Bola.com, Jakarta - Ayah merupakan sosok penting dalam keluarga. Seorang ayah akan selalu berjuang demi kebahagiaan seluruh anggota keluarganya.
Selain itu, ayah merupakan sosok yang melindungi keluarga agar selalu merasa aman, menghibur, dan menguatkan saat gundah. Pada hakikatnya, ayah merupakan seorang teladan, terutama bagi anak-anaknya.
Baca Juga
Advertisement
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengapresiasi dan berterima kasih atas segala yang telah ayahmu lakukan serta berikan kepadamu. Misalnya, kamu bisa melontarkan puisi bertema ayah sebagai bentuk rasa sayang kepada beliau.
Bagi kamu yang tertarik untuk memberikan puisi kepada ayah, bisa menyimak kumpulan contoh di bawah ini.
Berikut ini lima contoh puisi tentang ayah, dikutip dari laman Pelajarindo dan Seuntaipuisi, Senin (24/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ayah Segalanya Untukku
Ayah
Beribu kata telah kau ucapkan
Beribu cinta telah kau berikan
Beribu kasih telah kau suguhkan
Hanya untuk aku, anakmu
Ayah
Kau ajarkan aku tentang kebaikan
Kau tunjukkan aku tentang arti cinta
Kau jelaskan aku tentang makna kehidupan
Dan kau mendidikku dengan sungguh kasih sayang
Ayah
Betapa mulianya hatimu
Kau korbankan segalanya untukku
Kau banting tulang hanya untukku
Aku berjanji akan tulusnya hatimu
Bahwa aku akan selalu menjagamu
Aku akan selalu menyayangimu hingga akhir hidupku
Terima kasih Ayah untuk semua kasih sayangmu.
Advertisement
Rindu Ayah di Surga
Ku nikmati rindu
yang tercipta oleh lengkung jingga
Bersama dentingan dawai gitar
Mencoba untuk bernostalgia dan
Melupakan segenap Prahara yang ada
Aku tak risau
Soal lemahnya daya ingatku akanmu
Sebab Tuhan selalu berhasil
Mengembalikan kenangan kita
Lewat senja yang berbau rindu itu
Aku masih menyapamu
Sebagaimana kau menyapaku dulu
Namun kepergianmu
Membuat senja tak lagi sama
Bahkan puisiku juga
Ketahuilah
“Kamu” adalah gagasan utama
Pembicaraanku dengan Tuhan
Disetiap kedua telapak tangan terbentang menganga
Diiringi air mata.
Panutanku
Saat aku kecil
Ayah sangat baik
Kau peluk aku dengan jari-jarimu yang kuat
Kau belai serta kau cintai aku
Ayah
Ketika ibu ada
Kamu bersama ibu mendidikku
Memberi apa saja yang aku meminta
Bekerja, cari uang supaya aku masih tersenyum
Ayah
Tidak ada pahlawan yang lebih bagus sesudah Ibu
Kecuali Kamu Ayah
Ayah, Engkaulah pahlawanku
Advertisement
Pelukan Ayah
Ketika senja menjelang
Sayup azan mulai berkumandang
Burung-burung pulang ke sarang
Gembalakan ternak menuju kandang
Sementara aku di sini
Duduk sepi dan sendiri
Perihal rindu semakin menjadi
Akan cinta yang tak mati
Seperti manusia pada umumnya
Takkan lekang dari cerita lama
Tentang rindu yang menggelora
Akan cinta yang tak tertelan masa
Begitu juga aku
Rindu di dekat Ayah ketika dipangku
Rindu bercengkrama di sela waktu
Rindu pelukan dan nyanyian syahdu
Sementara di sisi lain
Aku pasrah menatap cermin
Menyadari semua yang aku ingin
Telah berlalu diterbangkan angin
Ayah, aku merindukanmu
Rindu ciuman dan pelukanmu
Rindu senyuman dan teguranmu
Rindu semua yang ada darimu.
Tegarkanlah, tenangkanlah
Ayah, maafkan aku.
Bahagia Rasanya
Hari ini
Betapa bahagianya hati
Bisa berjumpa kembali
Dengan pahlawan abadi
Hari ini
Kutatap lagi wajah ayah
Yang keriput dan kusam
Melepas rindu yang terpendam
Tak ingin rasanya menjauh
Kaulah tempat untuk berteduh
Tak mau lagi berpaling
Takkan lagi aku mengasing.
Sumber: Pelajarindo, Seuntaipuisi
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement