Sukses


Macam-Macam Metode Invasi Militer

Bola.com, Jakarta - Invasi adalah aksi militer di mana angkatan bersenjata suatu negara memasuki daerah yang dikuasai oleh suatu negara lain, dengan tujuan menguasai daerah tersebut atau mengubah pemerintahan yang berkuasa.

Invasi bisa menjadi penyebab perang, bisa digunakan sebagai strategi untuk menyelesaikan perang, atau bisa menjadi inti dari perang.

Invasi pada dasarnya dilakukan untuk memperluas wilayah dan kepentingan politik. Namun, motif-motif lainnya juga pernah terjadi, antara lain:

  • pengembalian wilayah yang dulu diambil
  • idealisme keagamaan
  • politik untuk kepentingan nasional
  • pengejaran musuh-musuh
  • perlindungan terhadap negara sekutu
  • mengambil alih daerah jajahan
  • serangan preemptif sebelum diserang
  • melindungi atau mengambil rute transportasi atau sumber daya alam, seperti air dan minyak
  • menengahi konflik antardua pihak lain
  • dan sebagai sanksi militer.

Pada abad ke-19 muncul motif di mana negara-negara kuat dan adidaya mencoba untuk mengatur politik dunia, misalnya dengan mengubah pemerintahan atau rezim suatu negara lain. Pada kasus-kasus ini sering juga para penyerang beralasan bahwa mereka "melindungi" daerah yang diinvasi.

Agar lebih paham lagi, berikut macam-macam metode invasi, dilansir dari stekom.ac.id, Jumat (14/7/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Macam-Macam Metode Invasi Militer

Invasi darat

Invasi darat adalah metode langsung untuk memasukkan angkatan bersenjata ke suatu wilayah melalui hubungan darat, dengan mengalahkan pertahanan musuh. Walaupun cara ini sering menghasilkan kemenangan yang cepat, gerakan pasukan relatif lambat dan dapat dipengaruhi medan dan cuaca.

Selain itu, rencana pergerakan pasukan sulit untuk disembunyikan, dan kemungkinan besar negara yang diserang akan bersiap-siap dan meningkatkan pertahanan.

Pada peperangan modern, invasi darat biasanya dilakukan setelah serangan-serangan lain dengan metode yang berbeda. Serangan udara dan peluru kendali sangat lazim digunakan untuk melunakkan target sebelum diserang.

Persiapan lainnya yang lebih terselubung antara lain secara rahasia mencari dukungan orang dalam, pembunuhan tokoh-tokoh politik atau militer yang penting, dan memblokir jalur-jalur persediaan dan perdagangan.

Invasi lewat laut

Invasi lewat laut menggunakan perairan untuk memasuki daerah musuh. Cara ini biasanya dilaksanakan bersama dengan metode lain, dan sebelum ditemukannya penerbangan, cara ini sangat lazim dipakai karena tidak ada cara lain untuk memasuki wilayah musuh.

Invasi lewat laut ini bisa sangat efektif bila bisa dilakukan dengan tiba-tiba dan mengejutkan musuh, atau bila musuh tidak memiliki pertahan laut yang baik. Namun, metode invasi ini juga sering merepotkan.

Banyak peralatan khusus yang dibutuhkan untuk melakukan invasi ini, misalnya kendaraan amfibi. Pada serangan lewat laut, pertahanan dan tempat bersembunyi untuk pihak yang menyerang sangat minim.

Selain itu, banyak hal-hal yang tak terduga dapat terjadi, seperti cuaca yang buruk dan benda-benda bawah laut.

Pada pertempuran Tarawa, kendaraan pendarat Marinir AS tersangkut pada koral, dan diserang artileri dari darat. Lalu mereka-mereka yang berhasil mendarat tidak mendapati tempat berlindung.

3 dari 3 halaman

Macam-Macam Metode Invasi Militer

Invasi lewat udara

Invasi lewat udara baru dilakukan pada abad ke-20 dan peperangan modern. Intinya adalah mengirimkan pasukan dengan menggunakan pesawat udara.

Pesawat ini bisa mendarat lalu pasukan yang di dalamnya keluar dan melakukan misi, atau tentara ini dapat keluar dari pesawat ketika masih berada di udara, dengan menggunakan parasut atau alat lain, dan mendarat di wilayah yang diinvasi.

Sering kali invasi udara digunakan sebelum invasi darat atau laut, dengan tujuan mengambil alih posisi-posisi penting seperti jembatan dan perempatan, jauh di belakang garis pertahanan musuh. Namun, invasi yang dilakukan hanya lewat udara saja belum pernah berhasil.

Masalah utamanya adalah persediaan dan bantuan personel. Pasukan penerjun payung tidak bisa membawa persediaan yang banyak dan harus dibantu oleh pasukan darat, kemudian pasukan ini juga jumlah terlalu sedikit untuk melakukan serangan besar-besaran langsung.

Satu di antara contoh invasi udara murni adalah Pertempuran Crete, Operasi Thursday, dan Operasi Market Garden.

Operasi Market Garden merupakan invasi memasuki wilayah Belanda yang dikuasai oleh Jerman pada Perang Dunia II pada September 1944. Hampir 35.000 orang diterjunkan dengan parasut dan glider untuk merebut jembatan dari Jerman dan melancarkan gerak maju Sekutu.

Walaupun dengan pasukan yang berjumlah besar yang juga mengejutkan pihak Jerman, invasi ini gagal dan setelah sembilan hari bertempur, Sekutu harus mundur kembali setelah kehilangan lebih dari 18.000 orang.

Pada abad ke-21 ini, dengan kemajuan teknologi pertahanan anti udara, sepertinya invasi lewat udara sudah tidak bisa diandalkan.

Meredam perlawanan

Setelah perbatasan politik dan garis-garis militer ditembus, meredam perlawanan adalah tujuan utama dan paling penting yang harus dicapai. Setelah mengalahkan angkatan bersenjata negara yang diinvasi, perlawanan akan terus datang dari pihak sipil dan pemberontak paramiliter.

Menghancurkan perlawanan sebuah negara yang diduduki akan sangat sulit, bahkan tidak mungkin tercapai, dan dukungan masyarakat penting untuk keberhasilan invasi.

Propaganda seperti brosur, buku, dan siaran radio dapat digunakan untuk membujuk pemberontak untuk menyerah, dan agar orang lain tidak bergabung dengan mereka. Pasifikasi, yang biasa disebut dengan "memenangkan hati dan pikiran", mengurangi keinginan pihak sipil untuk memberontak.

Ini dapat dicapai dengan memberikan pendidikan ulang, membuat agar warga yang diduduki dapat ikut dalam pemerintahan, atau, khususnya di tempat-tempat yang sangat miskin dan hancur, dapat dengan memberikan makanan, minuman, dan tempat tinggal.

Cara yang lain misalnya, dengan memperlihatkan kekuatan militer, yaitu dengan parade militer di jalanan negara yang diokupasi, yang mungkin bisa membuat para pemberontak takut. Cara ini juga bisa ditambah dengan eksekusi publik tentara musuh, anggota pemberontak, dan musuh lainnya.

 

Sumber: stekom.ac.id

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer