Bola.com, Jakarta - Mengekspresikan kekaguman terhadap indahnya alam dan segala isinya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Satu di antaranya menuangkannya dalam bentuk puisi.
Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Baca Juga
Advertisement
Puisi juga bisa diartikan sebagai bentuk karya sastra yang berisi tentang ungkapan dan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Sedangkan, puisi tentang alam dapat ditujukan sebagai wujud rasa syukur dan cinta terhadap indahnya alam yang diberikan oleh Tuhan.
Menjadikan alam sebagai tema puisi juga berfungsi menyampaikan pesan-pesan moral akan pentingnya menjaga dan melestarikan alam, serta bagaimana memahami dan senantiasa bersahabat dengan alam.
Penasaran seperti apa puisi tentang alam? Kamu bisa mencermati contoh-contohnya pada artikel ini, yang dapat digunakan sebagai sumber belajar.
Berikut ini lima contoh puisi tentang alam yang menyentuh jiwa, dikutip dari laman Rimbakita dan Dianisa, Jumat (4/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Awan
Bertebaran di angkasa
Putih, kelabu, dan hitam
Warna-warna menawan
Bergelombang mengombak-ombak
Tebal dan sangat indah
Bahkan sang bagaskara tak terlihat
Pelangi terlihat tak penuh
Karena sang selimut menutupinya
Jauh di sana
Menyelimuti jagat raya
Tebal tipis
Beredar di mana-mana
Indah bukan buatan
Ingin rasanya memeluknya
Lembut dan menawan
Indah tak terperikan
Advertisement
Sawah
Sawah di bawah emas padu
Padi melambai, melalai terlukai
Naik suara salung serunai
Sejuk di dengar, mendamaikan kalbu
Sungai bersinar, menyilaukan mata
Menyamburkan buih warna pelangi
Anak mandi bersuka hati
Berkejar-kejaran berseru gempita
Langit lazuardi bersih sungguh
Burung elang melayang-layang
Sebatang kara dalam udara
Desik berdesik daun buluh
Di buai angin dengan sayang
Ayam berkokok sayup udara
Alam di Lembah Semesta
Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahyanya menusuk citra
Pahatan Gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi, tajam
Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak
Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-Nya
Di manakah aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna
Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa bertualang di negeri tak bertuan alam
Advertisement
Pesona Alam Hijau
Terperosok pada hamparan hijau
Menggantung pada nuansa manja ilalang
Tunggu! Akan ku hirup perlahan aroma rumput ini
Sebab, ku tau inilah ciptaan Tuhan yang harus kita nikmati
Jauh di ufuk kehijauan
Dengan dasar cokelat yang menyatu pada komponen penting
Berbasis kesuburan, yang terikat pada keindahan tanaman liar
Sebut saja bunga
Bunga menjadikan sepasang aksa siap meraih
Sentuhan halus jemari mungil
Siap mengabadikan momen kemekarannya
Bidikan-bidikan kecil siap menjadikan momen indah untuk dikenang
Sebagai hal ciptaan Tuhan yang terindah
Alam Tepian Pantai
Gelombang air menari-nari di tepian pantai
Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai
Gerombolan camar berterbangan di atas ombak
Berharap ikan segar tersambar di paruh-paruh mereka
Gelombang ombak tepian pantai mengusap kedua mata kaki
Terasa dingin merasa hingga ke relung dada
Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki
Menambah perasaan suka berada di alam indah ini
Kupandangi jauh di ufuk benang kemerahan
Terasa indah dipandang mata
Kurasa sinar mentari indah inilah
Yang menyatukan langit biru
Dan laut dengan hamparan luasnya
Ya Tuhan
Perkenankan kami untuk menikmati indah alam-Mu
Beberapa kali lagi
Sebelum raga berada di ujung lubang tanah
Perkenankan kami menjaga alam indah-Mu ini
Agar lestari hingga ke akhir masa
Sumber: Rimbakita, Dianisa
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement