Sukses


Arti Body Shaming beserta Ciri dan Cara Menghentikannya

Bola.com, Jakarta - Body shaming adalah tindakan atau praktik menghina bentuk atau ukuran tubuh orang lain. Jadi, body shaming merupakan bentuk bullying kepada seseorang.

Bentuk bullying ini dapat dilakukan orang terdekat seperti orang tua, saudara, teman, orang yang tidak dikenal, sampai komentar negatif di media sosial atau konvensional.

Wujud body shaming sangat beragam, ada yang terang-terangan mengkritik penampilan tubuh seseorang, membandingkan bentuk dan ukuran tubuh dengan orang lain, dan lain sebagainya.

Body shaming ini akan terus ada apabila masih ada konsep orang cantik dan tampan yang dinilai dari kulit yang cerah dan mulus tanpa jerawat atau noda, rambut harus lurus, dan sebagainya.

Kondisi toksik juga turut mendorong sejumlah orang, terutama anak muda untuk berupaya mati-matian mewujudkan tampilan ideal ala konsep tersebut.

Tak jarang, cara yang ditempuh tidak sehat seperti sengaja diet ketat tanpa menimbang kondisi kesehatannya, atau menggunakan krim berbahaya tanpa memperhatikan risiko kesehatan jangka panjangnya.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang body shaming, disadur dari Liputan6, Kamis (3/8/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Perilaku Body Shaming

1. Menganggap tubuh diri sendiri atau orang lain paling gemuk, padahal kenyataannya tidak. Komentar ini bisa jadi akan sangat menyakitkan bagi orang lain. Jika kamu melakukannya, hal ini dapat mempermalukan temanmu yang berat badannya berlebih.

2. Menyuruh orang lain untuk rajin olahraga. Kamu mungkin mengira bahwa kamu hanya sekadar memberikan informasi penting soal olahraga yang patut dicoba. Namun, terkadang temanmu malah tersinggung dan menganggapmu menyuruhnya untuk olahraga karena tubuhnya gemuk.

3. Satu di antara ciri kamu melakukan body shaming adalah menganggap tubuh sendiri paling ideal di antara yang lainnya.

4. Sering mengomentari makanan orang lain.

3 dari 4 halaman

Dampak Body Shaming pada Kesehatan Mental

1. Depresi

Body shaming dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi, terutama pada kalangan anak muda. Tindakan ini awalnya melukai harga diri seseorang. Setelah itu, korban bisa merah, putus asa, dan bahkan membenci tubuhnya sendiri.

Jika emosi negatif ini tidak mendapatkan pertolongan medis yang tepat, tidak menutup kemungkinan korban yang sudah depresi jadi punya keinginan untuk bunuh diri.

2. Gangguan makan

Efek body shaming lainnya, dapat memicu gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia. Tindakan body shaming bisa mendorong psikologis seseorang untuk enggan menjaga berat badan yang sehat.

Korban body shaming yang diolok gendut atau ceking bisa saja frustasi dan justru makan makin berlebihan. Atau, kondisi ini juga bisa bikin korban sama sekali enggan makan sampai mengalami kurang gizi (malnutrisi) berat.

3. Gangguan kecemasan sampai serangan panik

Korban yang terus-menerus mengalami body shaming lambat laun bisa mengasihani diri sendiri sampai harga dirinya luntur dan tidak percaya diri.

Korban bisa memandang dirinya tidak berharga, tidak layak bahagia, atau tidak punya kehormatan, membuat korban menarik diri dari lingkar sosial, dan memilih mengisolasi diri sendiri.

Jika tidak segera mendapatkan pertolongan medis, korban bisa mengalami gangguan kecemasan parah dan memicu serangan panik.

4 dari 4 halaman

Cara Menghentikan Body Shaming

1. Sadari Tidak Ada Manusia yang Sempurna

Pahamilah bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Bila penampilan orang lain tidak sama dengan dirimu, bukan berarti ada yang lebih buruk dan lebih baik.

Sadari bahwa setiap orang, termasuk kamu, memiliki kekurangan dan tidak ada yang perlu disalahkan dari hal tersebut.

2. Belajar untuk menjadi pribadi yang baik

Melakukan body shaming tentu bisa menyakiti hati orang lain. Bila kamu merasa perilaku ini hanya candaan dan bukan merupakan suatu masalah, ini saatnya untuk mengubah pola pikirmu.

Selain itu, tidak semua orang merasa bercandaan tentang fisik itu lucu. Malahan, orang bisa saja risih atau bahkan jengkel saat mendengarnya.

Bila ini kamu teruskan, situasi di sekitar kamu akan jadi tidak nyaman. Lama-kelamaan, bukan tidak mungkin orang-orang akan memilih untuk menjauh.

3. Berhenti sibuk memikirkan orang lain

Ketimbang sibuk mengomentari atau mengurusi urusan orang lain, sebaiknya kamu fokus saja dengan diri sendiri. Lagi pula, ikut campur urusan orang lain tidak ada manfaatnya untukmu.

Jika kamu berharap orang lain bisa menjadi lebih sehat dengan komentar pedas, harapanmu kemungkinan besar akan sia-sia.

Seperti yang sudah dikatakan di atas, komentar body shaming justru memperbesar risiko binge eating dan obesitas. Jadi, niat baikmu malah lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.

4. Cari topik yang lebih seru

Saat berkumpul dengan teman, keluarga, atau pasangan, banyak topik seru yang bisa kamu bahas selain bentuk tubuh. Bila tujuan kamu melakukan body shaming adalah membuat lawan bicara tertawa, sebaiknya pikir dua kali.

Carilah bahan obrolan atau candaan lainnya yang bisa dinikmati semua orang, tanpa menyakiti siapa pun. Tidak semua orang sadar bahwa apa yang ia ucapkan bisa menyinggung perasaan orang lain.

Bila apa yang ingin kamu katakan bisa menimbulkan dampak negatif bagi pendengarnya, sebaiknya tahanlah ucapan kamu dan diam saja.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ayu Rifka Sitoresmi, Editor: Septika Shidqiyyah. Published: 2/1/2022).

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer