Bola.com, Jakarta - Timeline adalah istilah yang kerap digunakan untuk menyusun sebuah peristiwa secara kronologis. Dengan timeline seseorang dapat mengetahui kejadian-kejadian di masa lalu ataupun memprediksi masa depan dengan mudah.
Timeline juga sering digunakan untuk mengestimasi banyaknya waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan. Timeline disusun sedemikian rupa sesuai urutan yang diinginkan.
Baca Juga
Advertisement
Dalam bahasa Indonesia timeline adalah garis waktu atau linimasa. Garis waktu ini ditarik membentuk urutan peristiwa secara kronologis.
Satu di antara contoh timeline adalah project management timeline. Dengan adanya project management timeline, kamu bisa menjaga durasi proyek sekaligus menjadi sarana komunikasi, kontrol, manajemen workload, dan lain-lain.
Berikut cara menyusun project management timeline, dilansir dari lamanĀ Glints, Selasa (25/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Menyusun Project Management Timeline
1. Buat kerangka dulu
Sebelum proyek direncanakan secara teknis, kamu tentu butuh sebuah gambaran umum dulu. Apa tujuan besar proyekmu? Siapa saja yang terlibat di dalamnya? Apa peran mereka di sana?
Semua ini akan jadi panduanmu dalam pembuatan project management timeline. Lewat mereka, proyek bisa fokus berjalan.
Selain tujuan besar, kamu bisa membuat work breakdown structure (WBS). Teknik ini bisa memecah tujuan besar yang umum menjadi lebih mudah dibayangkan.
Misalnya, kamu ingin membangun fitur baru dalam aplikasi. Nah, WBS-nya adalah desain, development dari fitur, hingga pengetesan dan peluncurannya.
2. Bongkar jadi pekerjaan teknis
Setelah punya WBS yang jelas, coba bongkar lagi poin-poinnya menjadi pekerjaan teknis. Cara ini membuat project management timeline makin mudah dibayangkan.
Kita kembali lagi ke contoh pembuatan fitur. Tiap-tiap WBS tentu bisa dipecah lagi. Satu di antara contohnya adalah tahap mendesain fitur. Ada riset yang harus dikerjakan, proses desain UI-nya, hingga revisi.
3. Perkirakan waktu untuk tiap pekerjaan
Berapa minggu riset pengguna harus dilakukan? Berapa lama desain dikerjakan? Kapan tenggat waktu revisi sebelum proses desain akhirnya selesai?
Coba prediksikan semua ini. Ingat, project timeline dibuat agar proyek selesai tepat waktu. Oleh karena itu, rentang waktu tiap pekerjaan harus jelas.
Advertisement
Cara Menyusun Project Management Timeline
4. Tentukan tenaga untuk tiap pekerjaan
Selain waktu, penting untukmu memikirkan tersedianya tenaga. Ini bisa memengaruhi penentuan waktu juga. Apakah proyek ini berjalan bersama proyek lainnya? Jika begitu, tenaga yang ada tentu terbatas jumlahnya. Waktu bisa molor karenanya.
Teorinya, makin banyak tenaga, pekerjaan bisa makin cepat selesai. Ini juga berlaku sebaliknya.
5. Perhatikan pekerjaan yang bergantung
Sebelum fitur dibangun, kamu tentu harus menyelesaikan desainnya dulu. Inilah yang dimaksud dengan pekerjaan yang bergantung. Kamu takkan bisa menyelesaikan, bahkan memulai, pekerjaan B tanpa menyelesaikan A dulu.
Dalam cara membuat project management timeline, kamu harus memperhatikan hal ini. Pasalnya, ini bisa memengaruhi urutan pekerjaanmu.
Tugas yang harus dikerjakan lebih dulu akan terihat jelas. Sebaliknya, tugas yang malah ada di akhir bisa dengan mudah ditentukan.
Cara Menyusun Project Management Timeline
6. Buat timeline
Kamu sudah punya daftar pekerjaan teknis. Tenaga dan waktu yang dibutuhkan untuknya juga sudah jelas. Apa yang harus dikerjakan lebih dulu juga terpampang nyata.
Sekarang, waktunya membuat project management timeline. Kamu bisa menuliskannya di kertas, papan tulis, atau dalam tools project management.
Susun tugas, tenggat waktu, dan orang yang bertanggung jawab atas tugas itu. Timeline pun jadi dengan jelas dan rapi.
7. Pantau dan adaptasi
Ekspektasi sering tak sejalan dengan realita. Hal ini juga berlaku saat membuat project management timeline. Semuanya memang sudah terencana dan tersusun dengan rapi. Akan tetapi, ada saja faktor eksternal yang bisa membubarkan rencanamu.
Maka itu, saat menuliskan rencana, hindari membuat tenggat waktu yang terlalu mepet. Ini bisa meningkatkan risiko proyekmu justru molor.
Selalu beri ruang untuk adaptasi dan perubahan. Dengan begitu, proyekmu bisa selesai dengan baik.
Ā
Sumber:Ā Glints
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement