Sukses


Sejarah Peristiwa Bom Atom Hiroshima-Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945

Bola.com, Jakarta - Peristiwa bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di kota Hiroshima dan Nagasaki menyebabkan menyerahnya Jepang.

Peristiwa bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki terjadi menjelang akhir Perang Dunia II pada 6 Agustus 1945 dan 9 Agustus 1945.

Nama bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di kota Hiroshima dinamakan Little Boy, sementara di kota Nagasaki dinamakan Fatman.

Ledakan di kota Hiroshima menewaskan sekitar 140 ribu orang, dengan puluhan ribu lainnya meninggal karena paparan radiasi nuklir. Sedangkan, ledakan bom atom di kota Nagasaki menewaskan sekitar 80 ribu orang.

Melihat tragedi ini, Kaisar Jepang Hirohito kemudian mengumumkan penyerahan tanpa syarat negaranya dalam Perang Dunia II melalui pidato radio pada 15 Agustus 1945.

Kemudian secara resmi pada 2 September 1945, Jepang mengakui bahwa mereka tidak akan bisa menang karena mereka sudah kalah dari segala sisi.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan secara ringkas tentang peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki, seperti dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id dan patikab.go.id, Senin (7/8/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Latar Belakang Peristiwa Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Amerika Serikat menjatuhkan bom atom atas persetujuan dari Britania Raya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec.

Sebelum melaksanakan tragedi pengeboman yang meluluhlantakkan dua kota tersebut, Jepang menolak memenuhi tuntutan Sekutu untuk menyerah tanpa syarat.

Perang Pasifik pun berlanjut. Bersama Britania Raya dan China, Amerika Serikat meminta pasukan Jepang menyerah dalam Deklarasi Potsdam tanggal 26 Juli 1945 atau memilih untuk menghadapi kehancuran cepat dan besar.

Namun, Jepang mengabaikan ultimatum tersebut. Peristiwa bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama kali dan satu-satunya dalam sejarah.

3 dari 4 halaman

Alasan Hiroshima dan Nagasaki Dijadikan Sebagai Sasaran

Alasan Hiroshima dijadikan sebagai sasaran empuk "proyek Manhattan" pengeboman Amerika Serikat ialah karena status kota tersebut sebagai markas militer Jepang dan juga dikenal sebagai kota pelabuhan besar di Jepang.

Sedangkan Nagasaki sebenarnya bukan target lain dari bom atom Amerika Serikat. Hal itu karena kota tersebut sudah dibom sebanyak lima kali selama 12 bulan terakhir sebelum serangan bom atom melandanya.

Namun, akhirnya pilihan target jatuh pada Nagasaki karena kota ini merupakan industri perkapalannya yang bisa dikatakan maju.

Target potensial lain sebelum akhirnya Nagasaki yang ditargetkan pengeboman Amerika Serikat adalah kota Kokura, Kyoto, dan Niigata.

Ketiga kota tersebut dicoret karena jaraknya terlalu jauh dari Pangkalan Militer Filipina, tempat pesawat pengebom lepas landas menuju Jepang.

Bom uranium-235 seberat lebih dari 9.000 pon dimuat ke dalam pesawat pengebom B-29 yang dimodifikasi dengan nama Enola Gay (diambil dari nama ibu pilotnya, Kolonel Paul Tibbets).

Pesawat menjatuhkan bom Little Boy dengan parasut pada 6 Agustus 1945 pukul 08.15 pagi. Bom itu meledak 2.000 kaki di atas Hiroshima dalam ledakan yang setara dengan 12-15.000 ton TNT, menghancurkan lima mil persegi kota.

Lalu, pada 9 Agustus 1945, Mayor Charles Sweeney menerbangkan pengebom B-29 lainnya, Bockscar, dari Tinian. Awan tebal di atas target utama, Kota Kokura, membawa Sweeney ke target sekunder, Nagasaki, tempat bom plutonium Fatman dijatuhkan pada pukul 11.02 pagi.

Bom tersebut memiliki berat hampir 10 ribu pound dan dibuat untuk menghasilkan ledakan 22 kiloton. Topografi Nagasaki, yang terletak di lembah-lembah sempit di antara gunung-gunung, mengurangi efek bom, membatasi kehancuran hingga 2,6 mil persegi.

4 dari 4 halaman

Dampak Pengeboman

Siang hari tanggal 15 Agustus 1945 waktu Jepang, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan negaranya dalam sebuah siaran radio.

Berita itu menyebar dengan cepat, dan perayaan kemenangan di Jepang atau hari VJ pecah di seluruh Amerika Serikat dan negara-negara Sekutu lainnya.

Perjanjian penyerahan kekuasaan secara formal dilakukan pada 2 September, di atas kapal perang AS Missouri, berlabuh di Teluk Tokyo.

Kehancuran dan kekacauan terjadi pada sebagian besar infrastruktur kota Hiroshima dan Nagasaki itu pasca pengeboman.

Diperkirakan, sekitar 140 ribu orang tewas di Hiroshima, dengan puluhan ribu lainnya meninggal karena paparan radiasi nuklir. Sedangkan, ledakan bom atom di Kota Nagasaki menewaskan sekitar 80 ribu orang, baik akibat paparan akut ledakan maupun efek samping radiasi jangka panjang.

 

Sumber: p2k.stekom.ac.id, patikab.go.id

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer