Bola.com, Jakarta - Polimer adalah suatu molekul besar yang terdiri dari rangkaian unit struktur berulang yang memiliki ikatan kovalen. Istilah polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu "poly", yang artinya banyak dan "mer", yang berarti bagian.
Material ini memiliki banyak macam dan setiap jenisnya memiliki karakteristik yang berbeda tergantung pada tipe molekul yang membentuk dan bagaimana proses pembuatannya.
Advertisement
Beberapa polimer memiliki sifat lentur seperti karet dan polyester, sedangkan beberapa lainnya mempunyai sifat keras dan kuat seperti kaca dan epoxy.
Polimer sebenarnya tidak asing dalam kehidupan kita sehari-hari, karena dengan mudah kita temukan, contohnya plastik pembungkus, botol plastik, sterofoam, nilon, dan pipa, pralon pvc, dan lain-lain.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang polimer, dikutip dari laman Sentrakalibrasiindustri dan Kelaspintar, Jumat (4/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Klasifikasi Polimer
Polimer Berdasarkan Sumber
Berdasarkan sumbernya, polimer dibagi menjadi tiga, yakni polimer alami, polimer sintetis, dan polimer semi-sintetis.
- Polimer Alami
Polimer alami diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Contoh: protein, selulosa, pati, resin, dan lain-lain.
- Polimer Sintetis
Polimer sintetis adalah polimer buatan manusia, yang dibuat di laboratorium. Contoh: Polietena, Nilon 66 dan Buna-S.
- Polimer Semi-Sintetis
Polimer semi-sintetis adalah polimer alami dengan modifikasi kimia. Contoh: karet vulkanisasi dan selulosa asetat.
Polimer Berdasarkan Struktur
Berdasarkan strukturnya, polimer dibagi menjadi tiga, yakni polimer linear, polimer rantai bercabang, dan polimer ikat silang atau polimer jaringan.
- Polimer Linear
Dalam polimer linear, monomer dihubungkan dalam rantai panjang dan lurus. Rantai polimer biasanya menumpuk satu atas yang lain dan membentuk struktur yang dikemas dengan baik.
Polimer linear memiliki kepadatan tinggi, kekuatan tarik tinggi, dan titik leleh tinggi. Contoh: polietena berdensitas tinggi, Polivinil Klorida, Nilon 6, dan lain-lain.
- Polimer Rantai Bercabang
Polimer ini terdiri dari rantai samping unit monomer yang melekat pada rantai utama. Lantaran percabangan ini, polimer rantai bercabang tidak dapat disusun secara rapat. Polimer ini memiliki kepadatan rendah, kekuatan tarik rendah dan titik leleh rendah.
Contoh polimer rantai bercabang adalah polietena berdensitas rendah.
- Polimer Ikat Silang
Polimer ikat silang dikenal juga sebagai polimer jaringan. Polimer ini bukan saja keras, tetapi juga kaku dan rapuh. Contoh: Bakelit, Melamin, Resin Formaldehida.
Advertisement
Klasifikasi Polimer
Polimer Berdasarkan Mode Polimerisasi
Berdasarkan mode polimerisasinya, polimer dibagi menjadi dua, yakni polimer adisi dan polimer kondensasi. Polimer adisi lalu dibagi menjadi dua lagi, yaitu kopolimer dan homopolimer.
- Polimer Adisi
Polimer adisi dibentuk dengan penambahan monomer tanpa eliminasi molekul-molekul produk sampingan. Monomer dari polimer adisi adalah senyawa tak jenuh. Contoh: teflon polietena dan lain-lain.
Homopolimer, polimer adisi yang dibentuk oleh polimerisasi spesies monomer tunggal. Contoh: Polivinil klorida, Polipropilena, Polietena.Kopolimer, Polimer adisi yang dibentuk oleh polimerisasi adisi dari dua jenis monomer yang berbeda. Contoh: Buna-S, Buna-N, dan lain-lain.- Polimer Kondensasi
Polimer Kondensasi dibentuk oleh kondensasi dari dua monomer yang berbeda dengan atau tanpa diikuti lepasnya molekul kecil, seperti air, alkohol, dan hidrogen klorida.
Monomer dari polimer kondensasi memiliki setidaknya dua gugus fungsi. Contoh: Bakelit, Nilon 66, Terilen, dan lain-lain.
Klasifikasi Polimer
Polimer Berdasarkan Gaya Molekul
Berdasarkan gaya molekulnya, polimer dibedakan menjadi Elastomer, Serat, Polimer Termoplastik, dan Polimer Termoseting.
- Elastomer
Dalam elastomer, rantai polimer disatukan oleh gaya intermolekul yang lemah. Gaya yang lemah memungkinkan polimer untuk diregangkan. Rantai polimer memiliki beberapa ikatan silang yang membantu polimer untuk kembali ke bentuk aslinya. Contoh: Buna-S, Buna-N, Neoprena.
- Serat
Dalam serat, rantai polimer disatukan oleh gaya antermolekul yang kuat (ikatan hidrogen atau interaksi dipol-dipol). Gaya yang kuat memberikan sifat kristal.
Serat berbentuk seperti benang dengan kekuatan tarik tinggi dan modulus tinggi. Contoh: Poliamida (nilon 66) dan Poliester (terilen).
- Termoplastik
Polimer termoplastik memiliki rantai polimer linear atau sedikit bercabang. Gaya tarik antarmolekul bersifat intermediet antara elastomer dan serat.
Polimer termoplastik dapat dilunakkan berulang kali pada pemanasan dan mengeras pada pendinginan dengan sedikit perubahan sifat. Polimer jenis ini dapat dibentu menjadi bentuk yang diinginkan. Contoh: Polietena, Polistirena, Poliviniklorida, dan lain-lain.
Lantaran termoplastik tidak memiliki ikatan silang, gaya antarmolekul yang ada diantara rantai polimer mudah dirusak oleh pemanasan. Oleh karena itu, mereka dapat dibentuk menjadi bentuk yang diinginkan.
Termosetting
Polimer termoseting adalah rantai polimer yang memiliki ikatan silang atau sangat bercabang. Rantai polimer mengalami perluasan ikatan silang pada pemanasan dalam cetakan.
Polimer termoset menjalani perubahan permanen pada pemanasan. Polimer termoseting tidak dapat digunakan kembali seperti polimer termoplastik. Contoh: Bakelit, Resin, Urea-formaldehida, dan lain-lain.
Sumber: Sentrakalibrasiindustri, Kelaspintar
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement