Bola.com, Jakarta - Transpirasi adalah bukti tumbuhan bisa bernapas. Pada dasarnya, transpirasi merupakan proses penguapan. Dalam proses transpirasi tumbuhan memerlukan peran air dan udara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, transpirasi adalah pelenyapan uap air dari permukaan daun tumbuhan melalui proses biokimia dan nonkimia.
Baca Juga
Advertisement
Transpirasi berasal dari kata "transpiration" yang berakar dari kata latin "trans" dan "spīrāre". Trans berarti melintasi, dan spīrāre berarti bernapas.
Meski termasuk proses penguapan, transpirasi adalah proses yang berbeda dengan evaporasi. Memahami apa itu transpirasi sangat berguna ketika mengenali karakteristik tumbuhan.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang transpirasi, dinukil dari stekom.ac.id, Jumat (28/7/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mekanisme Transpirasi
Stoma (tunggal) atau mulut daun, sebagian besar transpirasi berlangsung di bagian ini. Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem.
Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas.
Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembapan, dan tersedianya air tanah.
Faktor-faktor ini memengaruhi perilaku stoma yang membuka. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer.
Untuk mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer. Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati.
Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis.
Lebih dari 20 persen air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah.
Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke daun melalui xilem.
Advertisement
Adaptasi Tumbuhan terhadap Transpirasi
Daun
Tumbuhan seperti pohon jati dan akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas.
Pada tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean, akan mematikan daunnya pada musim kemarau. Pada musim hujan daun tersebut tumbuh lagi.
Tumbuhan yang hidup di gurun pasir atau lingkungan yang kekurangan air (daerah panas) seperti kaktus, mempunyai struktur adaptasi khusus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Pada tumbuhan yang ada di daerah panas, jika memiliki daun maka daunnya akan berbulu, bentuknya kecil-kecil dan kadang-kadang daun berubah menjadi duri dan sisik.
Lapisan lilin berfungsi untuk melindungi daun dari penguapan yang berlebihan dan gangguan serangga.
Stomata dapat membuka dan menutup
Stomata pada daun dapat membuka di siang hari dan menutup pada malam hari untuk menghindari penguapan yang berlebihan karena itu stomata disebut dengan mulut daun.
Akar
Sistem perakaran tumbuhan di daerah panas memiliki akar yang panjang-panjang sehingga dapat menyerap air lebih banyak.
Sumber: stekom.ac.id
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.