Bola.com, Jakarta - Novel adalah bentuk karya sastra yang berbentuk prosa, yang memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Isi novel lebih panjang dan lebih kompleks dari isi cerpen serta tidak mempunyai batasan struktural dan sajak.
Kata novel berasa dari bahasa Italia yaitu 'novella', yang berarti sebuah kisah atau cerita. Orang yang menulis sebuah novel disebut sebagai novelis.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku
Novel banyak disukai karena sebagian orang ingin menikmati cerita yang disuguhkan secara lengkap dan detail.
Umumnya cerita dalam novel diawali dengan kejadian penting yang dialami tokoh dalam cerita. Peristiwa yang dialami tokoh tersebut biasanya akan mengubah nasib dalam hidupnya.
Novel sebenarnya terbagi dalam beberapa jenis yang didasarkan pada genre yang berbeda-beda. Satu di antara jenisnya ialah novel sejarah.
Mungkin belum banyak yang tahu apa itu novel sejarah. Bagi yang suka membaca novel pastinya perlu mengetahui jenis novel tersebut.
Berikut ini pengertian novel sejarah, struktur, dan contohnya yang perlu diketahui, dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id, Jumat (11/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Novel Sejarah
Dalam menulis sebuah novel, sastrawan sering kali menggunakan fakta sejarah sebagai latar belakang ketika menceritakan kisah para tokohnya.
Fakta sejarah juga digunakan untuk menceritakan tokoh-tokoh sejarah dalam berbagai aspek kehidupannya.
Membaca novel bergenre sejarah akan memberi informasi tentang peristiwa dan deskripsi peristiwa masa lalu. Selain peristiwa, ada juga fakta dan tokoh peristiwa sejarah. Lantas, apa itu novel sejarah?
Novel sejarah dapat diklasifikasikan sebagai novel ulang (rekon). Sebelum mengetahui pengertian novel sejarah, kita harus memahami jenis-jenis novel ulang (rekon).
Menurut jenisnya, novel ulang terdiri dari tiga jenis:
- Rekon pribadi adalah novel yang berisi peristiwa di mana penulis berpartisipasi langsung.
- Rekon faktual (informatif) adalah novel yang memuat kejadian nyata seperti percobaan ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.
- Rekon imajinatif adalah novel yang berisi cerita faktual yang disajikan dan diceritakan secara lebih terperinci.
Novel sejarah adalah jenis novel yang termasuk rekon imajinatif. Jadi, novel sejarah adalah novel yang didasarkan pada fakta sejarah dan kemudian diceritakan kembali dari sudut pandang berbeda yang tidak tecermin dalam fakta sejarah tersebut.
Saat membaca novel sejarah, pembaca harus memiliki kesempatan untuk melihat dan menemukan orang-orang sejarah yang diceritakan, orang-orang yang digambarkan, dan peristiwa yang terjadi di dalamnya.
Advertisement
Struktur Novel Sejarah
Novel sejarah yang ditulis dalam bentuk teks rekon imajinatif terdiri dari beberapa bagian. Bagian ini meliputi:
1. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientasi)
Pada bagian ini pengarang menyajikan latar cerita dari segi waktu, tempat, dan peristiwa. Selain itu pengarahan dapat diberikan melalui pengenalan tokoh, pementasan dan hubungan antartokoh dalam cerita.
2. Pengungkapan peristiwa
Pada bagian ini disajikan peristiwa-peristiwa pertama yang kemudian dapat menimbulkan berbagai masalah, konflik atau kesulitan bagi para tokoh.
3. Menuju konflik (rising action)
Di bagian ini, perhatian, ketegangan, kegembiraan, dan partisipasi dalam berbagai situasi meningkat, yang meningkatkan kesulitan bagi setiap karakter.
4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)
Bagian ini juga dikenal sebagai klimaks. Ini adalah bagian terbesar dan paling menarik dari cerita. Bagian ini juga mengatur perubahan nasib untuk beberapa karakter. Misalnya, apakah dia berhasil menyelesaikan masalah atau tidak.
5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)
Terletak di pengujung akhir cerita, bagian ini berisi penjelasan atau penilaian tentang sikap dan nasib tokoh setelah mengalami klimaks. Bagian ini juga sering menggambarkan bentuk akhir dari kondisi atau nasib tokoh utama.
6. Koda
Bagian ini terdiri dari komentar tentang isi cerita secara umum, berfungsi sebagai kesimpulan. Komentar ini dapat dibuat langsung oleh penulis atau diwakili oleh karakter.
Namun, tidak semua novel memiliki koda, bahkan novel modern pun menyerahkan kesimpulan akhir kepada para pembaca.Â
Perbedaan Novel Sejarah dengan Teks Sejarah
Novel sejarah berbeda dengan teks sejarah. Seperti sudah dijelaskan di atas, novel sejarah adalah novel yang didasarkan pada fakta-fakta sejarah, tetapi cerita di dalamnya menggambarkan sesuatu yang tidak pernah ada atau terjadi.
Jadi, cerita di dalam novel sejarah adalah cerita rekaan yang dikembangkan dari fakta sejarah yang pernah ada. Hal itu berbeda dengan teks sejarah yang dituntut harus sesuai dengan hal-hal yang memang pernah ada atau terjadi.
Berdasarkan penulisnya, novel sejarah ditulis oleh seorang novelis, sementara, teks sejarah ditulis oleh sejarawan.
Seorang novelis sepenuhnya bebas untuk menciptakan dengan imajinasinya mengenai apa, kapan, siapa, dan di mana cerita dalam novel sejarah.
Sebaliknya, sejarawan terikat oleh keharusan menulis sesuatu yang benar terjadi di masa lampau, tidak boleh ditambah-tambahkan atau direkayasa.
Dalam novel sejarah, faktor perekayasaan dari pengarang yang mewujudkan cerita sebagai suatu kebulatan atau koherensi dan sekali-kali ada relevansinya dengan situasi sejarah.
Sementara itu, pada teks sejarah, hubungan antara satu fakta dengan yang lainnya perlu direkonstruksi. Paling tidak hubungan topografis atau kronologisnya.
Sejarawan perlu menunjukan sesuatu yang ada saat ini dapat dilacak eksistensinya di masa lampau. Hal tersebut berguna sebagai bukti atau saksi dari apa yang direkonstruksi mengenai kejadian di masa lampau.
Sejarawan yang menulis teks sejarah juga sangat terikat pada fakta tentang apa, siapa, kapan, dan di mana tentang sejarah itu. Berbeda dengan novelis atau pengarang novel yang tidak terikat pada fakta-fakta sejarah mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana.
Semua yang ia tulis dalam novel sejarah dapat berupa fiksi tanpa ada kaitannya dengan fakta-fakta sejarah. Begitu pula dengan peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam novel sejarah, tidak diperlukan adanya bukti, berkas, atau saksi.
Pelaku-pelaku, hubungan di antara mereka, kondisi dan situasi hidup, serta masyarakatnya di dalam teks sejarah harus sesuai kenyataan yang terjadi.
Tidak boleh ada rekayasa di dalam teks sejarah. Di sisi lain, dalam novel sejarah, pelaku-pelaku, hubungan di antara mereka, kondisi dan situasi hidup serta masyarakatnya semuanya merupakan hasil imajinasi.
Advertisement
Contoh-contoh Novel Sejarah
Berikut ini beberapa contoh dari novel sejarah:
- Roro Mendut karya Mangunwijaya dan karya Ajip Rosidi
- Bumi Manusia, Jejak Langkah, Anak Segala Bangsa, Rumah Kaca, Arus Balik, Mangir karya Pramoedya Ananta Toer
- Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H
- Kemelut Majapahit karya SH. Mintarja
Â
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.