Bola.com, Jakarta - Seni rupa adalah cabang seni yang bisa dilihat dan diraba oleh alat indra manusia. Satu di antara jenis seni ini adalah seni rupa modern. Apa itu seni rupa modern?
Seni rupa modern adalah satu di antara jenis karya seni rupa yang tidak terbatas pada suatu pakem, tradisi, atau adat suatu daerah. Seni rupa modern tetap berdasarkan pada ilmu, filsafat, dan prinsip-prinsip seni yang lebih maju dan modern.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengertian dari seni rupa ialah seni pahat dan seni lukis. Kemudian pengertian modern adalah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.
Seni rupa modern dibuat dengan wujud dan ide yang bebas dari pakem-pakem kebudayaan. Hal tersebut menjadi seni rupa modern bisa menghasilkan karya seni rupa yang inovatif dan kreatif.
Ada berbagai jenis seni rupa modern. Apa saja jenis-jenis seni rupa modern tersebut?
Berikut ini jenis-jenis seni rupa modern beserta penjelasannya yang perlu diketahui, dilansir dari shafta.sch.id, Rabu (9/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Seni Pop Art
Pop Art adalah produk dari sistem perekonomian kapitalis. Dalam hal tersebut, segala hal dalam kehidupan ini termasuk hal-hal yang berada dalam realitas simbolisme didayaupayakan agar menjadi komoditi yang bisa dijual ke pasaran luas dan tersebar.
Maka itu, seni pop art ini lahir dari logika produk kesenian dan atas dasar logika pasar, bukan logika artistik yang menonjol.
Eksistensi dari sang pencipta tidak terlalu penting bagi para konsumen penikmat seni pop art pada zamannya.
Adapun yang lebih diperlukan dalam hal ini adalah produknya yang bisa dikemas sebagai komoditi utama dan dapat diterima dengan baik serta dapat dijual ke pasar luas, kecuali jika sosok seniman itu juga merupakan komoditi yang bisa dijual dan diterima dikalangan masyarakat modern pada saat itu.
Pop art adalah suatu aktivitas produktif yang dilakukan para seniman kreatif yang menggunakan pemberian kesan populer sebagai hasil dari revolusi industri sekaligus pemanfaatan dari hasil revolusi tersebut.
Advertisement
2. Seni Optik
Seni optik pada awal masa kemunculannya hanya meliputi seni dua dimensi dan seni tiga dimensi saja.
Seni optik umumnya berbentuk abstrak, formal, dan konstruktivis melalui bentuk yang khas seperti geometrik dan pengulangan yang teratur, rapi, teliti, sehingga dapat menimbulkan efek-efek yang penuh tipu daya terhadap mata manusia.
Warna-warna yang dimunculkan kebanyakan warna cerah atau ligthnes tinggi dengan memberikan batas pada hue atau juga disebut saturation yang tajam dan tegas.
3. Seni Konseptual
Istilah konseptual merupakan sinonim dari idea art, "conseptus" dalam bahasa Latin berarti pikiran, gagasan, atau juga ide di dalamnya.
Istilah ini muncul kali pertama pada 1960 yang dikemukakan oleh Keinholz dan Herru Flint yang berasal dari California, Amerika Serikat.
Konseptual adalah sesuatu yang berkaitan dengan konsep. Konsep atau ide adalah hal yang penting dalam penciptaan seni.
Seni konseptual ini mendapat kritikan dan kontroversial karena lahirnya seni konseptual ini membalikkan fakta dan segala kemapanan dalam seni yaitu nilai-nilai, gaya, galeri, pasar seni, dan lain sebagainya.
Para seniman yang bermunculan dengan seni konseptualnya, menggunakan semiotika, feminisme, dan budaya populer dalam berkarya sehingga sangat berbeda, aneh, dan juga berlainan sekali dengan karya-karya seni konvensional yang beredar saat itu.
Itulah mengapa konseptualisme akhirnya menjadi paham pemikiran yang memayungi bentuk-bentuk seni yang tidak berwujud piktorial dan skulptural seperti body art, eart art, video art, performance art, process art, instalation art, dan lain sebagainya.
Sejak kehadiran seni konseptual ini batas-batas dalam seni secara fisik mulai kabur, sebab seni konseptual mengakses hampir semua bentuk seni dan non seni.
Advertisement
4. Seni Kontemporer
Menurut teoretikus berkebangsaan Jerman, Udo Kulterman, pengertian kontemporer dekat dengan paham posmodern dalam arsitektur.
Paham baru ini menentang kerasionalan modernisme yang dingin dan berpihak pada simbolisme instingtif.
Dalam terori yang bermunculan lebih baru tercatat prinsip pluralisme yang terbanyak mendasari pengertian kontemporer pada masa sekarang ini.
Dari berbagai keterangan yang ada, dapat ditentukan adanya dua paradigma pemahaman tentang aktivitas seni kontemporer.
Pertama, kelompok yang mementingkan aktivitas seni sebagai aktivitas mental dari dalam diri senimannya. Kedua, kelompok yang mementingkan aktivitas seni yang ditujukan bagi kepentingan masyarakat luas maupun masyarakat sekitanya.Â
Â
Sumber: shafta.sch.id
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.