Bola.com, Jakarta - Mantan merupakan seseorang yang sulit untuk dilupakan begitu saja di hidup karena dia pernah mengisi hati kita. Apakah itu mantan suami, istri, maupun pacar.
Apalagi, jika mantan ada di lingkaran pertemanan yang sama. Semua kenangan dan kebahagiaan yang pernah dilalui bersama bakal masih terbayang-bayang setiap hari.
Baca Juga
Advertisement
Yap, mantan selalu membawa sejuta cerita dengan banyak intrik memori di dalamnya. Mungkin kamu pernah merasa kangen dan rindu dengan sosok mantan?
Alih-alih terjebak dalam masa lalu, kamu bisa menyikapinya dengan mengunggah puisi untuk mantan. Lewat puisi kamu dapat mengekspresikan diri dan mengungkapkan isi hatimu kepada sang mantan.
Di bawah ini ada beberapa puisi untuk mantan yang mungkin relate dengan pengalaman asmaramu.
Berikut ini lima contoh puisi untuk mantan yang menginspirasi pembaca, dikutip dari laman Pelajarindo dan Diedit, Selasa (22/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sebuah Nama
Sekilas terbayang sebuah nama
Engkau yang pernah berbagi rasa
Dirimu adalah masa lalu
Namun tiada pernah hilang dibenakku
Bahkan karenamu ajarkan aku cinta
Walau takdir memisahkan kita
Apalah daya hanyalah insan biasa
Inilah akhir cinta kita
Di saat bulan purnama
Akhir perjumpaan kita
Berawal dari jarak yang memisahkan
Kini tinggalah sebuah kenangan
Kandasnya cinta antara kita
Tiada pernah terselip luka
Walau kini tiada bersama
Namun kita saling berbagi doa.
Advertisement
Mantan Istriku yang Penuh Kenangan
Mantan istriku
Dalam kenangan lalu
Tinggalah suatu rasa yang selalu
Tak mudah hilang, terus terpatri
Menghiasi hati yang penuh duka cita
Mimpi-mimpi yang dulu pernah tercipta
Kini tinggal bayang yang tak jua sirna
Semua itu hadir, mengusik jiwa
Membuat luka yang perlahan sembuh saja
Saat ini jauh berbeda
Dengan kenangan masa silam
Saat kita berdua masih bersama
Cinta yang dulu begitu indah
Kini menjadi sesuatu yang terluka
Ada rindu yang tetap melekat
Namun juga ada rasa kecewa di dada
Karena cinta yang pernah ada
Kini tinggal kenangan
Yang menyedihkan hati
Sekarang
Cinta yang pernah mekar
Telah pudar
Hanya tinggal puing kenangan
Namun, hati ini tak pernah lupa
Semua kebaikan yang pernah kau berikan
Mantan istri
Aku mendoakanmu
Semoga kau bahagia di masa depanmu
Meski kita tak bersama lagi
Kau tetaplah orang yang pernah berarti bagiku
Meski kini kita berjalan di jalan yang berbeda
Semoga kita tetap saling menghargai
Dan menjaga kenangan indah di dalam hati
Mantan istriku
Semoga engkau selalu bahagia.
Senyum, Lupakan, Sadari
Senyumlah, pulihkanlah
Kehendak hatimu tak lagi terikat
Akan angan yang dulu sempat membelenggu erat
Lupakanlah
Bahwa rasa yang pernah ada
Tiada lagi bergelut di malam kelam mu
Terbisu mendadak
Atas realita terpantas yang tanpa semu
Sadarilah
Bahwa akan selalu ada sepercik sebab
Di setiap gemam “selamat tinggal” terucap
Kemudian yakinlah
Seusai mentari berlalu
Akan tiba mentari baru yang menghangatkanmu seusai fajar
Melebihi yang telah pergi itu.
Advertisement
Mantanku
Nampaknya kau cukup sibuk belakangan ini
Mengurusi suami yang baru kau kawini
Aku tak hendak mengganggumu, manis!
Mencampuri rumah tanggamu yang nampak harmonis
Hendaknya aku memberi tahu mu hal yang penting bagiku
Perihal nasibku selepas perkawinan mu
Bagaimana pun aku ini mantan kekasih mu
Pernah kau peluk pun sering kau cium
Aku tak ada maksud mengungkit masa lalu
Supaya kau ingat kejadian romantis dahulu
Sangat bahaya bila suami mu tahu
Ku kira perkawinan mu tak akan benar tejadi
Kau tau lah aku masih sangat menyayangi mu
Ku pikir kau tak setega itu
Nyatanya kau pilih juga dia jadi suami mu
Suami mu memanglah tampan
Nampak padanya kau teramat sayang
Kau tak perlu takut suamimu aku tendang
Meski aku tengil dan serampangan aku tak akan rebut istri orang.
Apa?
Apa yang membuatmu menemukan obat paling mujarab
Pada sakit jerihnya hari?
Tanyakan saja kejamnya senja
Yang menggelapkan kalbu
Adakah yang lebih dari gurauanmu
Timbulkan sebab saat yang tersayang
Terbahak girang?
Tanyakan saja senyummu
Ketika khianat perlahan menjamu
Akankah kamu paham
Apa yang ada di balik sebuah perpisahan?
Tanyakan saja pada kelopak matamu
Jika memang ia enggan untuk berlinang haru.
Sumber: Pelajarindo, Diedit
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement