Sukses


Apa Itu Sadfishing? Yuk, Kenali Bahaya dan Cara Mengatasi Kesedihan yang Baik

Bola.com, Jakarta - Sadfishing adalah istilah kata yang kerap digunakan untuk menggambarkan kecenderungan pengguna media untuk mempublikasikan keadaan emosi, khususnya rasa sedih yang berlebihan untuk mencari simpati.

Istilah ini diduga muncul sebagai deskripsi unggahan yang pernah dibuat selebritas dunia, Kendall Jenner. Ia pernah curhat di media sosial terkait pengalamannya berjuang dalam mengatasi jerawat.

Netizen menuduhnya telah melakukan sadfishing karena mengumbar kesedihan di media sosial dan mencari simpati dari pengikutnya.

Perilaku mengumbar kesedihan di sosmed makin banyak digunakan untuk menuduh orang mencari perhatian.

Kebanyakan, sadfishing dilakukan oleh orang berusia muda yang mencari dukungan dengan berbicara isu-isu seputar kecemasan dan depresi di media sosial.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang sadfishing, disadur dari Klikdokter, Senin (31/7/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Bahaya Sadfishing

1. Tidak Bisa Mengendalikan Diri

Saat mengumbar kesedihan di media sosial, kita menjadi tidak bisa mengendalikan diri atau emosi. Hal ini akan berdampak pada bagaimana interaksi sosial kita dengan orang lain.

2. Tidak Mendapatkan Respon

Terlalu sering sadfishing bisa membuat kita jadi tidak mendapatkan respons yang sebenarnya kita butuhkan.

Lantaran kita terlalu banyak mengumbar kesedihan dan mengekspresikan kesedihan tanpa kenal waktu, ini bisa membuat orang lain jadi enggan atau jaga jarak dalam memberikan bantuan.

3. Merasa Frustasi dan Kecewa

Mengekspresikan kesedihan, tetapi tidak kunjung mendapatkan bantuan yang diharapkan bisa berujung pada munculnya rasa frustrasi dan kecewa.

Dengan harapan ada orang yang merespons, mengasihani, atau membantu, tetapi hal-hal itu tidak terpenuhi maka ekspektasinya dapat membuat seseorang yang melakukan sadfishing jadi frustrasi.

4. Memicu Munculnya Gangguan Mental

Sadfishing yang tidak ditangani dengan baik atau tidak bisa dikendalikan oleh diri kita, dapat berujung pada munculnya gangguan mental yang lain, seperti memicu gejala depresi.

Tak hanya untuk diri sendiri, tetapi mengumbar kesedihan di media sosial juga bisa memicu orang lain untuk ikut merasakan kesedihan dan depresi yang serupa.

3 dari 3 halaman

Cara Mencurahkan Kesedihan yang Lebih Baik dari Sadfishing

1. Menangis

Untuk mengekspresikan kesedihan, kamu bisa memilih untuk menangis. Bukan berarti tandanya kita lemah atau tidak berdaya terhadap keadaan, tetapi menangis bisa dimaknai sebagai cara untuk mengekspresikan emosi sedih.

2. Curhat Kepada Orang Lain

Emosi sedih bisa kita ekspresikan dengan mengeluh atau menceritakan apa yang kita alami dan rasakan kepada orang lain.

Namun, perlu disadari bahwa kamu perlu mengekspresikan rasa sedih ini kepada orang yang tepat atau orang yang bisa memberikan rasa nyaman dan aman agar nantinya tidak dihakimi.

 3. Journaling

Journaling atau terapi menulis bisa membantu seseorang mengekspresikan rasa sedihnya tanpa mendapatkan penghakiman dari orang lain.

Kamu bisa menuliskan apa adanya, apa yang membuat kamu merasa sedih, dampak dari rasa sedih yang dirasakan, dan hal-hal yang dikaitkan dengan kesedihan saat ini.

4. Terapi Seni

Art therapy atau terapi seni bisa dilakukan dengan menggambar, membuat puisi, mewarnai, atau apa pun yang berhubungan dengan seni. Tujuannya agar kita bisa mengekspresikan emosi dengan baik tanpa ada pihak yang dirugikan.

5. Aktivitas Fisik

Kesedihan yang kita rasakan dapat diatasi dengan cara berolahraga ringan atau melakukan aktivitas fisik yang ringan.

Ini akan meningkatkan hormon-hormon kebahagiaan, seperti endorfin atau dopamin yang berdampak pada meningkatnya kebahagiaan dalam diri kita dan menurunkan rasa stres.

6. Konseling

Saat rasa sedih sangat mengganggu kualitas atau produktivitas hidup, kamu bisa melakukan konseling atau terapi dengan psikolog atau psikiater. Nantinya, tenaga profesional akan membantu mengatasi kondisi tersebut.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 31/5/2022)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer