Bola.com, Jakarta - Manusia purba adalah manusia yang hidup sebelum adanya tulisan atau seringg disebut dengan manusia praaksara. Konon, manusia purba hidup pada jutaan tahun yang lalu.
Bukti tentang keberadaan manusia purba didapatkan melalui suatu penelitian dan penggalian suatu wilayah yang diperkirakan sebagai tempat hidup manusia purba.
Baca Juga
Advertisement
Penggalian itu bisa menghasilkan temuan yang berupa sisa-sisa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia yang sudah membatu.
Temuan berupa sisa tumbuhan, hewan, dan manusia yang sudah membatu tersebut disebut fosil. Beberapa fosil manusia purba ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.
Manusia purba hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain atau sering disebut nomaden. Kehidupan dari manusia purba juga masih sangat sederhana dan masih sangat tergantung pada alam.
Secara umum, manusia purba di dunia digolongkan menjadi tiga, yaitu Ardipithecus Ramidus, Australopitecus, dan Homo. Di Indonesia, ada delapan jenis manusia purba yang ditemukan. Apa saja jenis manusia purba tersebut?
Berikut ini jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia beserta penemunya, dilansir dari Modul Pembelajaran Sejarah SMa Kelas X terbitan Kemdikbud, Jumat (25/8/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Homo Erectus/ Pithecanthropus Erectus
Di Indonesia, Homo Erectus dtemukan di Ngandong, Sangiran, dan Trinil, yang dipelopori penggalian oleh Eugene Dubois.
Fosil Homo Erectus di Indonesia dikenal dengan nama Pithecanthropus Erectus. Manusia purba tersebut diperkirakan hidup di Indonesia sejak satu sampai dua juta tahun yang lalu.
Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh seorang dokter dari Belanda yaitu Eugene Dubois, di Desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada 1891.
Fosil yang ditemukan pada saat itu adalah berupa tulang rahang atas, tulang kaki, dan tengkorak. Ciri-ciri fisik manusia purba Homo Erectus:
• Memiliki volume otak sekitar 750 – 1350 cc.
• Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm.
• Memiliki postur tubuh yang tegap.
• Mempunyai gigi geraham yang besar dengan rahang yang sangat kuat.
• Mempunyai hidung yang tebal.
• Memiliki tonjolan kening yang tebal dan melintang di dahi.
• Memiliki wajah menonjol ke depan serta dahinya miring ke belakang.
• Pada bagian belakang kepala terlihat menonjol.
Advertisement
2. Meganthropus Palaeojavanicus
Jenis manusia purba dari golongan Australopitecus ini adalah yang ditemukan di Indonesia. Meganthropus Palaeojavanicus (Manusia Raksasa dari Pulau Jawa), pertama kali ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald, di Sangiran, Jawa Tengah, pada 1941.
Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling besar dibanding fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya.
Meganthtopus temuan Von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah). Berikut ciri-ciri Meganthropus Palaeojavanicus:
• Berbadan tegap.
• Tonjolan tajam di belakang kepala.
• Bertulang pipi tebal.
• Tonjolan kening yang mencolok.
• Tidak berdagu.
• Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat.Â
3. Pithecanthropus Mojokertensis
Jenis fosil pithecantropus, juga ditemukan di Mojokerto dan disebut Pithecanthropus Mojokertensis. Jenis Pithecanthropus ini ditemukan oleh Tjokrohandojo atau Andojo yang bekerja di bawah Von Koeningswald.
Andojo menemukan fosil tengkorak anak-anak di Kepuhklagen, sebelah utara Mojokerto, Jawa Timur. Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis meliputi:
• Badan tegap, tapi tidak setegap Meganthropus.
• Tinggi badannya sekitar 165-180 sentimeter.
• Tulang rahang dan geraham kuat.
• Bagian kening menonjol.
• Hidung lebar dan tidak berdagu
• Volume otak belum sempurna, kapasitasnya hanya 750-1.300 cc.
Advertisement
4. Pithecanthropus Soloensis
Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth di Desa Ngandong, Jawa Tengah.
Nama yang dipilih memiliki arti "Manusia kera dari Solo". Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis:
• Tengkorak lonjong, tebal, dan padat
• Memiliki rongga mata yang sangat panjang.
5. Homo Soloensis
Jenis fosil ini dianggap setara dengan Homo Neanderthalensis. Homo Soloensis ditemukan oleh sejarawan Oppenoort, Ter Harr, dan G.H.R. Koenigswald di wilayah Ngandong, Blora, Sangiran, dan Sambung Macan, Sragen, Jawa Tengah, Indonesia tahun 1931-1933.
Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 300 ribu - 900 ribu tahun yang lalu. Ciri-cirinya adalah:
• Tengkoraknya lonjong, tebal, dan masif.
• Hidung lebar dan rongga matanya sangat panjang.
• Mempunyai gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat.
• Terdapat tonjolan pada kening tebal dan melintang di sepanjang pelipis.
• Volume otak sekitar 1000-1300 cc.
• Berbadan tegap.
• Tinggi tubuh sekitar 165-180 cm.
Advertisement
6. Homo Wajakensis
Jenis ini ditemukan di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur, oleh Van Rietschoten pada 1889. Penemuan jenis ini menjadi yang pertama di Asia.
Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis:Â
• Memiliki volume otak sekitar 1630 cc.
• Memiliki tulang tengkorak, rahang atas, dan rahang bawah, serta tulang paha dan tulang kening.
• Mukanya datar dan lebar.
• Rahangnya tergolong padat dan memiliki gigi yang besar.
• Tinggi tubuhnya sekitar 173 cm.
7. Homo Floresiensis
Fosil ini ditemukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara. Penemuan fosil ini sempat menjadi perbincangan karena para ahli menilai bahwa Homo Floresiensis merupakan nenek moyang bangsa Indonesia.
Adapun, ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis:
• Tinggi badan bisa mencapai satu meter.
• Bentuk dahi sempit dan tidak menonjol.
• Tengkorak kepala kecil.
•. Tulang rahang yang menonjol.
Advertisement
8. Homo Sapiens
Jenis ini memiliki nama Homo Sapiens yang berarti manusia cerdas. Manusia purba ini diduga hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Adapun, ciri manusia Homo Sapiens adalah:
• Memiliki volume otak yang lebih besar daripada Meganthropus dan Pithecanthropus, yakni sekitar 1350-1450 cc.
• Tinggi badan antara 130-210 cm.
• Berat badan antara 30-150 kg
Â
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.