Bola.com, Jakarta - Seperti diketahui, Agustus merupakan bulan ke kedelapan di tahun masehi. Agustus menjadi bulan setelah Juli dan sebelum September. Semoga kita bisa menjalani Agustus dengan baik, penuh keceriaan, dan kebahagiaan.
Di bulan Agustus ini akan lebih berwarna jika kamu membaca puisi. Membaca puisi bertema bulan Agustus menjadi cara yang bisa membuat diri kita termotivasi menjalani kehidupan, khususnya menumbuhkan kembali semangat yang sempat padam atau mulai meredup.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, kamu bisa menebar semangat dengan berbagi puisi bertema bulan Agustus ke sahabat, keluarga, pacar, teman, hingga kolega.
Buat kamu yang tertarik dengan puisi bulan Agutus, yuk simak kumpulan contohnya di bawah ini.
Berikut ini lima contoh puisi bertema bulan Agustus yang mengandung energi positif, dikutip dari laman Gurupenyemangat, Jumat (11/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Agustus dan Awan Senja Merah
Sudah lama aku tak duduk di teras rumah
Rindu melihat kelelawar pulang kampung di sore hari
Mereka sering bawa jambu dan menjatuhkannya di atas atap gubuk
Mungkin Agustus sebentar lagi bercerita
Katanya akan ada awan senja merah
Bisa mengobati kerinduanku
Sekaligus kekesalan atas bumi yang terus menangis basah
Hingga hari ini bumi masih menangis
Pandemi membuat senja tak lagi seindah dulu
Tawamu juga tak terlihat
Di kolam sawah sudah tak tampak lagi kangkung yang terikat
Ah, sudahlah
Air mata dan keringat janganlah dicampur
Kita hanya perlu bahagia di bulan Agustus
Awan senja merah hanya memintamu mengibarkan bendera merah putih mewakili negeri
Setelah itu aku ingin bernyanyi
Satu nusa satu bangsa
Esok hari aku akan berpuisi
Tentang kerinduan untuk kembali melihat awan senja merah
Advertisement
Jatuh Cinta di Bulan Agustus
Hatiku berdebar
Pandangan ini temaram
Padahal almanak Juli sudah tak dapat dikejar
Masalah-masalahku mengamuk geram
Jatuh cinta di bulan Agustus
Harapan lama tak lagi putus
Ibuku tak lagi merajut ketus
Asmaraku padamu kian meletus
Kembalilah rasa sayang
Bertabur cinta mengusir duka
Sepi hari ini tak lagi sama
Kita sudah bergembira dalam rasa
Yang beda jadi sama
Yang jauh jadi dekat
Yang dekat jadi akrab
Lalu kita berpegang tangan
Mengucap janji tulus
Perasaan hati tak lagi tandus
Jatuh cinta di bulan Agustus
Semoga semakin indah dengan mekarnya mawar
Aku ingin berlari menyapa senja
Lalu berteriak
Aku sungguh menyayangi dia
Lalu berharap
Tuhan mengizinkan pertemuan kita
Bulan Agustus Sudah Menyapa
Hai, Agustus
Kau dan surya telah berbaik hati menyapaku
Aku baik-baik saja
Walau kontrak kerja ini sudah lama putus
Aku belum sempat memajang bendera
Merah putih belum dicuci
Aku belum sempat menjahitnya
Aku terlalu sibuk di kantor
Mau fotokopi KTP
Mau mencetak surat vaksin
Setelah itu aku harus membeli map
Sebenarnya ingin kubeli merah putih yang baru
Tapi uangku sudah tidak cukup
Beras sudah sangat mahal
Bukan,
Maksudku isi dompetku yang menipis
Memajang bendera merah putih usang
Bukan berarti aku tak lagi sayang
Bumi Pertiwi tempatku berjuang
Bukan hanya untuk mencari uang
Tapi juga mengusir pilu dari bayang-bayang
Bulan Agustus sudah menyapa
Aku masih baik-baik saja
Walaupun anak-anakku kehabisan kuota
Walaupun tetanggaku tidak dapat bantuan PHK
Agustus masih memberikan mereka ceria
Aku juga bahagia
Karena masih punya banyak keluarga
Yang tiada pernah mengingkari setia
Advertisement
Mimpi Indah di Bulan Agustus
Malam tadi aku bermimpi
Katanya bunga mawar tak mau bermekar lagi
Sinar senja bakal berganti dengan hujan dan elegi
Sedangkan harapku akan tenggelam bersama ratapan sepi
Rasanya aku terdampar di lautan mimpi
Terkurung dalam penjara baja yang bergembok besi
Terlalu mengkhawatirkan rasa sayang di sanubari
Apalah arti mimpi
Hanya sekadar bunga tidur
Mekar dalam fantasi
Membusuk pula dalam ilusi
Tiada bahagianya jika aku tinggal di kota delusi
Semua itu bukanlah mimpi indah
Sedangkan aku sudah berjanji di bulan Agustus
Aku akan tertawa
Meraih cita
Menenggelamkan duka
Lalu bersama-sama dalam bahagia
Mimpi indah di bulan Agustus
Bukan sekadar mimpi yang bertabur harap
Seisi hati berhak menatap gemerlap
Bukan terkurung oleh janji di sebalik bayang-bayang
Hujan Rintik-Rintik di Bulan Agustus
Pagi-pagi bunga anggrek basah
Aku kira itu sapaan embun pagi
Ternyata bukan
Hujan rintik-rintik kembali tiba di bulan Agustus
Anggrek masih sehat
Tanah ini tak peduli
Kapan kemarau, kapan pula penghujan
Para petani sudah berlapang dada
Yang penting panen mereka banyak
Biar dengan harga murah
Hujan masih terlihat rintik-rintik
Ia berdamai dengan sepi
Berhembus angin ke sana ke mari
Menyapa pohon tua yang rimpuh
Sayang, ia tak mau berbuah lagi
Kabar di bulan Agustus masih mendung
Impianku berteman dengan gelap
Harapan ini tak kunjung mau bersinar
Beban menumpuk
Merebus batu tak lagi mau empuk
Hujan rintik-rintik tetap akan datang
Tak mengapa
Aku bisa menghadirkan sinarku sendiri
Lalu kita berjalan bersama-sama menggapai cerah
Sumber: Gurupenyemangat
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement