Bola.com, Jakarta - Sindrom imposter atau imposter syndrome adalah perasaan sering merasa tidak pantas atas prestasi yang diraihnya.
Imposter syndrome ditemukan kali pertama pada 1978. Dari penelitian yang dilakukan pada 2020, sekitar 9–82 persen orang di dunia mengalami sindrom ini.
Baca Juga
Advertisement
Pengidap imposter syndrome juga sering merasa takut tidak berhasil dalam pekerjaannya. Hal ini dapat memicunya untuk menahan diri dan menghindari pencapaian yang lebih tinggi.
Pengidap imposter syndrome cenderung takut untuk melakukan kesalahan di tempat kerjanya. Tanpa disadari, hal tersebut turut memengaruhi kinerja mereka secara keseluruhan.
Bahkan, ketika atasan atau rekan memuji hasil kerja pengidap imposter syndrome, mereka akan mengatakan bahwa hal tersebut hanya sebuah keberuntungan saja.
Intinya, pengidap imposter syndrome cenderung memikirkan persepsi orang lain terhadap dirinya sendiri.
Mereka pun akan berjuang "mati-matian" agar segalanya berlangsung sempurna. Hal ini pun dapat menimbulkan sifat perfeksionis.
Berikut cara mengatasi imposter syndrome di tempat kerja, disadur dari Klikdokter, Minggu (20/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Mengatasi Imposter Syndrome di Kantor
1. Bicara dengan Orang Lain
Cara mengatasi sindrom imposter di tempat kerja adalah dengan membagi perasaan yang dialami dengan teman dekat. Hal ini untuk mendapat cara pandang yang berbeda.
Bercerita kepada orang yang dipercaya, atau konsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog. Tujuannya agar bisa mendapatkan dukungan dan penilaian positif guna menyingkirkan pemikiran negatif.
2. Sadari bahwa Semua Orang Memiliki Kekurangan
Cara lain untuk mengatasi imposter syndrome di tempat kerja adalah menyadari bahwa setiap manusia memiliki kekurangan, termasuk kamu sendiri.
Kemudian kamu juga mesti sadar bahwa tidak ada yang salah dengan melakukan kesalahan.
Daripada menyesali, lebih baik tanamkan dalam pikiran bahwa kesalahan adalah awal dari keberhasilan. Asalkan, kamu menjadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran agar bisa lebih baik lagi di waktu mendatang.
3. Berhenti Membandingkan Kekurangan dengan Orang Lain
Seorang dengan imposter syndrome sering membandingkan prestasi dirinya sendiri dengan orang lain. Hal tersebut dilakukan untuk menemukan kesalahan pada diri sendiri, tetapi malah memicu perasaan tidak cukup atau kurang hebat.
Keadaan seperti itu dapat memicu kecemasan, yang berujung pada menyalahkan diri sendiri secara terus-menerus.
Setiap kali kamu membandingkan diri dengan orang lain, cobalah fokus pada kelebihan yang dimiliki.
Advertisement
Cara Mengatasi Imposter Syndrome di Kantor
4. Coba Belajar Menerima Setiap Perasaan yang Dialami
Cobalah untuk mulai mengakui perasaanmu sendiri. Ketika merasa sedih, akui kesedihan tersebut. Begitu pula saat kamu merasa senang.
Ketika merasa senang atas pencapaian yang dicapai, kamu boleh apresiasi diri sendiri, misalnya dengan mengungkapkan kata-kata yang baik. Jangan malah langsung mengecilkan diri lagi,
5. Coba Tingkatkan Pikiran Positif
Cara mengatasi imposter syndrome adalah dengan meningkatkan pikiran positif dan mulai melihat diri secara objektif. Caranya bisa dengan melakukan journaling. Hal ini dilakukan dengan menuliskan apa saja hal-hal yang sudah pernah dicapai selama ini.
Kamu juga bisa menuliskan kekuatan-kekuatan apa yang dimiliki dalam mencapai suatu tujuan.
Hal tersebut bisa membantu kamu untuk menghindari perilaku self-sabotage. Pada akhirnya, kamu pun tidak lagi mengucilkan diri atas pencapaian yang sudah diraih.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 28/11/2021)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.