Bola.com, Jakarta - Teks autobiografi termasuk karya sastra yang menarik dibaca dan penting untuk dipelajari. Sebab, teks autobiografi menceritakan perjalanan hidup seseorang.
Di dalamnya terdapat pesan atau hikmah yang dapat diambil pembaca. Biasanya isi teks autobiografi memuat kisah dari masa kanak-kanak sampai keadaan penulis saat ini. Hal paling sulit hingga keberhasilan atau prestasi membanggakan semasa hidupnya.
Baca Juga
Advertisement
Itulah mengapa, teks autobiografi memungkinkan seseorang untuk belajar dari pengalaman hidup orang lain.
Pada dasarnya, teks autobiografi menekankan kepada pengalaman pribadi seseorang untuk diceritakan secara menarik.
Teks autobiografi bersifat subjektif karena segala sumber penulisan tersebut berdasarkan kerangka pemikiran dan ingatan penulisnya sendiri.
Tak hanya tokoh-tokoh terkenal saja, kamu pun bisa menuliskan perjalanan hidup dan kariermu dalam sebuah teks autobiografi.
Berikut ini contoh teks autobiografi diri sendiri singkat dan menarik, yang bisa jadi bahan pembelajaran, dikutip dari laman Salamadian dan Titikdua, Selasa (25/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Teks Autobiografi Diri Sendiri 1
Aku Wesley Kaleida, panggil saja aku Wes atau Wesley. Aku lahir di Sorong, Papua, pada 12 Januari 1995. Namun, saat ini aku tinggal di kota Jakarta dan menjadi mahasiswa di Universitas Trisakti, Jakarta.
Aku memiliki hobi-hobi yang cinta dengan tumbuhan dan juga berolahraga, terutama olahraga joging. Bagiku tumbuhan dan kesehatan adalah hal yang sangat penting untuk kebugaran tubuh kita.
Ketika aku masih kecil, aku pernah tinggal di bantaran Sungai Ciliwung. Yah, setiap musim penghujan tiba, rumahku menjadi langganan banjir ibu kota. Kemudian, aku bersama keluargaku yang sederhana terpaksa harus mengungsi ke pusat pengungsian di daerah Cikini. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, banjir ibu kota seakan tidak memiliki pemecahan yang pasti.
Ketika aku masuk di bangku SMA tahun 2011, aku menyadari bahwa permasalahan banjir ibu kota yang setiap tahun melanda bukanlah menjadi tanggung jawab pemerintah semata.
Masyarakat, perusahaan, atau lembaga-lembaga lain juga harus bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya memecahkan masalah tersebut. Caranya cukup sederhana, minimal kita tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai.
Saat itulah aku memutuskan untuk bergabung dengan Komunitas Pencinta Alam dan Peduli Lingkungan yang ada di Jakarta. Komunitas ini memiliki program rutin yaitu menyosialisasikan berbagai cara kreatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat agar dapat mengantisipasi terjadinya banjir.
Dalam kampanye itu juga tak lupa kami menyelingi dengan pola hidup sehat dan kegiatan bakti sosial, terutama terhadap korban banjir di Jakarta.
Dari berbagai aktivitas itulah aku dapat memberikan manfaat bagi orang lain, terutama bagi keluargaku. Setidaknya jika kita berbagi kepada orang lain, kita dapat membantu mereka dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Saat ini, Puji Tuhan, aku tinggal bersama ayahku yang sudah bekerja di satu di antara perusahaan nasional yang berada di wilayah Jakarta Utara. Sekarang aku tidak hanya aktif di Komunitas Pencinta Alam dan Peduli Lingkungan saja, tetapi juga komunitas Parkour de Batavia dan komunitas Goowes Jakarta.
Advertisement
Contoh Teks Autobiografi Diri Sendiri 2
Namaku Muhammad Arif Kurniawan, biasa dipanggil Arif. Saya lahir di Surabaya pada tanggal 15 Juli 1998 dari pasangan Dedi Kurniawan dan Amanda Putri. Sejak kecil aku suka sekali membaca komik dan bermain sepak bola.
Kakakku bernama Muhammad Andika Kurniawan. Setiap sore, kami berdua bersama teman-teman yang lain sering bermain sepak bola bersama di lapangan dekat rumah.
Tahun 2003-2009 aku mengenyam pendidikan di sekolah dasar. Selanjutnya aku sekolah di SMP negeri yang tidak jauh dari tempat tinggal. Selama di SMP aku begitu aktif mengikuti OSIS dan ekstra sepak bola. Di luar sekolah, aku juga aktif di komunitas komikus.
Setiap dua minggu sekali aku berkumpul dengan sesama penyuka komik untuk diskusi dan bertukar ide. Kami juga sering mengadakan pameran sketsa komik yang kami buat sendiri.
Di SMA, aku masih aktif mengikuti ekstrakurikuler sepak bola. Di kelas X aku dan tim sepak bola sekolah berhasil menjuarai turnamen sepak bola tingkat SMA. Berkat kemenangan tersebut, aku dan tim mendapat kesempatan bertemu dengan pemain sepak bola favorit kami, Andik Firmansyah.
Di kelas XI, aku dan tim di sekolah mengikuti turnamen sepak bola antar club se-kabupaten. Sayangnya finis di posisi ketiga. Kami cukup puas dengan posisi tersebut.
Selain mengikuti berbagai turnamen, aku tetap menyalurkan hobi menggambar komik. Ada beberapa lomba komik yang saya ikuti. Sayangnya belum ada yang menang.
Saat ini aku sudah duduk di bangku kelas XII SMA jurusan IPA. Aku ingin melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Malang, dengan jurusan Desain Komunikasi Visual.
Contoh Teks Autobiografi Diri Sendiri 3
Namaku Dewi Anggini, lahir di Majalengka, 12 Desember 1997. Aku adalah anak kedua dari lima bersaudara, buah dari pasangan Dimas Koswara dan Nyimas Ratuwangi. Dewi adalah panggilan akrabku. Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.
Ayahku seorang pegawai negeri sipil di lingkungan Pemda. Sedangkan Ibuku adalah seorang guru di sebuah Madrasah Tsanawiyah tak jauh dari rumah. Sejak kecil Ayah selalu menasihatiku agar rajin beribadah, bersikap jujur, dan baik terhadap sesama.
Ketika berumur 6 tahun, aku mulai bersekolah di SDN 1 Pasawahan, Majalengka, kemudian setelah lulus melanjutkan pedidikan di SMPN 4 Majalengka di tahun 2009. Selepas lulus SMP di tahun 2012, aku pindah ke Kota Bandung dan tinggal bersama tanteku di sekitaran daerah Buah Batu dan melanjutkan pendidikan di salah satu SMA yang tak jauh dari sana.
Ketika menginjak tahun kedua di SMA, aku mengikuti perlombaan menulis cerpen antar SMA se-kota Bandung, dan ketika itu puisiku yang berjudul "Senja di Timur Cikapundung" menjadi pemenang kedua dalam perlombaan tersebut. Aku sangat gembira, hari itu menjadi hari yang tak akan pernah kulupakan dalam hidupku.
Momen pada saat namaku disebut oleh juri di atas panggung adalah momen yang tak terlupakan, apalagi ketika aku berjejer di atas panggung, disalami, diberi sebuah piagam penghargaan dan piala oleh Pak Wali Kota Bandung saat itu, Ridwan Kamil.
Setelah peristiwa itu, semangatku dalam menulis makin menggebu-gebu, aku berharap suatu hari nanti aku dapat menjadi penulis yang terkenal yang karya-karyanya selalu ditunggu-tunggu dan dapat menginspirasi orang lain.
Saat ini aku masih duduk di kelas XI SMA jurusan Bahasa. Selepas lulus SMA nanti, aku berencana melanjutkan kuliah di Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Padjajaran.
Â
Sumber: Salamadian, Titikdua
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement