Bola.com, Jakarta - Partikularisme adalah suatu sistem atau pemahaman pribadi yang mengutamakan kepentingan individu di atas kepentingan kelompok, baik dalam aliran politik, ekonomi, maupun kebudayaan.
Dalam kehidupan masyarakat, partikularisme sering terjadi pada mereka yang hanya memikirkan dirinya sendiri saja dan masa bodoh tanpa mempedulikan sekitarnya.
Baca Juga
Advertisement
Kondisi tersebut tentu bisa menimbulkan konflik di masyarakat. Selain itu, partikularisme dapat menghambat integrasi sosial dan nasional.
Partikularisme juga disebut sebagai masyarakat kota. Pengertian kota tersebut merujuk pada daerah komunitas tertentu dengan tingkatan struktur pemerintahan.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lanjutan tentang partikularisme, dilansir dari laman Kocostar, Rabu (2/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Partikularisme Kelompok
- Cenderung memikirkan hal-hal duniawi.
- Pada umumnya hanya mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain (individualisme).
- Pembagian kerja di antara warganya lebih tegas dan memiliki batas yang nyata.
- Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh oleh kelompok partikularisme.
- Perubahan-perubahan tampak sangat nyata di kota, sebab di kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Advertisement
Faktor Penyebab Partikularisme
- Ada perbedaan kebudayaan atau adat istiadat.
- Adanya trauma masa lalu yang berhubungan dengan bentuk interaksinya.
- Munculnya anggapan bahwa keyakinan yang diterapkan tidak akan mampu diterima masyarakat.
- Munculnya keinginan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
- Adanya keinginan untuk mempertahankan kebudayaan yang ada.
- Ketakcocokan individu dengan norma yang berlaku.
Contoh Perilaku Partikularisme
- Memiliki kecenderungan untuk mementingkan kepentingan orang terdekat atau kelompok yang dinaunginya.
- Menerima karyawan yang berasal dari daerah yang sama dengan dirinya.
- Membatasi pergaulan dengan orang yang memiliki perbedaan kebudayaan dan adat istiadat.
- Menarik diri terhadap pola interaksi yang ada di lingkungan sekitarnya.
- Memaksakan terlaksananya pernikahan sesuai adat.
- Timbulnya anggapan bahwa pemahamannya yang paling benar jika dibandingkan dengan lainnya.
- Mendiskriminasi ras-ras tertentu.
- Memilih teman berdasarkan latar belakangnya misal asal daerah, asal keluarga, dan lain-lain.
Sumber: Kocostar
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement