Sukses


Arti Tamak, Ketahui Pula Ciri dan Dampaknya bagi Seseorang

Bola.com, Jakarta - Tamak adalah kecintaan yang berlebihan terhadap dunia, yang membuat seseorang yang tamak melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, termasuk hal-hal yang haram dan mengakibatkan dosa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, tamak adalah selalu ingin beroleh banyak untuk diri sendiri; loba; serakah.

Tamak termasuk satu di antara sifat tercela yang mungkin dimiliki oleh manusia karena banyak manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya dan selalu menginginkan lebih.

Mereka makin mendambakan hal yang tidak ada habisnya tanpa rasa syukur. Tamak adalah kebiasaan buruk yang membuat seseorang menjadi orang yang rakus.

Tamak sering diiringi dengan keserakahan, di mana keserakahan tidak selalu tentang mencapai kekayaan. Keserakahan juga bisa dalam bentuk keinginan dalam bekerja, seperti mendapatkan posisi yang lebih tinggi.

Contoh lain dari sifat tamak adalah keinginan untuk mengonsumsi hal yang haram, keinginan pada kemampuan, atau bahkan kebahagiaan.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang tamak, disadur dari Brilio, Selasa (25/7/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Tamak

1. Terlalu mencintai harta yang dimilikinya.

Seperti firman Allah dalam surat Al-Fajr ayat 20, yang artinya:

"dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan." (QS. Al-Fajr:20)

Orang yang mencintai harta secara berlebihan tidak hanya tamak, tetapi juga berisiko menjadi kikir dan tidak peduli kepada sesama, perilaku ini akan menjerumuskan ke neraka.

2. Terlalu hemat dalam membelanjakan harta.

Seseorang yang terlalu hemat dan enggan membelanjakan hartanya untuk keperluan kebaikan dan dijalan Allah maka ia akan jatuh dalam kebinasaan, seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 195, yang artinya:

"belanjakanlah (harta bendanya) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al- Baqarah: 195)

3. Merasa keberatan ketika mengeluarkan harta untuk kepentingan agama dan sosial.

Orang yang tamak dan merasa keberatan dalam mengeluarkan harta terutama dalam berbuat kebaikan seperti sedekah maka orang tersebut dianggap munafik dan kikir, seperti dalam firman Allah berikut ini:

" … dan tidak pula menginfakkan harta mereka melainkan dengan rasa enggan karena terpaksa." (QS. At Taubah:54)

 

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Tamak

4. Mendambakan kemewahan dunia

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata, "Orang yang mencintai dunia (secara berlebihan) tidak akan lepas dari tiga (macam penderitaan): Kekalutan (pikiran) yang selalu menyertainya, kepayahan yang tiada henti, dan penyesalan yang tiada berakhir".

Hal ini dikarenakan orang yang mencintai dunia (secara berlebihan) jika telah mendapatkan sebagian dari (harta benda) duniawi maka nafsunya (tidak pernah puas dan) terus berambisi mengejar yang lebih daripada itu, sebagaimana dalam hadis yang shahih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Seandainya seorang manusia memiliki dua lembah (yang berisi) harta (emas) maka dia pasti (berambisi) mencari lembah harta yang ketiga". (HR. Al-Bukhari, no. 6072 dan Muslim, no. 116)

5. Tidak memikirkan kehidupan akhirat

Seseorang yang tamak, ia akan selalu mengejar kepuasan dunia dengan mencari harta-hartanya tanpa memberikan sebagian hartanya kepada yang membutuhkan., seperti dalam hadis berikut ini, yang berbunyi:

Rasulullah saw. mengungkapkan, "Siapa yang menjadikan ambisinya semata-mata untuk meraih akhirat, Allah akan mencukupi kebutuhan dunianya. Tapi siapa yang ambisi meraih dunianya bermacam-macam, Allah tidak akan pernah peduli dengan yang ia inginkan. Ia justru akan menemui kehancurannya sendiri." (HR Ibnu Majah dari Abdullah bin Mas'ud).

4 dari 4 halaman

Dampak Negatif dan Cara Menghindari Sifat Tamak

Dampak Negatif Sifat Tamak

1. Tidak pernah bersyukur

Sifat tamak merupakan perilaku yang kufur nikmat, dalam mencari harta di dunia ia tidak pernah merasa puas dan bersyukur, bahkan selalu kurang atas apa yang telah ia peroleh, seperti sabda Rasulullah berikut ini:

"Seandainya anak keturunan Adam diberi satu lembah penuh dengan emas niscaya dia masih akan menginginkan yang kedua. Jika diberi lembah emas yang kedua maka dia menginginkan lembah emas ketiga. Tidak akan pernah menyumbat rongga anak Adam selain tanah, dan Allah menerima taubat bagi siapa pun mau bertaubat." (HR. Bukhari)

2. Menimbulkan penyesalan diri

Seseorang yang melanggar ajaran agama, suatu saat ia akan mengalami penyesalan karena mereka memahami bahwa perbuatan yang dilakukannya selama ini salah dan tidak baik, seperti firman Allah yang artinya:

"Hai orang-orang beriman, janganlah harta dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (Q.S. Al Munafiqun: 9)

3. Terlalu mencintai dunia

Sifat tamak sangat membahayakan manusia karena akan membawakan mereka tak mengenal puas dengan harta. Bahkan seseorang yang terlalu mencintai dunia akan lalai dengan ketaatan kepada Allah, sebagaimana sabda Rasulullah saw.:

Al-Tirmidzi meriwayatkan daripada Ka'ab ibnu Malik al-Ansari r.a. beliau berkata, "Rasulullah saw. bersabda yang bermaksud, 'Tidaklah dua ekor serigala yang lapar dikirimkan pada seekor kambing itu lebih berbahaya daripada tamaknya seseorang pada harta dan kedudukan dalam membahayakan agamanya'. (Hadis bertaraf hasan sahih)

 

Cara Menghindari Sifat Tamak

Agar kamu terhindar dari sifat tamak maka perlu melakukan tindakan sebagai berikut:

1. Berusaha dengan maksimal untuk mendapatkan sesuatu hal yang dicita-citakan.

2. Meyakinkan diri bahwa seberapa hasil yang didapatkan adalah pilihan Allah dan harus disyukuri.

3. Tidak mempersoalkan segala sesuatu yang telah Allah tetapkan bagi orang lain.

4. Memagari hati dengan bersandar dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah agar diberi keberkahan dari apa yang dimiliki.

5. Mengobati sifat tamak dengan dasar kekuatan, yaitu kesabaran, ilmu, dan amal.

 

Sumber: Brilio.net (Penulis: Kharisma Alfi Tiara. Published: 29/4/2022)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer