Bola.com, Jakarta - Cerita rakyat merupakan kepercayaan, legenda, dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat sejak masa lampau dan diwariskan turun-temurun baik secara lisan maupun tulisan.
Cerita rakyat bisa dikatakan sebagai warisan yang harus tetap dilestarikan hingga sekarang. Dalam cerita rakyat biasanya menceritakan suatu tempat dan asal muasal tokoh-tokoh yang dimunculkan pada cerita rakyat tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Tokoh cerita rakyat yang disampaikan tersebut bisa dalam bentuk manusia, binatang, dan sesuatu yang gaib lainnya.
Isi dari cerita rakyat yang beredar tersebut sudah berkembang di tengah masyarakat. Cerita ini juga sudah ada semenjak zaman dahulu.
Jadi, cerita rakyat ini sudah diwariskan atau disebarluaskan secara lisan, melalui mulut ke mulut, dan secara turun-menurun.
Sebagai negara yang kaya akan budaya, Indonesia memiliki banyak cerita rakyat yang berasal dari berbagai daerah, termasuk di antaranya adalah dari Provinsi Jawa Barat.
Di Jawa Barat setidaknya ada enam cerita rakyat yang sudah sangat terkenal. Apa sajakah itu?
Berikut ini contoh cerita rakyat yang populer dari Jawa Barat, dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id, Senin (17/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cerita Rakyat yang Populer di Jawa Barat
1. Sangkuriang
Bercerita tentang seorang pemuda sakti bernama Sangkuriang, yang jatuh cinta dan ingin menikahi Dayang Sumbi, ibu kandungnya. Dayang Sumbi mengajukan syarat agar Sangkuriang membangun perahu dalam satu malam. Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaan tersebut, tetapi Dayang Sumbi menggagalkannya dengan cara memaksa ayam berkokok pada saat hari masih gelap gulita.
Sangkuriang marah dan menendang kapal yang sedang dibuatnya hingga tertelungkup berubah menjadi gunung yang dikenal sebagai Tangkuban Parahu. Kemudian, dia mengejar Dayang Sumbi yang berubah menjadi bukit dikenal sebagai Gunung Putri.
Sangkuriang yang tidak dapat menemukan Dayang Sumbi pun akhirnya menghilang ke alam gaib. Pesan moral: bersikaplah jujur dan hindari perbuatan curang.
Advertisement
Cerita Rakyat yang Populer di Jawa Barat
2. Situ Bagendit
Situ Bagendit merupakan cerita rakyat mengenai asal-usul situ Bagendit, di mana pada zaman dahulu, Nyai Bagendit, seorang janda kaya yang pelit, memperlakukan orang di sekitarnya dengan kejam.
Suatu hari, Nyai Bagendit menolak membantu kakek pengembara yang haus dengan cara yang kasar sehingga Sang Kakek pun murka, ia menciptakan banjir besar yang menenggelamkan Nyai Bagendit dengan seluruh kekayaannya.
Danau Bagendit pun terbentuk, mengajarkan kita untuk menjauhi sifat pelit dan sombong.
Cerita Rakyat yang Populer di Jawa Barat
3. Misteri Telaga Warna
Cerita rakyat Telaga Warna menceritakan asal usul Talaga Warna. Cerita berawal dari Ratu Purbamanah dan Prabu Swarnalaya, penguasa Kuta Tanggeuhan ingin memiliki anak. Akhirnya Sang Ratu hamil dan melahirkan seorang putri bernama Dewi Kuncung Biru.
Selama hidupnya, Tuang Putri dikenal rakus dan manja. Sampai akhirnya pada usia 17 tahun, ia ingin melakukan pesta mewah, rakyat yang sangat mencintainya pun berbondong-bondong memberikan harta bendanya kepada Tuan Putri. Namun, apa daya semua pemberian rakyat ditolak mentah-mentah dengan kasar hanya karena tidak menyukai bentuknya.
