Bola.com, Jakarta - Siklus hidrologi dikenal sebagai siklus yang terjadi di air. Hidrologi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti ilmu soal perairan.
Siklus hidrologi ini adalah proses pergerakan air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi, dan berulang seterusnya.
Baca Juga
Advertisement
Proses ini tidak akan pernah berhenti karena pergerakan air yang terus berulang.
Dengan demikian, ketersediaan air di bumi akan terus terjaga. Selain untuk menjaga ketersediaan air di bumi, siklus hidrologi ini bertujuan untuk menjaga cuaca dan intensitas hujan supaya ekosistem di bumi tetap seimbang.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang siklus hidrologi, dilansir dari laman sampoernaacadey.sch.id, Rabu (2/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Proses Siklus Hidrologi
Penguapan
Proses penguapan ini maksudnya adalah proses ketika molekul air berubah menjadi gas. Jadi, air yang menguap ini nantinya akan terkumpul di atmosfer bumi.
Penguapan itu terjadi itu terjadi karena cuaca paparan sinar matahari yang panas. Makin terik paparan sinar matahari maka akan makin besar pula air yang akan menguap ke udara.
Proses penguapan ini terbagi menjadi empat cara, yaitu evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan sublimasi.
Evaporasi
Evaporasi merupakan tahap pertama dalam siklus hidrologi. Tahapan ini secara sederhana merupakan tahap penguapan air yang ada di laut, danau, sungai, atau badan air lainnya.
Transpirasi
Jika evaporasi berasal dari badan air seperti laut atau sungai maka sedikit berbeda dengan transpirasi. Pada dasarnya transpirasi juga proses penguapan air, tetapi air menguap ini dihasilkan dari hewan atau tumbuhan.
Evapotranspirasi
Setelah proses evaporasi dan transpirasi terjadi, keduanya akan tergabung menjadi satu. Tahapan inilah yang disebut sebagai evapotranspirasi. Alhasil, pada tahap ini air yang menguap ke atmosfer menjadi lebih banyak jumlahnya.
Sublimasi
Penguapan air lainnya yang terjadi di bumi adalah sublimasi. Sublimasi ini adalah penguapan air yang berasal dari es yang ada di sebuah gunung atau kutub utara. Namun, penguapan air dari sublimasi ini tidak sebanyak tahapan lainnya dan juga berjalan lebih lambat dibanding yang lainnya.
Advertisement
Proses Siklus Hidrologi
Kondensasi
Kondensasi merupakan tahap kedua setelah penguapan air. Kondensasi ini merupakan tahapan ketika molekul air yang menguap menjadi gas ke atmosfer kemudian berubah lagi menjadi cair.
Pada tahapan ini, gas bisa berubah menjadi cair karena perubahan suhu dan tekanan yang ada di atmosfer.
Nah, partikel cair itu berubah menjadi awan yang bisa kita lihat di atas langit. Jika air yang terkumpul sudah mencapai titik jenuh, awan yang berwarna putih akan berubah menjadi hitam. Hal itu sering kita kenal dengan sebutan awan mendung.
Adveksi
Di tengah tahapan kondensasi, terselip tahapan adveksi di mana awan berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Perpindahan itu terjadi karena adanya angin yang menggeser awan tersebut.
Presipitasi
Setelah awan mencapai titik jenuh dalam tahap kondensasi, kemudian terjadilah presipitasi. Presipitasi merupakan kondisi di mana awan mencair karena suhu yang terus meningkat dan uap air yang membentuk awan makin berat.
Setelah itu, terjadilah peristiwa yang kita kenal dengan sebutan hujan. Hujan ini diketahui sebagai proses jatuhnya atau turunnya air ke permukaan bumi.
Namun, jika suhu berada di bawah 0 derajat celcius, air tersebut akan turun dalam bentuk es, atau yang kita kenal dengan salju. Salju itu bisa terjadi karena uap air yang sudah berubah menjadi gas tidak mencair, tetapi justru memadat atau membeku dan kemudian jatuh menjadi kristal salju di bumi.
Run Off
Run off merupakan kondisi ketika air yang terkumpul di daratan hasil dari hujan bergerak wilayah yang lebih tinggi ke wilayah yang lebih rendah. Air-air kemudian mengalir kembali lagi ke laut dan kemudian akan mengulang proses siklus hidrologi dari awal.
Proses Siklus Hidrologi
Infiltrasi
Selain mengalir ke laut, air hasil dari hujan bisa mengalami proses infiltrasi. Infiltrasi ini merupakan proses ketika air meresap ke pori-pori tanah. Air itu lantas disebut dengan air tanah.
Nantinya, air-air dari tanah itu akan tetap mengalir ke laut, tetapi prosesnya lebih lama dari run off.
Intersepsi
Intersepsi ini merupakan kondisi ketika air hujan yang turun ke bumi terlihat tertahan ketika mengguyur permukaan tanaman.
Air yang jatuh di tanaman itu memang tidak langsung jatuh ke tanah karena air yang jatuh tertampung lebih dulu oleh bagian-bagian dari tanaman.
Akibat dari proses ini adalah ada air hujan yang tidak jatuh ke tanah, tetapi langsung menguap setelah terpapar langsung sinar matahari.
Advertisement
Jenis Siklus Hidrologi
Siklus Hidrologi Pendek
Siklus hidrologi pendek disebut pendek karena siklus air hanya melewati tahapan penguapan, kondensasi, dan presipitasi tanpa adanya adveksi.
Hal ini berarti pada siklus ini air mengalami penguapan, kemudian dikumpulkan di atmosfer sehingga berubah menjadi cair lagi, setelah itu turun lagi ke laut menjadi sebuah air hujan, dan terus berputar seperti itu.
Siklus Hidrologi Sedang
Siklus hidrologi sedang ini sedikit berbeda dengan yang pendek. Dalam siklus hidrologi sedang, hujan yang turun terjadi di wilayah daratan sehingga air hujan kembali lagi ke laut atau sungai.
Dalam proses hidrologi sedang ini terjadilah proses adveksi di mana awan bergerak berpindah posisi karena adanya angin sebelum menurunkan hujan. Setelah air jatuh ke daratan kemudian melewati tahapan run off dan infiltrasi.
Siklus Hidrologi Panjang
Siklus hidrologi panjang pada umumnya terjadi di wilayah dataran tinggi, seperti pegunungan dan juga wilayah-wilayah dengan iklim subtropis.
Sama seperti siklus pendek dan sedang, siklus ini juga tetap dimulai dengan penguapan air ke atmosfer menjadi gas dan kemudian dikondensasikan menjadi zat cair lagi. Yang membedakan dari siklus lainnya adalah, awan ketika melewati siklus hidrologi panjang tidak langsung menurunkan air hujan.
Pada tahapan penguapan hidrologi panjang, selain evaporasi dan transpirasi, penguapan juga dilakukan dengan sublimasi karena berada di dataran tinggi.
Setelah proses sublimasi, awan akhirnya menurunkan hujan dalam bentuk partikel padat atau yang disebut dengan salju.
Salju yang turun ke bumi itu kemudian menjadi satu dan berubah menjadi sebuah gletser. Setelah menjadi gletser, partikel itu kemudian mencair akibat suhu panas dari matahari. Gletser itu kembali berubah menjadi cair dan akhirnya masuk ke tahapan run off dan juga infiltrasi.
Sumber: sampoernaacademy.sch.id
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.