Bola.com, Jakarta - Batik merupakan satu di antara warisan budaya milik Indonesia yang hingga kini masih lestari. Batik secara historis berasal dari suku Jawa.
Istilah batik berasal dari kosa kata bahasa Jawa, yaitu "amba" dan "titik". Amba berarti kain dan titik adalah cara memberi motif pada kain menggunakan malam cair dengan cara dititik-titik.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya melalui proses tertentu.
Batik merupakan kain yang dilukis dari cairan lilin malam dengan menggunakan alat bernama canting dan menghasilkan pola pada kain. Hal tersebut membuat batik kerap dianggap sebagai kerajian yang mempunyai nilai seni tinggi.
Kini, batik telah dinobatkan sebagai warisan budaya dunia yang ditetapkan UNESCO. Pengakuan internasional tersebut menjadikan batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi.
Berikut ini sejarah batik di Indonesia yang perlu diketahui, dilansir dari repositori.unsil.ac.id, Jumat (18/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sejarah Batik di Indonesia
Batik di Indonesia sudah dikenal sejak zaman Majapahit dan populer pada akhir abad ke-18. Pada masa itu, batik yang dihasilkan adalah batik tulis, hingga memasuki abad ke-20. Sedangkan batik cap mulai dikenal setelah terjadinya Perang Dunia I.
Selain berkaitan erat dengan zaman Majapahit, batik juga berkaitan erat dengan penyebaran agama Islam di tanah Jawa.
Dalam beberapa catatan, pengembangan batik ini dilakukan pada masa-masa Kerajaan Mataram, kemudian berkembang pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Sementara, kaitan erat batik dengan penyebaran ajaran agama Islam, yakni banyak daerah-daerah penghasil batik di Jawa yang merupakan daerah-derah santri.
Selanjutnya batik ini menjadi alat perjuangan ekonomi oleh toko-toko para pedagang muslim yang pada saat itu melawan perekonomian Belanda.
Sejarah batik ini memang didominasi di Pulau Jawa. Hal itu karena Pulau Jawa memiliki tingkatan penduduk yang tinggi hingga saat ini.
Rekam jejak di Pulau Jawa inilah yang meyakinkan Pulau Jawa ini sebagai pusatnya seni batik yang telah berkembang sampai sekarang.
Advertisement
Sejarah Batik di Indonesia
Dulu batik dibuat secara terbatas, hanya bisa dikerjakan dalam keraton saja dan hasilnya cuma menjadi pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.
Banyaknya para pengikut keraton yang tinggal di luar keraton membuat kebiasaan membatik ini dibawa oleh mereka keluar keraton dan dikerjakan di tempat tinggalnya masing-masing.
Kemudian makin lama kerajinan batik ini meluas, dan menjadikannya pekerjaan kaum wanita di rumah untuk mengisi waktu senggangnya mengurus rumah tangga.
Batik yang berkembang pada saat itu adalah batik tulis, di mana pada saat pembuatannya ini memerlukan waktu yang cukup panjang dan lama sehingga harga jual batik ini relatif mahal harganya.
Saat masa penjajahan Belanda, sering terjadi peperangan yang menyebabkan keluarga kerajaan mengungsi dan menetap di berbagai daerah untuk menyelamatkan diri.
Di tempat pengungsian tersebut, para keluarga kerajaan dan abdi dalemnya mulai mengajarkan cara membatik kepada para warga sekitar. Hal inilah yang menjadi awal mula berkembangnya batik kedaerahan.
Batik yang awalnya hanya menjadi pakaian keraton dan bangsawan saja, seiring berjalannya waktu jadi pakaian rakyat yang sangat digemari berbagai kalangan.
Sejarah Batik di Indonesia
Kain yang digunakan pada saat itu merupakan hasil tenun sendiri. Sedangkan bahan-bahan pewarna yang digunakan terdiri dari tumbuhan-tumbuhan asli Indonesia yang diolah sendiri.
Batik Jawa terkenal dengan sangat intricate yang berarti memiliki suatu kerumitan yang tinggi, yakni dalam hal motif dan saat pewarnaan. Dalam hal motif batik Jawa ini, memiliki motif-motif yang kental dengan filosofi hidup.
Seiring berjalannya waktu, sejak semua masyarakat tahu cara membuatnya, batik ini bukan lagi pakaian khusus bagi kalangan tertentu saja.
Batik menjadi satu di antara kekayaan Nusantara yang menyajikan kearifan lokal setiap daerah penghasilnya.
Cara pembuatan batik juga beragam. Tidak hanya terbatas pada batik tulis saja, tetapi ada juga jenis batik lainnya seperti batik cap, batik celup, dan lain-lain.
Kreativitas batik ini kemudian tidak hanya berkutat pada budaya lokal atau budaya Jawa saja, akan tetapi bisa bertemu budaya luar seiring ramainya hubungan perdagangan antarnegara.
Kebudayan Jawa ini yang kemudian memiliki sentuhan budaya lain, seperti dalam hal perdagangan dengan China, India, dan Timur Tengah, memberikan pengaruh terhadap warna motifnya.
Advertisement
Sejarah Batik di Indonesia
Batik kemudian berkembang menjadi suatu hasil kebudayaan asli dari Indonesia. Namun, seiring berjalnnya waktu dan perkembangan era globalisasi, batik mengalami penurunan.
Hal ini disebabkan oleh generasi muda yang menganggap batik sebagai suatu benda yang kuno. Akibatnya, kerajinan tangan ini sempat diakui atau diklaim sebagai suatu hasil kebudayaan oleh negara lain.
Itulah mengapa Departemen Kebudayaan Indonesia melakukan suatu upaya supaya hasil kebudayaan tersebut tidak sampai jatuh ke tangan negara lain.
Pada saat konverensi yang diikuti oleh 114 negara, batik Indonesia akhirnya berhasil mendapatkan pengakuan dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia karena batik ini kaya akan simbol dan filosofis kehidupan masyarakat Indonesia. Hal itu karena setiap batik corak batik ini memiliki makna tertentu dalam suatu kegiatan masyarakat.
Tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO akhirnya mengakui secara resmi batik sebagai hasil dari warisan kebudyaan Indonesia.
Itulah menga[a setiap 2 Oktober rakyat Indonesia memperingati sebagai Hari Batik Nasional dengan menggunakan batik. Hal tersebut dimaksudkan dengan ungkapan rasa syukur atas usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempertahankan warisan budaya ini.
Â
Sumber: repositori.unsil.ac.id
Baca artikel seputar batik lainnya dengan mengeklik tautan ini.