Tiba-tiba langit menjadi gelap dan hujan deras pun turun hingga menenggelamkan Kuta Tanggeuhan menjadi telaga warna-warni atau Telaga Warna.
Adapun pesan moral dari cerita tersebut adalah keserakahan dapat berakibat buruk bagi diri sendiri dan orang lain.
Advertisement
Cerita Rakyat yang Populer di Jawa Barat
4. Si Kabayan
Cerita ini berkisah tentang seorang lelaki pemalas bernama Kabayan yang suka tidur dan berkhayal. Suatu hari, istri Kabayan meminta dia untuk pergi mencari siput di sawah. Kabayan pergi ke sawah dan belum pulang padahal sudah sore hari. Istrinya, Iteung, khawatir dan pergi mencarinya di sawah.
Di sana, dia menemukan Kabayan sedang mengorek tutut dari pematang sawah. Kabayan tidak mau turun ke sawah karena menurutnya sawah itu terlalu dalam. Sebal dengan Kabayan, Iteung mendorongnya ke dalam sawah sampai basah kuyup.
Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita ini adalah pentingnya keberanian untuk berkorban demi keberlangsungan hidup. Jika kita tidak mau berusaha dan berkorban maka kita tidak akan mencapai tujuan yang diinginkan.
Cerita Rakyat yang Populer di Jawa Barat
5. Ciung Wanara
Ciung Wanara adalah cerita rakyat yang mengisahkan tentang seorang Raja Kerajaan Galuh bernama Ciung Wanara. Ia dahulu merupakan pangeran terbuang yang dengan perjuangannya berhasil menguasai singgasana Kerajaan Galuh.
Saat menjadi raja, amarah dan dendam membuatnya gelap hati sehingga ia rela berperang dengan saudaranya sendiri yang juga adalah seorang raja. Namun, pada akhirnya, ia berhenti berperang karena menyadari bahwa peperangan hanya merugikan masyarakat yang tidak berdosa, kekuasaan haruslah digunakan untuk kebaikan.
Ciung Wanara belajar tentang pentingnya kesetiaan, keadilan, dan pengorbanan. Dengan kebijaksanaan dan keberanian, ia bersumpah untuk memimpin rakyat menuju masa depan yang lebih baik.
Cerita tersebut mengajarkan bahwa sesama saudara tidak boleh bermusuhan, tetapi harus saling menyayangi dan mengasihi. Selain itu, pesan moral lainnya adalah pemimpin haruslah memiliki jiwa yang arif sehingga bisa mengantarkan rakyatnya kepada kemakmuran.
Advertisement
Cerita Rakyat yang Populer di Jawa Barat
6. Purbasari dan Purbararang
Cerita Purbasari dan Purbararang ini bercerita tentang kakak beradik Purbasari yang baik hati dan Purbararang yang dengki. Suatu hari di Pasundan, Raja Prabu Tapa Agung memilih Purbasari sebagai ratu, hal tersebut memicu rasa dengki dalam hati Purbararang.
Purbararang lalu meminta penyihir untuk mengutuk Purbasari sehingga tubuhnya muncul bintik-bintik hitam. Hal tersebut membuat Purbasari diusir ke hutan dan berteman dengan kera misterius bernama Lutung Kasarung. Singkat cerita, Lutung Kasarung membantu Purbasari agar kutukannya hilang. Setelah sembuh, Purbasari dan Lutung Kasarung pergi ke istana kerajaan.
Sesampainya di istana, mereka bertemu Purbararang, dan ia berkata jika ingin menjadi ratu harus memiliki suami yang tampan. Lutung Kasarung akhirnya mengubah dirinya menjadi pangeran tampan. Purbararang pun terkejut melihat kejadian tersebut.
Purbararang akhirnya menyadari kesalahannya dan meminta maaf. Purbasari memaafkan saudarinya dan ia pun menjadi ratu, didampingi oleh pangeran tampan.
Pesan moralnya adalah menjadi anak baik hati, tidak dengki, dan jangan mencelakai orang lain karena Tuhan membenci sikap dengki.
Â
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.