Bola.com, Jakarta - Infografis adalah media informasi yang dapat berbentuk teks dengan perpaduan gambar, grafik, ilustrasi, dan tipografi.
Biasanya, infografis digunakan untuk merepresentasikan data agar penyajiannya mudah untuk dipahami dan dibaca.
Baca Juga
Advertisement
Infografik atau dalam bahasa inggris berasal dari kata "infographic", juga identik dengan penambahan data dalam bentuk angka yang dikemas dalam berbagai paduan warna desain yang menarik.
Hal tersebut dapat membuat konten menjadi lebih interaktif, estetik, dan atraktif di mata pembaca.
Agar lebih paham lagi, berikut jenis infografi dan contohnya, dilansir dari laman Sekawanmedia, Rabu (26/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Infografis dan Contohnya
1. Statis
Jenis yang pertama, yaitu bentuk visual statis. Infografis disajikan dalam bentuk yang sederhana tanpa menggunakan audio dan animasi bergerak. Bentuk visual statis hanya memberikan tampilan berupa gambar atau ilustrasi yang dapat menjelaskan suatu konten atau topik yang akan dibahas.
Contoh infografis jenis statis ini biasanya digunakan dalam sebuah konferensi untuk memaparkan hasil penelitian maupun presentasi untuk memberikan informasi secara jelas dan efektif kepada audiens. Penyajian data lebih mudah dan tidak berbelit jika menggunakan metode ini.
2. Animasi
Jenis yang kedua, yaitu bentuk animasi bergerak. Di dalam sebuah animasi memuat beberapa elemen penting, yaitu audio dan visual. Keduanya akan digabungkan dengan konsep yang sesuai kebutuhan konten atau bisnismu.
Jenis animasi terbagi menjadi dua, yaitu yang bersifat dua dimensi dan tiga dimensi. Contoh infografis jenis animasi dapat ditemukan pada platform Youtube, maupun televisi. Banyak content creator yang memanfaatkan platform Youtube untuk mengembangkan infografis.
Tidak hanya dari Youtube saja, saat ini banyak pelaku industri digital yang memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk menyalurkan konten yang bersifat edukatif maupun bisnis. Jadi, kamu dapat memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk mengembangkan animated infographics.
3. Interaktif
Jenis yang terakhir merupakan infografis yang lebih kompleks daripada jenis statis dan animasi. Perbedaan mendasar terletak pada sasaran informasi, di mana dapat melakukan interaksi langsung kepada data yang telah tersaji.
Pada bentuk interaktif ini kamu harus belajar mengenai bahasa pemrograman ataupun juga dapat bekerja sama dengan programmer atau developer untuk membuat sebuah media interaktif.
Contoh infografis jenis interaktif adalah sebuah penyajian informasi yang ditampilkan dengan bantuan beberapa elemen seperti tombol atau button, sehingga informasi tersebut ketika ditelusuri akan memberikan informasi yang lebih banyak dan user dapat mengakses data dengan lebih cepat, tepat, dan akurat.
Advertisement
Cara Membuat Infografis
1. Menentukan Topik Bahasan
Langkah pertama untuk membuat infografis yang menarik adalah menentukan topik atau tujuan awal konten sesuai kebutuhan produk bisnismu. Sebelum kamu membuat desain atau layout, kamu harus mempersiapkan dengan matang konsep awal dalam pembuatan ide terlebih dahulu.
Pastikan untuk melakukan riset mengenai target user yang akan kamu tuju. Kemudian, kamu juga harus memperkirakan, apakah infografis yang akan dibuat memiliki tingkat relevansi yang tinggi di masa sekarang atau tidak. Hal tersebut dapat menentukan dari trafik yang akan kamu dapatkan nantinya.
2. Menentukan Audiens atau Target User
Langkah yang kedua, kamu harus memfokuskan pada target audiens sesuai kebutuhan konten. Kamu juga dapat menentukan beberapa elemen untuk menentukan audiens secara spesifik. Misalnya, dapat ditentukan berdasarkan gender, usia, profesi, latar belakang pendidikan, hingga domisili.
Dengan menentukan target yang lebih spesifik, dapat meningkatkan keberhasilan campaign dari kontenmu agar lebih sesuai dengan target user yang dicapai.
Tentu dalam penyajian infografis bagi anak muda dengan orang yang lebih tua berbeda jika dilihat dari sisi struktur elemen seperti warna, font, animasi, ataupun ilustrasi.
3. Mengumpulkan Data dan Sumber Referensi
Langkah yang ketiga, setelah berhasil menyusun topik dan menentukan audiens, selanjutnya adalah mengumpulkan sumber informasi dan referensi terkait pembuatan sebuah konten.
Kamu dapat memanfaatkan berbagai media atau platform untuk mencari berbagai sumber informasi dan insight melalui internet, buku, jurnal, artikel, maupun sumber informasi berbasis website maupun data asli di lapangan.
Di zaman yang serbateknologi ini, kita dapat menggunakan berbagai cara, tidak hanya secara konvensional saja, tetapi juga dapat dilakukan online.
4. Memvisualisasikan Data ke dalam Infografis
Langkah yang berikutnya adalah dengan mengimplementasikan data dalam bentuk visual sehingga membentuk sebuah struktur infografis yang terstruktur. Pada tahap ini, sebaiknya kamu untuk menggunakan metode ICCORE.
Metode ICCORE (Inform, Compare, Change, Organize, Relationship, dan Explore) dapat diimplementasikan untuk memvisualisasikan datamu.
Berikut beberapa keterangan mengenai metode tersebut:
- Inform, pastikan data dapat menyampaikan pesan penting dari konsep yang kamu kembangkan.
- Compare, suatu data dapat dibandingkan antara konteks satu dengan konteks yang lain, dapat berupa diagram batang, garis, dan lain sebagainya.
- Change, pada kategori ini konten dapat berisikan perubahan data, kronologi, hingga cerita mengenai produk, perusahaan atau personal brand dari waktu ke waktu.
- Organize, kategori ini digunakan untuk menunjukkan informasi seputar ranking, pola, atau siklus yang saling berurutan. Kamu dapat menggunakan diagram flowchart, tabel, maupun mind mapping.
- Relationship, data juga dapat menunjukkan hubungan yang lebih kompleks pada suatu konteks. Contoh penggunaanya dapat berupa scatter plot maupun multi-series plot.
- Explore, pengguna dapat mengeksplorasi atau menjelajahi infografismu secara lebih detail untuk menambah wawasan yang lebih mendalam.
Cara Membuat Infografis
5. Merancang Struktur Grid Layout
Langkah yang kelima, yaitu menentukan rancangan grid layout. Tujuan pembuatan sebuah grid adalah menyeimbangkan tata letak dalam setiap elemen seperti, teks, gambar, ilustrasi, dan elemen yang lain.
Dalam membuat sebuah layouting, pastikan untuk menyesuaikan dengan kondisi perilaku user dalam membaca informasi kamu. Gunakan struktur grid untuk membantu dalam penyusunan elemen agar audiens lebih mudah dalam membaca dan memahami konten yang kamu buat.
6. Menggunakan Template
Menciptakan sebuah desain infografis mulai nol hingga tahap akhir mungkin membutuhkan waktu lama dan sumber daya yang besar. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan cara menggunakan berbagai template gratis yang telah disajikan di berbagai platform website design template.
Dengan adanya template, memudahkan pengembang dalam membuat desain lebih cepat dan dapat mengatur dengan efektif setiap unsur elemen dan konten yang digunakan.
Setelah template terbentuk, pastikan juga memiliki keselarasan dengan struktur grid yang telah dibuat sebelumnya.
7. Menambahkan Style pada Desain
Langkah terakhir adalah dengan menambahkan format style untuk memberikan kesan menarik dan menguatkan desain dari infografismu.
Dalam pembuatan style, pastikan untuk memperhatikan setiap elemen visual seperti teks, gambar, warna, tombol, dan elemen lain supaya dapat memudahkan pembaca dalam memahami konten tersebut.
Sumber: Sekawanmedia
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement