
DPR akan rapat dengan Departemen Pertahanan.
Â
10. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.
Contoh:
Rapat internal dipimpin oleh seorang letnan jenderal.
Â
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Contoh:
pascal second Pas
Â
12. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Contoh:
mesin diesel 10 volt
Â
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh:
bangsa Arab, suku Asmat, bahasa Inggris
Â
14. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.
Contoh:
pengindonesiaan kata asing keinggris-inggrisan
Â
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Contoh:
tahun Masehi, bulan Juni
Â
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh:
Perang Diponegoro, Perang Dunia II
Penggunaan Huruf Kapital
17. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.
Contoh:
Aktor itu berperan memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Â
18. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama diri geografi.
Contoh:
Jakarta, Jawa Tengah
Â
19. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi.
Contoh:
Danau Toba, Sungai Mahakam, Jalan Ahmad Dahlan
Â
20. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
Contoh:
nasi Padang, batik Pekalongan
Â
21. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis.
Contoh:
pisang ambon, pepaya bangkok
Â
22. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi.
Contoh:
bermain di pantai, menuju ke teluk
Â
23. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
Contoh:
Departemen Agama, Majelis Permusyawaratan Rakyat
Â
24. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.
Contoh:
menurut undang-undang yang berlaku.
Advertisement
Penggunaan Huruf Kapital
25. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
Contoh:
Undang-Undang Ketatanegaraan.
Â
26. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti: di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh:
Mahasiswa membaca buku Perjalanan dari Timur ke Barat.
Â
27. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.
Contoh:
S.S. (sarjana sastra)
Ny. (Nyonya)
Â
28. Huruf kapital digunakan seegai huruf pertama petikan langsung.
Contoh:
Nanda berkata, "Kita harus segera selesaikan tugas ini".
Â
29. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
Contoh:
"Apakah besok Bapak akan pulang?" tanya ibu kepada bapak.
Â
30. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan.
Contoh:
Saya ingin sekali bertemu kakek dan nenek di kampung.
Â
31. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
Contoh:
Silakan Anda duduk!
Â
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.