Bola.com, Jakarta - Hierarki adalah istilah yang berkaitan dengan tingkatan jabatan atau pangkat. Dalam hierarki, seseorang posisinya dapat dikatakan berada di atas, bawah, atau pada tingkat yang sama dengan yang lainnya.
Hierarki bisa menjadi istilah yang digunakan dalam berbagai bidang. Hierarki juga memiliki maknanya berbeda-beda.
Baca Juga
Advertisement
Namun, secara umum istilah hierarki ini berkaitan dengan susunan, tingkatan, atau kedudukan dari sesuatu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, hierarki adalah urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan).
Hierarki menjadi suatu susunan hal (objek, nama, nilai, kategori, dan sebagainya). Di mana hal-hal tersebut dikemukakan dalam bentuk susunan di atas, bawah, atau pada tingkat yang sama dengan yang lainnya. Secara abstrak, suatu hierarki adalah sebuah kumpulan yang disusun.
Agar lebih jelas, berikut penjelasan lebih lanjut tentang hierarki, disadur dari Liputan6, Selasa (15/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Hierarki dalam Perusahaan
Hierarki dalam perusahaan biasanya dibagi menjadi tiga, yaitu level atas, menengah, dan bawah. Otoritas, tanggung jawab, dan pengambilan keputusan dalam hal ini mengalir dari atas ke bawah.
Seseorang yang memiliki level lebih tinggi juga memiliki kekuatan yang lebih tinggi. Manajemen level atas bertanggung jawab menetapkan tujuan, arah dan strategi perusahaan, sedangkan manajemen level bawah bertanggung jawab melaksanakannya.
Top Level Management atau Manajemen Tingkat Atas
Manajemen tingkat atas adalah manajemen level tertinggi dan memiliki otoritas tertinggi dalam sebuah perusahaan maupun organisasi. Manajemen tingkat atas juga bertanggung jawab langsung kepada pemilik perusahaan atau organisasi.
Manajemen tingkat atas mengatur dan bertanggung jawab atas perusahaan secara keseluruhan. Manajemen tingkat atas ini biasanya diisi oleh direktur utama dan diektur fungsional. Contoh tingkat manajemen atas adalah CEO dan GM.
Middle Level Management atau Manajemen Tingkat Menengah
Manajemen tingkat menengah betanggung jawab kepada manajemen tingkat atas dan memiliki kewenangan untuk mengatur manajemen tingkat bawah.
Manajemen tingkat menengah adalah penghubung antara manajemen level bawah dan manajemen level atas.
Contohnya adalah junior excecutive, manejer cabang, yang bertanggung jawab atas unit atau departemen masing-masing.
Manajemen tingkat menengah terlibat dalam kegiatan sehari-hari, tetapi hanya dalam mengontrol, memotivasi, dan memberikan panduan kepada manajemen tingkat bawah untuk mencapai target dan tujuan.
Lower Level Management atau Manajemen Tingkat Bawah
Manajemen tingkat bawah disebut juga dengan manajemen lini pertama atau manajemen lini depan. Hierarki ini berinteraksi dan mengawasi karyawan setiap hari dan mengelola orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Pekerjaan mereka juga bisa mencakup mengatur pekerjaan, mendelegasikan tugas fungsional, menilai kinerja, penjadwalan, dan memberi serta menerima umpan balik.
Advertisement
Kelebihan dan Kekurangan Hierarki pada Perusahaan
Kelebihan Hierarki pada Perusahaan
- Struktur dan kewenangannya jelas. Jadi, kamu tahu orang yang harus ditanya ketika menemukan sebuah masalah.
- Merasa lebih aman dari pembayaran gaji hingga jenjang karier. Saat merasa aman, kamu jadi bisa lebih fokus bekerja. Jenjang karier jelas dan kemungkinan promosi membuat karyawan lebih termotivasi dalam bekerja.
- Menjadi ahli dalam bidangnya. Ini karena seseorang akan mendapatkan sebuah jabatan atau ditempatkan dalam divisi tertentu yang telah ditentukan dari mereka yang bekerja keras dan konsisten.
- Loyalitas tinggi sehingga menciptakan hubungan yang kuat antaranggota tim.
Kekurangan Hierarki dalam Perusahaan
- Pendapatmu mungkin lebih sulit didengar jika jabatan yang kamu miliki berada cukup jauh dari pengambil keputusan.
- Kompetisi dan politik kantor yang kuat. Makin tinggi jabatan, makin ketat pula persaingannya.
- Budayanya cenderung kaku. Jadi, kamu mungkin akan merasa tidak dihargai dan demotivasi ketika bos atau perusahaan terlihat tidak menunjukkan perhatian.
- Budaya yang cenderung membuat anggota tim "menurut" bisa membuat perusahaan kesulitan melihat peluang untuk berkembang.
- Biaya yang dikeluarkan mungkin lebih besar karena adanya lapisan jabatan yang cukup banyak. Sebagai konsekuensinya, karyawan yang ada di lapisan bawah mungkin terkena dampaknya.
Â
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi, Editor: Anugerah Ayu Sendari. Published: 29/12/2022)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.