Bola.com, Jakarta - ​​Peringatan Hari Anak Nasional dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan perhatian bangsa Indonesia terhadap anak-anak di seluruh Indonesia.
Peringatan ini juga bertujuan untuk memberikan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa.
Baca Juga
Advertisement
Hari Anak Nasional (HAN) diperingati setiap tahun pada 23 Juli. Pada tahun ini, peringatan Hari Anak Nasional jatuh pada Minggu (23/7/2023).
Peringatan Hari Anak Nasional diselenggarakan berdasarkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 dan dilaksanakan tingkat Pusat dan Daerah, serta Perwakilan RI di Luar Negeri.
Perlu diketahui, ada latar sejarah yang menjadi alasan 23 Juli dipilih sebagai Hari Anak Nasional. Sebagai warga negara yang baik perlu mengetahui sejarah Hari Anak Nasional.
Berikut ini sejarah Hari Anak Nasional yang perlu diketahui, dilansir dari laman tajinan.malangkab.go.id, Jumat (21/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sejarah Hari Anak Nasional
Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) bermula dari Kongres Wanita Indonesia atau Kowani pada 1951. Kongres itu sepakat memperingati Pekan Kanak-kanak setiap tanggal 18 Mei mulai 1952.
Namun, pada 1953, Kowani mengubah tanggal peringatan Hari Kanak-kanak Indonesia tersebut menjad 1-3 Juli.
Perubahan tanggal itu dilakukan Kowani setelah berdiskusi dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan alasan agar dapat bertepatan dengan libur sekolah anak.
Pada 1959, peringatan Pekan Kanak-Kanak berubah menjadi 1-3 Juni bertepatan dengan Hari Anak Internasional. Perubahan tersebut atas saran dari Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani.
Kongres Kowani pada 24-28 Juni 1964 kemudian memperpanjang peringatan hari anak dari 1 hingga 6 Juni. Tanggal 6 Juni dipilih Kowani karena sebagai bentuk penghormatan untuk hari lahir Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.
Selain itu, peringatan Pekan Kanak-Kanak juga diganti menjadi Hari Kanak-Kanak Nasional pada tanggal 1-6 Juni 1965. Setelah Presiden Soeharto memerintah, tanggal peringatan Hari Kanak-Kanak Nasional kembali diubah pada 1967.
Advertisement
Sejarah Hari Anak Nasional
Dewan Pimpinan Kowani kemudian mencabut tanggal peringatan 6 Juni dan kembali menggunakan nama Pekan Kanak-Kanak dengan diperingati pada 18 Agustus.
Pada 26-28 Maret 1970, Kowani dan Gabungan Taman Kanak-Kanak Indonesia mengadakan kongres menetapkan Hari Kanak-kanak Nasional pada 17 Juni.
Pada 1980-an, peringatan Hari Kanak-Kanak berubah menjadi Hari Anak Nasional. Perubahan nama tersebut ditandani dengan rencana pembangunan Istana Anak-anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Dalam perkembangannya, banyak pihak yang mempertanyakan peringatan Hari Anak Nasional pada 17 Juni karena dinilai tidak memiliki nilai sejarah yang berkaitan dengan hari anak.
Lantas, pergantian tanggal perayaan Hari Anak Nasional kembali berubah pada 1984. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1984, ditetapkanlah tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional.
Â
Sumber: malangkab.go.id
Baca artikel seputar sejarah lainnya dengan mengeklik tautan ini.