Sukses


Fungsi Teks Cerita Sejarah dan Nilai-nilainya

Bola.com, Jakarta - Teks cerita sejarah merupakan satu di antara jenis teks yang diajarkan di sekolah saat memasuki kelas XII. Lantas, apa itu teks cerita sejarah?

Teks cerita sejarah adalah kisah imajinasi yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang benar-benar terjadi. Teks cerita sejarah berbeda dengan teks sejarah.

Melalui teks cerita sejarah tersebut pembaca dapat memiliki gambaran tentang kehidupan, perjuangan, peristiwa atau hal lain yang pernah terjadi dan ditulis dalam teks cerita sejarah.

Jadi, pembaca seperti hidup pada zaman yang ada pada cerita sejarah tersebut. Selain itu, banyak juga nilai-nilai yang dapat kita ambil setelah membaca teks cerita sejarah.

Teks cerita sejarah disebut memiliki beragam fungsi. Apa saja fungsi teks cerita sejarah tersebut?

Berikut ini fungsi teks cerita sejarah yang perlu diketahui, dilansir dari Modul Informasi Teks Cerita Sejarah Bahasa Indonesia Kelas XII terbitan Kemdikbud, Senin (21/8/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Struktur Teks Cerita Sejarah

Berikut adalah struktur teks cerita sejarah:

a. Pengenalan situasi cerita (orientasi, exposition)

Pada bagian ini, penulis mulai memperkenalkan latar belakang baik waktu, tempat, maupun lokasi dan awal mula kejadian atau peristiwa. Tokoh dan hubungan antartokoh juga mulai diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya.

b. Pengungkapan peristiwa

Bagian ini mengungkapkan peristiwa atau kejadian awal yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, atau kesukaran yang menghadang tokoh, terutama tokoh utama (protagonis).

c. Konflik (rising action)

Di sini terjadi peningkatan masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang menyebabkan kesukaran tokoh ikut meningkat pula.

d. Puncak Konflik (komplikasi)

Merupakan bagian yang paling mendebarkan, menghebohkan, dan memuncak dari masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang dihadapi oleh para tokohnya.

e. Penyelesaian (resolusi)

Jika tidak diikuti oleh koda, biasanya bagian ini adalah akhir dari cerita (ending) yang berisi pengungkapan bagaimana tokoh utama dan tokoh lainnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimpanya.

Terkadang dapat melalui penjelasan maupun penilaian terhadap nasih dan sikap yang dialami oleh tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa.

f. Koda

Merupakan komentar yang membahas kembali isi semua peristiwa dan perilaku tokoh yang terlibat. Terkadang bagian ini memberikan interpretasi amanat, tetapi tidak disarankan.

Lebih baik biarkan pembaca menyimpulkannya sendiri. Bagian ini adalah opsional, terkadang koda digunakan untuk membuat semacam teaser untuk buku lanjutannya, dan sebagainya.

 

Sebenarnya teks cerita sejarah memiliki tiga struktur penyusun, yaitu:

- Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.

- Urutan peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, umumnya disampaikan dalam urutan kronologis.

- Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada, boleh tidak.

3 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Teks Cerita Sejarah

Untuk mengenal lebih dalam akan dibahas ciri-ciri teks cerita sejarah. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Disajikan secara kronologis berdasarkan urutan kejadian atau urutan peristiwa di masa lampau.

2. Berbentuk recon teks atau cerita ulang. Cerita ulang atau recon dibedakan menjadi dari tiga jenis, yakni:

  • Rekon pribadi, yang memuat keterlibatan penulis dalam peristiwa secara langsung.
  • Rekon faktual, berisi kejadian faktual, eksperimen ilmiah, jurnal warta, catatan kepolisian, dan sebagainya.

c. Rekon imajinatif, memuat kisah faktual, tetapi dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih terperinci dan menarik.

3. Sering menggunakan konjungsi (kata penghubung) temporal.

4. Isinya berupa fakta yang diperoleh berdasarkan data-data yang dikumpulkan.

5. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.

4 dari 5 halaman

Fungsi Teks Cerita Sejarah

Adapun teks cerita sejarah yang di antaranya yaitu:

1. Fungsi rekreatif, memberikan rasa gembira dan senang kepada pembaca.

2. Fungsi inspiratif, memberikan inspirasi, imajinasi dan kreativitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk lebih baik lagi.

3. Fungsi intruktif, sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

4. Fungsi edukatif, dapat dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan bagi manusia dalam berperilaku.

5 dari 5 halaman

Nilai-Nilai

Cerita sejarah banyak mengandung nilai-nilai yang disajikan secara implisit (langsung) dan implisit (tidak langsung).

Sebagian besar nilai yang dihasilkan masih sesuai dengan kehidupan saat ini atau dapat menjadi pembelajaran di masa ini.

Berikut adalah nilai-nilai yang dapat hadir dalam teks cerita sejarah:

a. Nilai budaya

Nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun-menurun di masyarakat (berhubungan dengan budaya melayu).

Ciri khas nilai-nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah masyarakat takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’ sesuatu yang buruk akan menimpanya.

b. Nilai moral

Nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.

c. Nilai agama/religi

Nilai yang berhubungan dengan masalah keagaman. Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, makhluk gaib, dosa-pahala, serta surga-neraka.

d. Nilai pendidikan/edukasi

Nilai yang berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompak orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.

e. Nilai estetika

Nilai yang berhubungan dengan keindahan dan seni.

f. Nilai sosial

Nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat. Biasanya berupa nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan.

Indikasi nilai sosial dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Sumber: Kemdikbud

Baca artikel seputar teks cerita sejarah lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer