Sukses


Apa Itu Sleep Paralysis? Ketahui Jenis dan Cara Mengatasinya

Bola.com, Jakarta - Sleep paralysis adalah keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) maupun saat bangun dari tidur (hypnopompic).

Sleep paralysis ditandai dengan ketakmampuan orang tersebut untuk menggerakan otot saat tidur.

Kondisi ini sering dianggap sebagai fenomena mistis. Padahal, sleep paralysis sebenarnya terjadi karena mekanisme otak dan tubuh sedang tumpang tindih dan tidak berjalan selaras saat kamu tertidur.

Hal tersebut bisa menyebabkan kamu terbangun di tengah-tengah siklus REM. Siklus REM adalah fase tidur paling dalam, saat semua otot sedang berada dalam kondisi rileks.

Jadi, ketika kamu terbangun tiba-tiba sebelum siklus REM selesai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dalam kondisi setengah tidur dan setengah sadar. Itulah sebabnya kamu akan mengalami "kelumpuhan" sementara.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang sleep paralysis, dilansir dari Siloamhospitals, Selasa (18/7/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Jenis Sleep Paralysis

1. Hypnopompic Sleep Paralysis

Hypnopompic sleep paralysis terjadi ketika seseorang terbangun secara tiba-tiba saat otak belum siap mengirimkan sinyal bangun pada otot. Akibatnya, tubuh tidak dapat digerakkan sekalipun sudah dalam keadaan sadar.

2. Hypnagogic Sleep Paralysis

Hypnagogic sleep paralysis terjadi ketika seseorang baru saja tertidur. Pada waktu ini, tubuh akan memasuki fase NREM (non-rapid eye movement) dan mengalami relaksasi otot. Jika pada fase ini seseorang tiba-tiba tersadar, akibatnya akan timbul sensasi seakan tidak dapat bergerak.

3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Sleep Paralysis

1. Tidur Cukup

Tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur bisa memicu terjadinya sleep paralysis. Oleh karena itu, usahakan selalu mencukupi waktu tidur kamu selama 7-9 jam per hari.

Hindari juga hal-hal berikut ini untuk membantu kamu memperoleh kualitas tidur yang baik:

  • Minum kopi menjelang tidur.
  • Bermain ponsel saat menjelang tidur.
  • Olahraga berat pada malam hari.
  • Makan terlalu banyak sebelum tidur sehingga meningkatkan risiko asam lambung naik.

2. Terbiasa Tidur dan Bangun di Jam yang Sama

Cara efektif untuk mengatasi sleep paralysis adalah membiasakan diri tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, sekalipun kamu sedang libur. Kebiasaan ini akan mendukung jam biologis tubuh dan keseluruhan fungsi tubuh secara optimal.

3. Melakukan Perawatan Lanjutan

Meningkatkan kualitas tidur seharusnya sudah cukup membantu kamu mengatasi sleep paralysis. Namun, tak jarang penderita membutuhkan perawatan lebih lanjut bersama dokter karena kondisinya tak kunjung membaik.

 

Sumber: Siloamhospitals

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer