Sukses


Arti Big Data beserta Cara Kerjanya

Bola.com, Jakarta - Big data adalah kumpulan data yang lebih besar, lebih kompleks, terutama dari sumber data baru. Kumpulan data ini sangat banyak sehingga perangkat lunak pemrosesan data tradisional tidak dapat mengelolanya.

Namun, volume data yang sangat besar ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah bisnis yang sebelumnya tidak dapat diatasi.

Perbedaan yang mencolok antara big data dengan database biasa terdiri dari volume, kecepatan, serta jenis-jenis data yang lebih variatif dibandingkan Database Management System (DBMS) pada umumnya.

Pengertian dari big data sebenarnya dapat dibagi lagi ke dalam tiga bagian yang dikenal dengan 3V, yakni Volume, Velocity. dan Variety.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang big data, disadur dari Merdeka.com, Jumat (21/7/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Karakteristik Tiga V

Volume

Jumlah data adalah yang terpenting. Mengutip dari oracle.com, big data akan memproses data tidak terstruktur bervolume tinggi dengan kepadatan rendah. Ini bisa berupa data dengan nilai yang tidak diketahui, seperti umpan data Twitter, aliran klik di halaman web atau aplikasi seluler, atau peralatan berkemampuan sensor.

Untuk beberapa organisasi, data ini mungkin berukuran puluhan terabyte, dan bagi yang lain, mungkin berukuran ratusan petabyte.

Velocity

Velocity adalah tingkat kecepatan di mana data diterima dan (mungkin) ditindaklanjuti. Biasanya, kecepatan tertinggi aliran data langsung ke memori dibandingkan yang ditulis ke disk.

Beberapa produk pintar berkemampuan internet beroperasi dalam waktu nyata atau mendekati waktu nyata dan memerlukan evaluasi dan tindakan waktu nyata.

Variety

Variety mengacu pada banyaknya jenis data yang tersedia. Tipe data tradisional terstruktur dan cocok tersusun dengan rapi dalam database relasional. Dengan munculnya big data, data datang dalam tipe data baru yang tidak terstruktur.

Tipe data tidak terstruktur dan semi terstruktur, seperti teks, audio, dan video, memerlukan prapemrosesan tambahan untuk mendapatkan makna dan mendukung metadata.

3 dari 5 halaman

Cara Kerja Big Data

Big data terdiri dari dua kategori, yakni data yang tidak terstruktur dan data yang terstruktur. Data terstruktur terdiri dari informasi yang sudah dikelola oleh organisasi dalam database dan spreadsheet (biasanya bersifat numerik).

Sedangkan data tidak terstruktur adalah informasi yang tidak terorganisasi dan tidak termasuk model atau format yang telah ditentukan. Data ini termasuk data yang dikumpulkan dari sumber media sosial, yang membantu institusi mengumpulkan informasi tentang kebutuhan pelanggan.

Big data adalah data yang dapat dikumpulkan dari komentar yang dibagikan secara publik di jejaring sosial atau situs web, dikumpulkan secara sukarela secara elektronik dan aplikasi pribadi, melalui kuesioner, pembelian produk, dan check-in elektronik.

Kehadiran sensor dan input lain di perangkat pintar memungkinkan data dikumpulkan di seluruh spektrum situasi dan keadaan yang luas.

Data besar biasanya disimpan dalam basis data komputer dan dianalisis menggunakan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk menangani kumpulan data yang besar dan kompleks. Banyak perusahaan jasa perangkat lunak (SaaS) berspesialisasi dalam mengelola jenis data kompleks ini.

4 dari 5 halaman

Penggunaan Big Data

Analis data akan melihat hubungan antara berbagai jenis data yang terkumpul, seperti data demografis dan riwayat pembelian, untuk menentukan apakah ada korelasi. Penilaian semacam itu dapat dilakukan secara internal atau eksternal oleh pihak ketiga yang berfokus pada pemrosesan big data ke dalam format yang lebih mudah dicerna.

Dalam dunia bisnis, penilaian dari para ahli tentang big data adalah yang sering digunakan untuk mengubahnya menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti. Dengan big data, pelaku bisnis dapat menemukan jawaban untuk:

  1. menyederhanakan pengelolaan sumber daya
  2. meningkatkan efisiensi operasional
  3. mengoptimalkan pengembangan produk
  4. mendorong pendapatan baru dan peluang pertumbuhan
  5. memungkinkan pengambilan keputusan yang cerdas.

Hampir setiap departemen di perusahaan dapat memanfaatkan temuan dari analisis data, mulai sumber daya manusia dan teknologi hingga pemasaran dan penjualan.

Tujuan dari big data ini adalah untuk meningkatkan kecepatan produk sampai ke pasar, untuk mengurangi jumlah waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendapatkan adopsi pasar, audiens target, dan untuk memastikan pelanggan tetap puas.

5 dari 5 halaman

Kelebihan dan Kekurangan Big Data

Peningkatan jumlah data yang tersedia menghadirkan peluang dan masalah. Secara umum, memiliki lebih banyak data tentang pelanggan akan memungkinkan perusahaan untuk dapat menyesuaikan produk dan upaya pemasaran guna menciptakan tingkat kepuasan yang tinggi dan bisnis yang berulang.

Perusahaan yang mengumpulkan data dalam jumlah besar diberi kesempatan untuk melakukan analisis yang lebih dalam untuk kepentingan semua stakeholder.

Meski mendapat analisis yang lebih baik adalah hal yang positif, big data juga dapat menimbulkan kelebihan beban dan gangguan sehingga mengurangi kegunaannya.

Perusahaan harus menangani volume data yang sangat besar dan menentukan data mana yang mewakili sinyal dibandingkan dengan noise. Memutuskan apa yang membuat data relevan menjadi faktor kunci.

Selain itu, sifat dan format data memerlukan penanganan khusus sebelum ditindaklanjuti.  Data terstruktur, yang terdiri dari nilai numerik, dapat dengan mudah disimpan dan diurutkan.

Data tidak terstruktur, seperti email, video, dan dokumen teks, mungkin memerlukan teknik yang lebih canggih untuk diterapkan sebelum menjadi berguna.

 

Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Andre Kurniawan. Published: 22/8/2022)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer