Bola.com, Jakarta - Sakit gigi merupakan masalah kesehatan yang sering dialami banyak orang. Namun, terkadang, sakit gigi dapat menjadi masalah yang berkepanjangan.
Kondisi tersebut tentu menyebabkan ketaknyamanan bagi penderitanya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan sakit gigi berkepanjangan.
Baca Juga
Advertisement
Maka itu, penting memahami kondisi tersebut agar bisa mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Sakit gigi berkepanjangan bisa menjadi tanda adanya masalah serius yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Ada beberapa penyebab sakit gigi berkepanjangan, seperti gigi berlubang, radang gusi, hingga masalah yang lebih serius seperti infeksi akar gigi atau abses.
Untuk memahaminya lebih lanjut, kamu bisa menyimak artikel di bawah ini perihal penyebab sakit gigi yang berkepanjangan.
Berikut penyebab sakit gigi berkepanjangan yang perlu diketahui, disadur dari Klikdokter, Jumat (28/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Sakit Gigi Berkepanjangan
1. Karies
Karies merupakan lubang pada gigi yang disebabkan bakteri. Proses terjadinya karies dimulai dari sisa makanan yang menempel pada gigi dan dihinggapi bakteri. Makin lama, bakteri berkembang dan membuat lubang pada gigi.
Lubang gigi yang dangkal terkadang tidak dirasakan. Kalau pun diketahui, banyak orang biasanya sengaja membiarkannya karena tidak merasakan sakit.
Ketika karies makin meluas, bakteri juga menyebar makin banyak. Pada saat itulah rasa sakit mulai dirasakan.
Banyak orang mencari obat sendiri ketika merasa sakit, lalu tidak melakukan perawatan apa pun ketika sudah sembuh. Tanpa perawatan, rasa sakit bisa kembali muncul karena bakteri masih melekat pada gigi.
2. Abses
Penyebab sakit gigi tak kunjung sembuh bisa juga karena abses. Abses merupakan kondisi gusi meradang karena pertumbuhan bakteri tidak terkontrol.
Ketika mengalami abses, bisa dipastikan kondisi gigi tidak hanya terdapat karies, tetapi lubang gigi sudah meluas hingga saluran akar.
Abses memang bisa diobati dengan antinyeri dan antibiotik. Bahkan, ketika terjadi abses, dokter gigi tidak dapat melakukan perawatan selain pemberian obat. Baru ketika sudah sembuh, perawatan berikutnya dapat dilakukan.
Namun, tidak sedikit orang yang tidak kembali ke dokter gigi untuk melanjutkan perawatan. Hal ini bisa membuat kondisi makin parah di kemudian hari.
3. Gingivitis
Selain berada di lubang gigi, bakteri menempel pada karang dan plak gigi. Peradangan ringan pada gusi disebut dengan gingivitis.
Gingivitis disebabkan karang gigi yang sudah melekat pada permukaan gigi. Gusi akan kemerahan, membulat, dan terlihat teksturnya licin. Pada beberapa orang, gusi akan berdarah saat menggosok gigi.
Solusi untuk mengatasi peradangan gusi sebenarnya cukup mudah. Kamu bisa rutin scaling, karang gigi dan plak akan hilang. Ketika sumber peradangan hilang, peradangan pun mereda.
Advertisement
Penyebab Sakit Gigi Berkepanjangan
4. Periodontitis
Penyebab sakit gigi berkepanjangan lainnya yaitu periodontitis. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada orang dengan usia lanjut.
Proses terjadinya periodontitis membutuhkan waktu yang lama dan diawali dengan gejala seperti gingivitis terlebih dahulu.
Periodontitis merupakan peradangan pada area sekitar akar gigi. Penyebabnya dari lingkungan di sekitar gigi, bukan dari dalam gigi.
Periodontitis membuat seseorang merasakan ngilu, utamanya ketika terkena rangsangan. Makin parah kondisi periodontitis, membuat gigi makin goyang karena sudah tidak didukung dengan baik oleh tulang rahang.
Lakukan pembersihan secara menyeluruh di area sekitar akar gigi sebagai perawatan yang terbaik.
5. Bruxism
Selain disebabkan oleh bakteri atau virus, penyebab sakit gigi lama sembuh juga bisa karena kebiasaan menggemeretakkan gigi ke atas dan ke bawah atau bruxism.
Gerakan ini terkadang terjadi tanpa kita sadari pada saat tidur. Gesekan antara gigi atas dan gigi bawah membuat permukaan yang bergesekan tersebut mengalami abrasi atau terkikis.
Ketika lapisan gigi kita terkikis, kamu akan makin mudah merasakan ngilu.
6. Fraktur
Benturan yang melibatkan area tulang rahang atau bibir sangat berisiko terhadap fraktur atau retakan. Retakan yang terjadi bisa besar hingga membuat tulang atau gigi patah, bisa juga sangat kecil. Namun, retakan sedikit sangat berpengaruh bagi kesehatan gigi.
Gigi yang retak dan melibatkan saluran akar harus dirawat. Jika tidak, suatu saat gigi tersebut bisa bermasalah, bahkan mengakibatkan kematian gigi dan peradangan.
Penyebab Sakit Gigi Berkepanjangan
7. Impaksi
Gigi yang tertanam bisa menimbulkan beberapa masalah. Ketika gigi tersebut mulai tumbuh, masalah pertama dimulai. Gerakan gigi menembus gusi membuatmu merasakan sakit.
Masalah berikutnya saat proses pertumbuhan terjadi, akan sangat mudah sisa makanan masuk dan berkumpul di celah gigi dan gusi.
Kondisi itu menjadi penyebab peradangan yang memicu rasa sakit. Selain menunggu proses pertumbuhan selesai, harus dilihat bagaimana posisi tumbuhnya gigi tersebut.
Jika posisi gigi tidak normal, sebaiknya dilakukan perawatan pengambilan gigi. Apabila gigi tidak diambil, dikhawatirkan akan muncul komplikasi yang makin banyak.
8. Penyakit Sistemik
Hipertensi dan diabetes menjadi penyakit sistemik yang sangat memengaruhi kondisi rongga mulut. Diabetes terutama, karena pengaruh obat dan juga perubahan fisiolosi pada tubuh, membuat rongga mulut menjadi lebih kering.
Produksi saliva berkurang membuat rongga mulut kering dan mudah kotor. Ketika rongga mulut kotor, otomatis penyakit makin mudah datang.
Hipertensi memberikan pengaruh lebih banyak pada tindakan yang membutuhkan bedah atau berisiko mengeluarkan darah. Orang dengan penyakit sistemik sebaiknya berkonsultasi dan lakukan saran dokter.
Kebersihan rongga mulut juga harus makin dijaga untuk mencegah keparahan.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 3/1/2023)
Yuk, baca artikel penyebab lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement