Sukses


Apa Itu Supermoon? Pahami Penjelasan Singkat beserta Efeknya

Bola.com, Jakarta - Supermoon adalah peristiwa alam yang tak boleh dilupakan dan layak diabadikan. Supermoon adalah peristiwa di mana Bulan terlihat lebih besar, terang dan dekat dari biasanya.

Supermoon terjadi ketika orbit Bulan paling dekat (perigee) ke Bumi pada saat yang sama Bulan penuh atau purnama.

Bulan mengorbit Bumi dalam bentuk elips atau oval, lintasan tersebut membawanya lebih dekat dan lebih jauh dari Bumi saat berputar.

Titik terjauh dalam elips disebut apogee, dengan jarak rata-rata sekitar 253.000 mil (405.500 kilometer) dari Bumi. Sementara titik terdekatnya adalah perigee, yang jarak rata-ratanya sekitar 226.000 mil (363.300 kilometer) dari Bumi.

Ketika bulan purnama muncul di perigee, itu sedikit lebih terang dan lebih besar dari bulan purnama biasa. Peristiwa tersebut yang disebut dengan supermoon.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang supermoon, dilansir dari laman nasa.gov, Rabu (2/8/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Awal Mula Penggunaan Supermoon

Istilah "supermoon" diciptakan pada 1979 dan sering digunakan untuk menggambarkan apa yang para astronom sebut sebagai bulan purnama perigean (pear-ih-jee-un): bulan purnama yang terjadi di dekat atau pada saat Bulan berada pada titik terdekat dalam orbitnya mengelilingi Bumi.

Istilah ini mengutamakan penyelarasan geometris Matahari-Bumi-Bulan dan memungkinkan terjadinya perigee ke dalam periode waktu yang lebih luas daripada saat sebenarnya perigee (hingga sekitar dua minggu, yang hampir setengah dari orbit Bulan).

3 dari 3 halaman

Peristiwa Alam Akibat Supermoon

Pasang naik dan pasang surut akan lebih ekstrem dengan bulan purnama perigean dan lebih lagi untuk bulan purnama perigean yang ekstrem. Kondisi tersebut terjadi karena perbedaan tarikan gravitasi Bulan melintasi diameter Bumi.

Saat Bulan dekat, diameter Bumi adalah fraksi yang sedikit lebih besar dari pemisahan Bumi-Bulan. Ini berarti tarikan gravitasi Bulan terhadap lautan (dan kerak bumi) memiliki perbedaan yang lebih besar antara titik di Bumi yang paling dekat dengan pusat Bulan dan titik di Bumi yang berlawanan secara diametris. Ini meningkatkan efek pasang surut.

 

Sumber: nasa.gov

Yuk, baca artikel edukai lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer