Bola.com, Jakarta - Banyak tema dan objek yang bisa kamu angkat sebagai sumber inspirasi pembuatan puisi, misalnya bulan.
Bulan seperti memiliki kekuatan magis yang mampu menyihir seseorang untuk terus menatap keindahannya. Jadi, pas banget apabila kamu menuangkan keindahan bulan menjadi sebuah karya sastra puisi.
Baca Juga
Advertisement
Puisi bertema bulan bisa menjadi media ungkapan perasaan yang sedang dialami penulisnya. Selain itu, bisa ditujukan sebagai wujud rasa syukur dan cinta terhadap indahnya ciptaan yang diberikan oleh Tuhan.
Mungkin kamu tertarik membuat puisi bertema bulan, tetapi kebingungan karena tak pandai merangkai kata-kata?
Bagi kamu yang sedang mencari referensi sebuah puisi yang bertema bulan, kamu bisa mencermati contoh-contohnya di bawah ini.
Berikut ini lima contoh puisi tentang bulan yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk menulis, dikutip dari laman Berkaspuisi dan Kamuharustahu, Kamis (10/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bulan Purnama setelah Hujan
Aku termenung di dalam kamar
Menatap langit yang masih sendu
Karena hujan sore tadi
Kini awan mulang terang
Sang bulan mulai nampak
Memancakan sinarnya
Membuat hati tak percaya
Bulan purnama setelah hujan
Sangat indah dan menawan
Advertisement
Sang Bulan Mengusap Lukaku
Senyuman manis sang bulan menyapaku
Begitu indah mekarkan suasana hatiku
Sejenak kuterdiam termangu
Memandang indahnya yang tak pernah jemu
Sinarmu terpancar mengusir gelap
Menembus malam hadirkan terang
Kunikmati cahayamu hangatkan malamku
Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari
Bulan.. Belailah jiwaku ini
Yang begitu tegang menjalani hari
Usaplah sesaknya asmara di dada ini
Keringkanlah luka menganga di hati ini
Bulan.. memandangmu membuatku mengerti
Bahwa keindahan tak harus selalu didekati
Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki
Namun hanya untuk sekadar dipandang dan dikagumi
Bulan
Setelah matahari tersingkir
Bulan dan bintang pun hadir
Menerangi langit secara bergilir
Lebih terang dibanding lampu sentir
Setelah matahari tersingkir
Bulan dan bintang pun hadir
Menerangi langit secara bergilir
Lebih terang dibanding lampu sentir
Gelapnya malam
Menjadikan bulan dan bintang laksana pahlawan di malam yang kelam
Meriahkan langit
Dengan kelap kelip bintang-bintang yang genit
Selamat datang teman-teman malamku
Kalian memang idolaku
Penghilang gelisah di hati
Teman setia di malam sepi
Terima kasih bulan dan bintang-bintang
Cahayamu membuat hatiku senang
Resah di hati telah hilang
Tergantikan senyuman riang
Advertisement
Terang Bulan
Bulan yang terang sinarnya menerpa dedaunan
Jelas, rona keperakan ada di hadapan
Malam bolehkah aku berangan
Mengharapkan dia di peraduan
Bulan terang menerpa dedaunan
Rona peraknya tinggal kenangan
Semua telah kembali
Mengikutimu yang juga pergi
Di Bawah Terang Bulan
Di bawah terang bulan
Meretas ayat-ayat malam
Ada petikan gitar syahdu
Mengalir sajak cinta nan indah
Melintas bingkai kenangan lampau
Berlayar kasih yang pernah singgah
Sepucuk surat kubaca
Engkau tawarkan benang rasa
Masih malam purnama yang sama
Getar ini tak pernah pergi
Walau sekian purnama terlewati
Sosokmu yang selalu kunanti
Ohh rembulan malam
Temani aku dalam kidungmu
Di sini meratapi jejak dia
Entah ke mana dia berkelana
Aku ingin mencecap ulang
Dalam riang dan senyum dia
Bercanda di bawah sinar bulan
Serasa dunia ini milik berdua
Bulan oh bulan
Kini aku sendiri termangu
Meracik asmara yang entah
Berharap adanya dia di sampingku
Sumber: Berkaspuisi, Kamuharustahu
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement