Bola.com, Jakarta - Saat upacara peringatan HUT ke-78 RI, ada sesi penyampaian pidato oleh pembina upacara. Biasanya pidato yang disampaikan berisi tentang kemerdekaan.
Pidato tentang kemerdekaan pada umumnya berisi pesan perjuangan dan rasa syukur telah terbebas dari belenggu penjajah.
Baca Juga
Advertisement
Pidato tersebut juga ditujukan sebagai penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan yang telah berjuang meraih kemerdekaan.
Pidato kemerdekaan berisikan pesan inspiratif untuk membangkitkan semangat patriotisme setiap orang.
Selain itu, untuk menyemarakkan momen HUT ke-78 RI, biasanya di sekolah-sekolah, lingkungan rumah, kampus, ataupun tempat kerja mengadakan lomba pidato.
Jika kamu membutuhkan referensi naskah pidato tentang kemerdekaan dan mengalami kendala saat menyusunnya, jangan khawatir. Kamu bisa mencermati beberapa contohnya di bawah ini.
Berikut ini lima contoh naskah pidato kemerdekaan yang mudah dihafal, dikutip dari laman Fajarpendidikan dan Geograph88, Jumat (11/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan 1
Assalamualaikum wr, wb.
Kepada Bapak kepala sekolah yang terhormat,
Kepada Ibu/Bapak Guru yang saya hormati,
Serta rekan-rekan sekalian yang saya cintai.
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas beribu nikmat dan hidayah-Nya kita dapat dikumpulkan bersama di tempat ini dalam keadaan sehat. Selawat serta salam semoga akan terus tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw.
Sungguh di hari yang sangat bersejarah ini, saya diberi kesempatan agar dapat menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia di sekolah yang kita cintai.
Hadirin yang berbahagia,
Setiap 17 Agustus, negeri kita berpesta untuk memperingati hari kemerdekaan. Momen 17 Agustus merupakan hari di mana seluruh bangsa Indonesia mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan yang telah meraih kemerdekaan.
Ucapan rasa syukur, bangga serta bahagia atas kedamaian negeri kita, Indonesia. Suara-suara pekikan merdeka bergema di setiap pelosok negeri, mengumandangkan, menyorakan, dan meneriakan kemerdekaan dengan tegasnya; merdeka, merdeka, merdeka!
Hadirin yang berbahagia,
Seperti yang kita ketahui, meraih kemerdekaan bukan hal yang mudah. Segalanya memerlukan perjuangan baik jiwa maupun raga.
Beribu tahun negeri kita telah dijajah, diinjak-injak dan dirampas kemerdekaannya dan kesejahteraannya oleh para penjajah yang kejam. Beribu kali peperangan, beribu nyawa serta beribu liter darah telah dikorbankan.
Namun, bak ulat yang tak selamanya menjadi ulat, akhirnya para pahlawan berhasil meraih kemerdekaan. Jalan Pegangsaan Timur menjadi saksi bisu diumumkannya proklamasi untuk kali pertama.
Akhirnya para pejuang dapat mengibarkan Sang Saka Merah Putih dengan bangga diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Hadirin yang berbahagia,
Setelah mendengar kerja keras serta kegigihan para pahlawan untuk meraih kemerdekaan, sudah semestinya kini sebagai bangsa Indonesia kita dapat menghargai dengan mengisi hari kemerdekaan ini dengan berbagai hal positif atas semangat dan memiliki rasa nasionalisme yang besar sehingga kita dapat ikut andil dalam memeriahkan kemerdekaan.
Semangat rasa nasionalisme yang tinggi dapat kita wujudkan dalam berbagai hal. Namun, hal yang paling pokok bagi kita sebagai pelajar adalah belajar, belajar, dan belajar agar kita dapat memberi kebanggaan kepada bangsa kita sehingga kita dapat ikut serta mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Belajar bukanlah hal yang sulit apalagi jika kita memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Maka itu, marilah kita menjadi generasi yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Hadirin yang berbahagia,
Sekian yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang telah saya sampaikan ada manfaatnya bagi kita semua.
Kurang lebihnya saya dalam bertutur kata, dengan kerendahan hati saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih atas perhatiannya.
Wabillahitaufik walhidayah wassalamualaikum wr, wb.
Advertisement
Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan 2
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua yang hadir hari ini. Pada Bapak/Ibu kepala sekolah yang saya hormati, Bapak/Ibu guru, staf karyawan sekolah yang saya hormati, dan teman-teman yang saya cintai.
Untuk pembuka, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa atas izinnya kita dapat melaksanakan acara pada hari ini.
Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menyampaikan sepatah dua patah kata, pada upacara hari ini untuk memperingati HUT ke-78 RI.
Hadirin sekalian, seperti yang kita tahu bahwa setiap 17 Agustus, kita bangsa Indonesia memperingati HUT RI.
Oleh sebab itu, mari kita mengenang kembali perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah.
Jasa, pengorbanan, dan perjuangan para pahlawan kita begitu besar sampai mereka rela melakukukan pergerakan luar biasa di masa itu untuk memperjuangkan kemerdekaan ini.
Kita harus menanamkan dan menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi, berteman tanpa membeda-bedakan ras, suku, dan agama serta senantiasa mencintai negara ini.
Kita sebagai generasi muda harus berani untuk berperan sebagai penopang kehidupan bangsa di masa mendatang. Jangan sampai kita kembali dijajah oleh negara lain tanpa kita sadari.
Kita harus menjadi generasi muda yang mampu untuk mencerminkan kecerdasan bangsa dan membawa perubahan baik untuk negara di kemudian hari.
Terima kasih untuk semua perhatiannya, mohon maaf apabila ada tutur kata yang keliru atau kurang berkenan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan 3
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Selamat pagi dalam salam merdeka untuk kita semua!
Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala Sekolah (nama sekolah)
Yang saya hormati, Bapak/Ibu Dewan Guru (nama sekolah)
Serta teman-teman seperjuangan yang berbahagia;
Alhamdulillah, bersyukur kita kepada Allah Swt. atas segala nikmat, terutama nikmat kesehatan dan umur panjang sehingga kita bisa hadir untuk memperingati HUT ke-78 RI pada 17 Agustus.
Selawat berhias salam tiada lupa kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad saw. Semoga dengan seringnya berselawat kita akan mendapatkan pertolongan beliau di hari akhir nanti.
Bapak, Ibu, dan teman-teman yang berbahagia;
Senang sekali rasanya saya berdiri di sini dan bisa menyapa hadirin sekalian dalam rangka memeriahkan momentum yang spesial nan penuh dengan nilai-nilai sejarah ini. Tiada lain dan tiada bukan ialah HUT ke-78 RI.
Pada 17 Agustus 2023 ini, Indonesia akan memperingati HUT ke-78 tahun. Sungguh usia yang sudah menua.
Bila kita bayangkan Indonesia dengan seorang laki-laki maka bakal tampaklah Indonesia ini seperti kakek tua yang rambutnya mulai memutih, tulangnya mulai merapuh, dan tenaganya mulai melemah.
Itu hanyalah bayangan ya teman-teman, dan semoga saja keadaan Indonesia saat ini tidak seperti bayangan kita karena saya yakin semangat kemerdekaan akan terus membara dan selalu ada di jiwa-jiwa muda, serta seluruh rakyat Indonesia.
Semangat merdeka tidaklah memandang umur. Tua atau muda sungguh tak masalah. Rambut memutih atau masih hitam, semuanya sungguh tak masalah. Tenaga yang kuat maupun mulai melemah lagi-lagi sungguh tak masalah.
Namun, teman-teman, sebagai generasi muda dan para penerus bangsa di masa depan, bagaimana cara terbaik yang bisa kita lakukan untuk memaknai 78 Tahun Kemerdekaan RI?
Teman-teman yang saya banggakan,
Cara pertama bagi kita para pelajar dalam memaknai HUT ke-78 RI ialah kembali membaca sejarah.
Mengapa membaca itu penting? Pertama, bagaimana bisa kita berbicara jika tidak membaca. Bagaimana bisa kita menulis dengan lancar bila tidak membaca. Bagaimana bisa kita berkarya yang mantap dan bermanfaat bila tidak membaca.
Semuanya dimulai dari membaca. Dengan membaca sejarah kita bakal memetik banyak sekali nilai-nilai pendidikan, nilai-nilai karakter, serta nilai-nilai kebaikan dari para pahlawan dan pejuang nasional di era penjajahan.
Sebut saja seperti bagaimana Ibu Kita Kartini bisa menulis dan tulisannya tembus di media besar Belanda. Bagaimana organisasi Budi Utomo berdiri hingga memunculkan cikal bakal lahirnya pemuda-pemudi yang cerdas dan semangat. Bagaimana Bung Karno dan kawan-kawan bisa menyusun Pancasila sebagai dasar NKRI, dan lain sebagainya.
Semua itu bukanlah hal yang terjadi karena keberuntungan, melainkan merupakan buah dari usaha, kerja keras, serta pembelajaran sepanjang hayat.
Teman-teman yang berbahagia,
Adapun cara kedua dalam memaknai Kemerdekaan Indonesia bagi kita para pelajar zaman kini ialah menjadi pribadi yang open minded. Apa itu open minded? Open minded artinya ialah berpikir terbuka.
Bagaimana kaitannya dengan pemaknaan terhadap HUT ke-78 RI?
Di zaman sekarang, sering kali kita temui adanya perbedaan pendapat, perbedaan pandangan, serta hal-hal serupa yang tak jarang malah membuahkan permusuhan.
Jika kita sebagai generasi pelajar muda terus berpikiran sempit dan hanya memandang orang lain berdasarkan asal suku, bahasa, ras tertentu, agama, atau bahkan gendernya, maka entah sampai kapan kita bisa maju.
Maka itu, sikap open minded alias berpikiran terbuka dan meluas di zaman ini sangatlah penting sebagai wujud dari kontribusi kita terhadap kemajuan negeri.
Mari kita tingkatkan toleransi terhadap sesama, kita mantapkan akhlak mulia, dan terus berusaha menjadi pelajar yang berprofil Pancasila.
Bapak, ibu, serta teman-teman yang berbahagia;
Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang bahagia ini. Saya mengucapkan selamat menyambut HUT ke-78 RI. Tetaplah bersemangat dan amalkan nilai-nilai Kemerdekaan di mana pun kita berada.
Banyak maaf, saya akhiri. Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Advertisement
Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan 4
Assalamualaikum wr, wb.
Hadirin yang saya hormati,
Pertama, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. karena berkat karunia dan limpahan rahmat-Nya kita semua bisa kembali berkumpul memperingati HUT ke-78 RI.
Hadirin yang saya hormati,
Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka. Merdeka dari segala penjajahan fisik dan mental kolonialisme yang telah beratus tahun bangsa ini alami.
Perjuangan meraih kemerdekaan sangat berat dan harus bertaruh jiwa dan raga. Para pahlawan, baik yang berjuang secara lokal kedaerahan maupun di era nasional telah rela berkorban nyawa demi tegaknya bumi pertiwi ini.
Mulai senjata sederhana, seperti bambu runcing sampai senjata modern, mereka dengan gagah perkasa melawan kejamnya penjajah.
Hadirin yang saya hormati,
Apakah setelah pidato kemerdekaan 78 tahun lalu, kita sudah sepenuhnya merdeka? Secara fisik memang kita sudah merdeka dan diakui sebagai sebuah negara berdaulat. Namun, ada hal lain yang wajib kita pahami bahwa penjajahan sekarang ini lebih mengarah kepada mental.
Globalisasi membuat segala hal cepat berubah dan tak disangka. Hal ini mengancam kedaulatan negara. Kedaulatan negara, saat ini terancam bukan dengan perang senjata, tetapi oleh perang ide, gagasan, dan produk.
Beberapa waktu lalu kita sudah melaksanakan pesta demokrasi pemilu langsung. Namun, pemilu seolah menjadi perang antarkubu pendukung pasangan calon. Berita hoax, hujatan, dan kebencian merajalela di media sosial sehingga merusakan tatanan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pertemanan yang tadinya damai, kini menjadi hancur hanya karena berbeda pilihan. Kebencian mendalam seolah menjadi senjata andalan dalam rangka merusak negara ini dari dalam.
Hadirin yang saya hormati,
Dulu Soekarno pernah berpesan, "Perjuangan kami lebih mudah karena hanya mengusir penjajah, tapi perjuangan kamu lebih sulit karena akan melawan bangsa sendiri". Terbukti hal tersebut benar adanya. Kini, bibit perpecahan terlihat dari berbagai sudut kehidupan terlebih media sosial yang tidak terkendali.
Namun, kita sebagai bangsa telah terbukti tidak akan melampaui batas dalam hal perpecahan. Perbedaan tidak akan menghancurkan bangsa ini, justru akan menguatkan.
Kesadaran sejarah yang membuat negara ini tidak akan pernah melampaui batas dan hancur. Semangat jiwa patriot dan akan terus tertanam dalam segenap raga penduduk Indonesia.
Hadirin yang saya hormati,
Mari kita lupakan dan kubur kebencian yang masih tersisa dari diri kita. Saatnya kita kembali merajut asa membangun negeri ini dengan karya-karya terbaik. Dengan karya-karya terbaik tersebut, negara ini akan tetap tegak berdiri dan disegani di dunia.
Mari kita jalin kembali tali persaudaraan yang putus karena perbedaan pilihan. Bangsa ini tidak bisa kuat jika tidak ada kesatuan yang kukuh. Pada peringatan HUT ke-78 RI ini mari kita curahkan hati dan pikiran dengan niat untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.
Indonesia menanti karya-karya terbaik hasil manusia-manusia terbaik. Demikianlah pidato singkat pada peringatan HUT ke-78 RI, semoga NKRI tetap tegak, jaya, maju, dan abadi sampai dunia ini berakhir.
Wassalamualaikum wr, wb.
Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan 5
Assalamualaikum wr, wb.
Hadirin yang saya hormati,
Pertama, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. karena berkat karunia dan limpahan rahmat-Nya kita semua bisa kembali berkumpul memperingati HUT ke-78 RI.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Kali ini saya akan berpidato tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jika kita tinjau dari kisah-kisah heroik para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, benar-benar sangat menyayat hati.
Banyaknya korban berceceran dan bau darah amis tercium ke sana kemari. Ketersiksaan rakyat yang harus bekerja tanpa lelah untuk mendapatkan sesuap nasi. Anak-anak negeri tidak bisa memiliki masa kecil yang bahagia, justru menyaksikan orang tuanya terbunuh oleh para bangsa koloni.
Perempuan menjadi budak seksual hanya untuk memenuhi hasrat para penjajah. Masa itu adalah masa kelam bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hadirin sekalian,
Meskipun begitu, ingatlah! Para pahlawan kita yang gugur dalam peperangan. Usaha mereka tidak sia-sia. Pantang menyerah untuk menegakkan hak dan kebebasan rakyat Indonesia meskipun nyawa menjadi taruhan.
Kebahagiaan rakyat adalah tujuan utama mereka. Doa demi doa selalu mereka panjatkan untuk membebaskan diri dari mimpi buruk penjajah.
Namun, Tuhan tidak pernah tidur. Ia menyaksikan perjuangan panjang para pahlawan hingga banyak korban yang telah gugur dalam pertempuran. Akhirnya doa dan rintihan seluruh rakyat didengar dan dikabulkan menjadi kenyataan.
Ini bukan mimpi. Indonesia akhirnya merdeka. Merdeka dari bangsa asing. Merdeka karena sekarang rakyat memiliki hak dan asasi.
Tidak ada lagi paksaan kerja tanpa digaji. Mereka tidak lagi dijadikan budak. Akhirnya penantian panjang badai telah berlalu.
Kini kita sebagai penerus bangsa Indonesia mari kita tetap merdekakan dan membangun Indonesia yang lebih baik. Merdeka!
Terima kasih untuk semua perhatiannya, mohon maaf apabila ada tutur kata yang keliru atau kurang berkenan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sumber: Fajarpendidikan, Geograph88
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement