Sukses


Arti Homeostasis beserta Sejarah dan Mekanismenya

Bola.com, Jakarta - Homeostasis adalah keseimbangan antara beberapa kekuatan yang bertujuan menjaga kestabilan kondisi tertentu yang disebut sehat. Hampir setiap fungsi tubuh makhluk hidup mempertahankan dirinya melalui sistem homeostasis.

Ketika suatu hal sudah dalam kondisi optimal, homeostasis muncul sebagai resistansi alami untuk berubah. Kondisi seimbang dipertahankan dan diatur oleh banyak mekanisme.

Semua mekanisme yang mengendalikan homeostasis memiliki setidaknya tiga komponen yang saling bergantung, yaitu reseptor, pusat kendali, dan efektor, yang masing-masing dimiliki untuk setiap variabel yang diatur.

Reseptor adalah komponen penginderaan yang memantau dan merespons perubahan lingkungan, baik eksternal maupun internal. Reseptor mencakup reseptor suhu dan reseptor mekanik.

Efektor adalah target yang ditindaklanjuti sehingga perubahan dikembalikan ke keadaan normal.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang homeostasis, dilansir dari p2k.stekom.ac.id, Jumat (25/8/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Sejarah Homeostasis

Konsep pengaturan lingkungan internal dijelaskan oleh fisiolog Prancis Claude Bernard pada 1849, sedangkan kata "homeostasis" diciptakan oleh Walter Bradford Cannon tahun 1926.

Tahun 1932, Joseph Barcroft, seorang ahli fisiologi Inggris, mengatakan bahwa fungsi otak yang lebih tinggi membutuhkan lingkungan internal yang paling stabil. Bagi Barcroft, homeostasis tidak hanya diatur oleh otak, tetapi juga melayani otak.

Homeostasis merupakan istilah biologis yang hampir eksklusif, yang merujuk pada konsep yang dijelaskan oleh Bernard dan Cannon, mengenai konstannya lingkungan internal tempat sel-sel tubuh hidup dan bertahan hidup.

Istilah "sibernetika" diterapkan pada sistem kendali seperti termostat, yang berfungsi sebagai mekanisme untuk menjaga homeostasis, tetapi sering kali didefinisikan jauh lebih luas daripada istilah biologis homeostasis.

Kata homeostasis menggabungkan kata Latin baru dari bahasa Yunani Kuno: ὅμοιος homoios, "mirip", dan στάσις stasis, "diam", yang menghasilkan gabungan kata "tetap sama".

3 dari 3 halaman

Meknaisme Homeostasis

Proses metabolik pada semua organisme hanya dapat terjadi di lingkungan fisik dan kimia yang sangat spesifik. Kondisinya bervariasi pada masing-masing organisme dan tergantung apakah proses kimia berlangsung di dalam sel atau di dalam cairan interstisial yang menggenangi sel.

Mekanisme homeostasis yang paling dikenal pada mamalia adalah regulator (pengatur) yang menjaga agar komposisi cairan ekstraseluler (atau "lingkungan internal") tetap konstan, terutama yang berkaitan dengan suhu, pH, osmolalitas, serta konsentrasi natrium, kalium, glukosa, karbon dioksida, dan oksigen.

Ada banyak mekanisme homeostasis lain yang mengatur beragam aspek fisiologi dalam tubuh. Ketika tingkat suatu variabel lebih tinggi atau lebih rendah dari yang dibutuhkan, masing-masing kondisi ini sering diawali dengan hiper- dan hipo-, seperti hipertermia dan hipotermia atau hipertensi dan hipotensi.

Jika suatu entitas dikendalikan melalui homeostasis, hal itu tidak menyiratkan bahwa nilainya harus benar-benar stabil untuk menjaga kesehatan. Suhu inti tubuh, misalnya, diatur oleh mekanisme homeostasis oleh sensor suhu, di antaranya hipotalamus pada otak.

Namun, titik setel suatu regulator diatur ulang secara teratur. Sebagai contoh, suhu inti tubuh pada manusia bervariasi sepanjang hari (dipengaruhi oleh ritme sirkadian), dengan suhu terendah terjadi pada malam hari dan tertinggi pada sore hari.

Suhu normal juga bervariasi akibat siklus menstruasi. Titik setel regulator suhu diatur ulang ketika infeksi untuk menghasilkan demam.

Organisme mampu menyesuaikan diri pada berbagai kondisi seperti perubahan suhu atau kadar oksigen pada ketinggian tertentu dengan proses aklimatisasi.

 

Sumber: p2k.stekom.ac.id

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer