Sukses


10 Penyebab Nyeri Dada Kanan dan Kiri yang Bisa Hilang Timbul

Bola.com, Jakarta - Nyeri dada merupakan gejala yang sering dialami oleh banyak orang, dan bisa menjadi tanda atau gejala dari berbagai kondisi kesehatan.

Ketika nyeri dada muncul di sisi kanan atau kiri, perasaan khawatir dan kecemasan seringkali menghampiri, mengingat pentingnya organ-organ yang terletak di bagian dada, seperti jantung dan paru-paru.

Nyeri dada yang hilang timbul dapat menjadi hal yang membingungkan dan membuat cemas, sehingga kamu perlu memahami tentang berbagai kondisi yang mungkin menyebabkan gejala ini.

Berikut 10 penyebab nyeri dada kanan dan kiri yang bisa hilang timbul, seperti disadur dari Klikdokter, Senin (31/7/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Penyebab Nyeri Dada Kanan dan Kiri yang Bisa Hilang Timbul

1. Serangan Jantung

Sakit dada kiri hilang timbul bisa disebabkan oleh serangan jantung. Ketika otot jantung tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup, ini bisa menyebabkan arteri koroner tersumbat, sehingga tidak bisa memasok darah ke jantung.

Ciri dari gejala serangan jantung ini adalah dada sebelah kiri nyeri hilang timbul, kemudian menjalar ke lengan, leher, bahu, dan perut.Umumnya, penyakit ini juga disertai dengan tanda lain, seperti kepala terasa pusing, mual dan muntah, sesak napas, dan keringat dingin.

2. Penyakit Arteri Koroner

Arteri koroner yang tersumbat bisa mengakibatkan dada kiri nyeri hilang timbul. Penumpukan kolesterol dalam tubuh bisa membuat pembuluh darah menjadi lebih sempit.

Tak heran, jalur darah pun tersumbat sehingga sulit untuk membawa darah ke jantung. Kondisi ini bisa menjadi lebih buruk ketika kamu sedang berolahraga. Soalnya, otot jantung tidak bisa mendapatkan cukup darah karena arteri koroner yang tersumbat.

3. Perikarditis

Ketika bagian perikardium atau selaput yang membungkus jantung mengalami peradangan, ini bisa menyebabkan rasa sakit yang tajam di dada. Kondisi ini disebut dengan istilah perikarditis.

Gejala dari penyakit ini adalah nyeri dada tengah hilang timbul yang menyebar ke dada kiri dan pundak, dada berdebar-debar, dan sesak napas yang terasa semakin berat ketika berbaring.

3 dari 4 halaman

Penyebab Nyeri Dada Kanan dan Kiri yang Bisa Hilang Timbul

4. Kardiomiopati Hipertrofik

Sakit dada sebelah kiri hilang timbul bisa diakibatkan oleh kardiomiopati hipertrofik. Kondisi ini terjadi ketika dinding otot ventrikel pemompa yang menjadi tebal dan kaku. Saat mengalami hal tersebut, sulit untuk darah bisa masuk ke dalam atau keluar dari jantung. Nantinya, jantung pun tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

5. Diseksi Aorta

Menurut Dokter Atika, nyeri dada kiri hilang timbul bisa terjadi karena diseksi aorta. Hal ini ditandai dengan dinding aorta yang robek, sehingga membuat lapisan-lapisan dinding tersebut terlepas satu sama lain.

Penderita akan mengalami nyeri yang sangat kuat dan muncul sensasi robekan. Umumnya, rasa sakit ini akan menyebar dari dada, punggung, dan di antara tulang belikat.

6. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) 

Nyeri dada hilang timbul bisa menjadi tanda asam dari perut yang naik ke kerongkongan. Ini membuat penderitanya mengalami sensasi terbakar atau sesak di bawah tulang dada.

Jika nyeri dada disebabkan oleh GERD, maka rasa sakit ini akan lebih parah ketika kamu berbaring. Ini juga bisa terjadi setelah mengonsumsi makanan tertentu atau makan pedas.

4 dari 4 halaman

Penyebab Nyeri Dada Kanan dan Kiri yang Bisa Hilang Timbul

7. Batu Empedu

Batu empedu bisa menyebabkan terjadinya sumbatan dan menyebabkan sakit di bawah tulang rusuk sisi kanan. Pada dasarnya, batu empedu terbuat dari sebagian besar kolesterol.

Rasa sakit akibat batu empedu bisa terasa sangat parah dan berlangsung selama berjam-jam.

8. Hipertensi Paru

Hipertensi paru atau hipertensi pulmonal bisa menyebabkan terjadinya nyeri dada. Ketika terjadi tekanan darah tinggi di arteri pulmonal, menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit.

Padahal, pembuluh darah tersebut berfungsi untuk membawa darah ke paru-paru untuk menukar karbondioksida dengan oksigen.

Ketika kondisi ini terjadi, terjadi peningkatan tekanan pada arteri paru-paru yang menyebabkan jantung kanan harus memompa darah lebih keras ke paru-paru. Tentunya, otot jantung bisa melemah dan menyebabkan nyeri dada.

9. Tulang Rusuk Patah

Kecelakaan bisa membuat patahnya tulang rusuk yang melindungi dada. Tentunya, ini bisa menimbulkan nyeri di dada. Tak jarang, rasa sakit ini akan semakin parah, terutama ketika kamu menarik napas secara dalam.

Bila merasakan gejala tersebut, segera minta bantuan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

10. Serangan Panik

Perasaan cemas dan takut yang terjadi dalam jangka pendek dan tidak terduga bisa menyebabkan nyeri dada. Rasa nyeri yang muncul ini umumnya terasa seperti serangan jantung.

Umumnya, serangan panik ini bisa dipicu oleh kekhawatiran atau situasi stres. Gejalanya juga disertai dengan detak jantung yang lebih cepat dan muncul rasa pusing. 

 

Sumber: Klikdokter.com (Published: 25/3/2023)

Yuk, baca artikel penyebab lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer