Bola.com, Jakarta - Trombosit adalah sel terkecil dari darah yang jumlah normalnya berkisar antara 150.000-450.000 keping per mikro liter darah. Layaknya sel darah merah, trombosit tidak memiliki nukleus dan tidak dapat melakukan pembelahan sel atau disebut mitosis.
Namun, mereka memiliki metabolisme dan struktur internal yang kompleks daripada sel darah merah. Trombosit menempel satu sama lain, tetapi tidak menempel pada sel darah merah dan sel darah putih.
Baca Juga
Advertisement
Butiran-butiran kecil di dalam trombosit mengandung zat-zat yang penting untuk aktivitas penggumpalan darah. Trombosit berfungsi untuk proses pembekuan darah.
Jika kadar trombosit dalam tubuh tidak berada pada kisaran normalnya. Maka proses pembekuan darah akan terganggu. Oleh karena itu, trombosit rendah adalah hal yang buruk bagi tubuh karena trombosit adalah satu di antara komponen penting dalam darah.
Berikut penjelasan lanjutan tentang trombosit, dilansir dari laman Ciputrahospital, Senin (21/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fungsi Trombosit
Membantu proses pembekuan darah
Proses di mana trombosit membentuk gumpalan disebut dengan adhesi. Contohnya, jika kamu mengalami luka akibat terkena pisau pada jari. Kondisi tersebut akan membuat pembuluh darahmu terluka dan terjadi pendarahan.
Untuk dapat menghentikan pendarahan tersebut, trombosit di dalam pembuluh darah akan menempel pada area jari yang terluka.
Setelah trombosit berkumpul dan mulai melekatkan diri satu sama lain maka selanjutnya akan terbentuk gumpalan yang akhirnya menyumbat pendarahan, atau disebut agregasi.
Setelah agregasi, proses berikutnya adalah pembekuan darah atau koagulasi. Koagulasi ini akan mencegah tubuh kehilangan darah terlalu banyak dari luka yang kamu alami.
Membantu melawan virus yang menginfeksi tubuh
Dilansir dari sebuah jurnal tentang hematologi dan peradangan, selain perannya untuk proses pembekuan darah, trombosit juga dikenal sebagai sel inflamasi yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh.
Trombosit yang diaktifkan memiliki fungsi tromboinflamasi atau menghubungkan proses koagulasi dengan respons imun dari berbagai infeksi, termasuk respons terhadap virus.
Itulah mengapa jika jumlah trombosit dalam tubuh kurang, besar kemungkinan sistem kekebalan tubuh akan melemah dan dapat menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit.
Membantu proses penyembuhan luka
Fungsi trombosit lainnya adalah untuk membantu tubuh dalam proses penyembuhan luka. Dilansir dari penelitian yang terbit di situs sciencedirect.com, trombosit diduga dapat berkontribusi untuk memperbaiki jaringan.
Trombosit akan membentuk jaringan-jaringan fibrinogen. Jaringan tersebut akan membantu untuk menutup daerah yang mengalami luka agar bisa segera pulih.
Sumber: Ciputrahospital
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement