Bola.com, Jakarta - Tremor adalah gerakan gemetar tidak terkendali yang terjadi secara berulang, tanpa disadari, dan terjadi di satu atau beberapa bagian tubuh.
Tremor paling sering terjadi di tangan. Namun, gerakan gemetar ini juga bisa terjadi di bagian tubuh lain, seperti kaki atau kepala.
Baca Juga
Advertisement
Tremor dapat terjadi sesekali atau terus-menerus. Kondisi ini tidak selalu menandakan kondisi yang serius, tetapi dalam beberapa kasus, tremor dapat muncul sebagai salah satu gejala dari penyakit lain.
Itulah mengapa kemunculan tremor yang berulang, terutama yang mengganggu aktivitas sehari-hari, perlu mendapat pemeriksaan dokter.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan tentang tremor, dilansir dari laman puskesmas.kuburakab.go.id, Kamis (20/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Tremor
- Cedera kepala
- Multiple sclerosis
- Hipertiroidisme
- Penyakit Parkinson
- Stroke
Selain sebagai gejala dari beberapa penyakit di atas, tremor juga dapat dipicu oleh beberapa kondisi di bawah ini:
- Penuaan
- Riwayat tremor pada keluarga
- Kadar gula darah rendah (hipoglikemia)
- Lelah otot
- Gangguan kecemasan atau panik
- Konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau soda
- Keracunan merkuri
- Gagal hati atau gagal ginjal
- Efek samping penggunaan obat, seperti obat asma, amfetamin, kortikosteroid, lithium, dan beberapa obat antidepresan
- Kecanduan alkohol
Advertisement
Jenis-Jenis Tremor
Tremor esensial
Tremor esensial adalah jenis tremor yang paling sering terjadi. Belum diketahui secara pasti penyebab dari tremor ini, tetapi umumnya berkaitan dengan faktor keturunan. Seseorang yang orang tuanya menderita tremor esensial lebih berisiko mengalami kondisi yang sama.
Tremor psikogenik
Tremor psikogenik umumnya disebabkan oleh gangguan mental, seperti depresi dan gangguan stress pascatrauma (PTSD). Tremor ini dapat muncul di bagian tubuh mana pun secara tiba-tiba, serta biasanya akan terlihat lebih parah ketika penderita sedang tertekan dan membaik setelah stres mereda.
Tremor serebelum
Tremor jenis ini disebabkan oleh kerusakan pada otak kecil (serebelum). Kondisi ini bisa terjadi akibat penyakit stroke, tumor, atau multiple sclerosis.
Umumnya, gerakan gemetar pada tremor ini terjadi secara lambat, dan paling sering muncul sesaat setelah tubuh menekan sesuatu, seperti jari yang menekan tombol.
Tremor Parkinson
Tremor ini muncul sebagai bagian dari gejala penyakit Parkinson. Kondisi ini umumnya dialami orang yang berusia di atas 60 tahun. Tremor pada penyakit Parkinson umumnya muncul saat istirahat.
Tremor distonik
Tremor distonik terjadi pada orang-orang yang mengalami dystonia. Tremor ini dapat terjadi di bagian tubuh mana pun dan ditandai dengan bagian tubuh yang bergerak secara memutar dan berulang. Kondisi ini biasanya akan berkurang setelah istirahat.
Tremor ortostatik
Belum diketahui penyebab pasti dari tremor ortostatik. Tremor ini ditandai dengan kontraksi pada otot kaki yang terjadi sesaat setelah berdiri dan akan mereda ketika seseorang mulai mengangkat kaki, berjalan, atau duduk.
Tremor fisiologis
Tremor fisiologis umumnya disebabkan oleh penyakit di luar sistem saraf, seperti tirotoksikosis atau hipoglikemia. Tremor jenis ini akan mereda dengan sendirinya setelah penyebabnya diatasi.
Pengobatan Tremor
Obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan dapat diberikan dokter untuk mengontrol tremor adalah:
- Obat penghambat beta (beta blockers), seperti propanolol atau atenolol
- Obat penenang, seperti diazepam dan lorazepam
- Obat antikejang, seperti primidone dan gabapentin
Selain obat-obatan, dokter dapat menyuntikkan botulinum toxin (botox) ke dalam otot pasien yang mengalami tremor. Suntikan ini akan mengurangi intensitas tremor yang sering terjadi.
Terapi
Beberapa jenis terapi dapat membantu pasien dalam mengendalikan tremor serta beradaptasi dengan tremor yang dideritanya sehingga tetap bisa beraktivitas dengan normal.
Beberapa jenis terapi yang dapat dilakukan adalah:
- Terapi fisik (fisioterapi), untuk melatih dan meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh pasien
- Terapi wicara, untuk membantu pasien yang mengalami gangguan bicara, sulit berkomunikasi, dan sulit menelan
- Terapi okupasi, untuk membantu pasien untuk meningkatkan kemampuan dalam beraktivitas sehari-hari
Operasi
Jika tremor sangat parah, sangat mengganggu aktivitas, dan tidak mereda dengan cara-cara yang telah disebutkan sebelumnya, dokter dapat melakukan pemasangan implan DBS (deep brain stimulation), untuk mengendalikan impuls yang ada di otak.
Tindakan ini diharapkan dapat mengurangi tremor, terutama tremor esensial.
Selain itu, dokter dapat menyarankan operasi thalamotomy (pengangkatan bagian otak yang dicurigai mencetuskan tremor) agar tremor dapat berhenti.
Sumber: puskesmas.kuburayakab.go.id
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement