Bola.com, Jakarta - Foreign exchange atau forex adalah pasar elektronik global untuk perdagangan mata uang internasional dan derivatif mata uang.
Meski tidak punya lokasi pusat secara fisik, pasar forex adalah pasar terbesar dan paling likuid di dunia berdasarkan volume perdagangan yang bisa mencapai triliunan dolar setiap harinya.
Baca Juga
Advertisement
Sebagian besar perdagangan dilakukan melalui bank, broker, dan lembaga keuangan. Saking sibuknya, pasar forex bisa buka 24 jam sehari dan lima hari dalam seminggu. Terkadang, pasar forex bisa terus buka di hari libur, kendati volume perdagangan mungkin lebih rendah.
Forex adalah satu di antara usaha untuk mencari keuntungan oleh banyak orang. Meski begitu, tidak jarang pasar valuta asing ini digunakan sebagai sarana non profit.
Itulah mengapa pandangan bahwa forex adalah penipuan salah besar karena forex memang sebuah komoditas yang diperjualbelikan di pasar forex. Hanya, belakangan memang sedang marak penipuan dengan dalih robot trading forex.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang forex, dilansir dari laman Landx, Senin (24/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Kerja Forex
Buat kamu yang masih awam dengan forex, tentu penasaran dengan bagaimana sebenarnya cara kerja pasar mata uang internasional ini.
Sebagai contoh EUR/USD = 1.298.
Dua kata tersebut merupakan pair atau pasangan mata uang asing yang akan kamu transaksikan. Sisi kiri (EUR) merupakan mata uang dasar sedangkan sisi kanan (USD) adalah mata uang kutipan. Sedangkan 1.298 merupakan notasi yang menunjukan 1 Euro = 1.1296 USD.
Selanjutnya, lakukan transaksi jual beli, misalkan, posisi harga beli dan harga jual untuk EUR/USD adalah:
Buy: 1.1296
Sell: 1.1298
Harga buy berarti kamu membeli 1 Euro dengan harga 1.1296 USD. Sedangkan untuk sell, artinya kamu menjual 1 Euro dengan 1.1298 USD.
Yang perlu dicatat adalah, saat melakukan trading, yang menjadi patokan adalah base currency (sisi kiri) terhadap currency awal (sisi kanan).
Hal ini berarti jika kamu membeli EUR/USD, kamu berharap agar Euro akan menguat. Sebaliknya, jika ternyata kamu punya prediksi USD akan menguat terhadap Euro maka kamu harus jual.
Advertisement
Apa Itu Forex Trading?
Saat ini, kata forex dan trading menjadi dua kata yang tidak terpisahkan karena forex menjadi satu di antara instrumen yang banyak dijadikan sebagai objek trading oleh para trader.
Trading forex adalah kegiatan jual beli valuta asing yang dilakukan secara online dengan tujuan mengambil keuntungan dari selisih harga beli dan jual valuta asing tersebut.
Kegiatan trading ini mengambil memanfaatkan pasar forex yang terbilang cukup fluktuatif karena mata uang asing yang nilainya cenderung mengalami fluktuasi karena dipengaruhi banyak faktor.
Seiring perkembangan teknologi, kini muncul sebuah algoritma atau sistem yang membantu para trader dalam proses trading mereka yang disebut robot trading.
Trading dan Investasi Forex
Forex atau foreign exchange merupakan mata uang asing yang sering dijadikan sebagai objek trading karena tingkat volatilitas yang tinggi dari aset ini.
Akan tetapi, forex juga bisa dijadikan sebagai aset investasi karena kita bisa saja menyimpan uang dengan mata uang suatu negara dengan harapan nilai mata uang tersebut akan meningkat di masa mendatang sehingga bisa menghasilkan keuntungan berupa capital gain karena kenaikan harga.
Hanya, trading dan investasi forex memiliki risiko tinggi karena nilai mata uang dipengaruhi berbagai faktor sehingga harganya cenderung tidak stabil.
Pada dasarnya, pemilihan forex untuk trading dan investasi tergantung kepada kemampuan dari investor. Apabila kamu memiliki waktu yang cukup banyak untuk monitoring dan analisis perkembangan pasar, kamu bisa menjadikan forex sebagai objek trading.
Namun, jika kamu tipe yang lebih pasif maka forex dapat dijadikan sebagai pilihan investasi. Hanya, tetap perlu diingat bahwa setiap instrumen memiliki risiko sehingga sebagai investor kita harus mempertimbangkan hal ini dengan baik saat akan mengambil keputusan.
Sumber: Landx
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement